Covid-19 Jadi Endemi, Kenali Perbedaan Endemi, Epidemi, dan Pandemi

3 Juni 2022 | Allianz Indonesia
Istilah endemi, epidemi, dan pandemi seringkali kita dengar setelah Covid-19 menyerang dunia beberapa tahun terakhir. Apa sih perbedaan di antara ketiganya? Mari cermati arti dari ketiga istilah tersebut!

Setelah memasuki tahun ketiga virus Covid-19 mewabah, titik terang berakhirnya pandemi sudah mulai terlihat. Perubahan status dari pandemi menjadi endemi nampaknya tidak akan lama lagi berlangsung. Sudah beberapa bulan ilmuwan memperkirakan Covid-19 bakal berubah dari pandemi menjadi endemi. Sejumlah transisi juga sudah dilakukan terkait persiapan perubahan tersebut.

Bisa dilihat, penyebaran Covid-19 tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktor pendukung adalah vaksinasi yang terus berjalan secara efektif di seluruh dunia. Bahkan sejumlah negara sudah mulai mempersiapkan diri mengubah status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi. Bisa dibilang, akhir pandemi sudah berada di depan mata saat ini.

 

Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Ini Tips Menjaga Kesehatan selama Bulan Ramadan

 

Perbedaan endemi, pandemi, dan epidemi

Selama Covid-19 menyerang dunia, masyarakat menjadi akrab dengan istilah-istilah seperti pandemi, endemi, dan epidemi. Namun tidak sedikit yang masih kesulitan memahami perbedaan dari ketiganya.

Menjelang perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, tidak ada salahnya kita memahami perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Mengutip dari Kemendikbud, inilah arti dari pandemi, endemi, dan epidemi.

Epidemi

Istilah ini digunakan untuk penyakit menular yang menjangkit dengan cepat di daerah yang luas. Selain itu, penyakit ini menimbulkan banyak korban.

Peningkatan angka penyakit ini cukup drastis dan secara tiba-tiba. Biasanya yang diserang adalah sekelompok populasi dalam sebuah area geografis.

Contoh epidemi: Ebola di Kongo dan Flu burung di Indonesia

Pandemi

Wabah yang masuk ke dalam kategori ini, berjangkit serempak di daerah geografis yang luas. Biasanya menyebar hampir di seluruh negara dan benua.

Banyak orang yang terjangkit penyakit ini. Selain itu tidak sedikit korban berjatuhan akibat wabah yang masuk ke dalam kategori pandemi.

Contoh pandemi: Covid-19

 

Baca juga: #YUKPAHAMI Cara Pengajuan Klaim Reimbursement Biaya Perawatan Rumah Sakit

 

Endemi

Sementara itu, penyakit menular yang dikategorikan sebagai endemi biasanya menjangkiti suatu daerah. Selain itu bisa juga muncul dalam suatu golongan masyarakat.

Keadaan ini muncul secara konstan dan bisa berada dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Sebagian besar jumlah kasus penyakit dalam kategori ini bisa diprediksi.

Contoh endemi: DBD di Papua dan Afrika dan hepatitis B di Afrika

Kapan Covid-19 akan menjadi endemi?

Mengenai kapan Covid-19 akan menjadi endemi, nampaknya tidak akan lama lagi. Bahkan, beberapa negara sudah akan mengubah status penyakit tersebut.

Salah satunya adalah Singapura. Per 26 April 2022, pembatasan akibat Covid-19 akan dicabut di negeri tersebut. Singapura bakal menghapus sejumlah aturan terkait Covid-19. Termasuk di antaranya adalah pembatasan jumlah orang dalam sebuah kelompok.

Bagaimana dengan Indonesia? Angin segar juga nampaknya sudah mulai terasa. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, sudah mengindikasikan Indonesia menuju arah tersebut.

Menurutnya, mudik lebaran lalu  menjadi salah satu tolok ukur dalam menentukan status Covid-19. Apabila bisa meredam situasi pandemi pasca mudik dan kondisi tetap stabil, persiapan masuk ke masa endemi bisa dimulai. Apalagi menurut hasil survei, sekitar 99% penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

 

Baca juga: 6 Fakta Omicron yang Wajib Kamu Ketahui

 

Meski nantinya Covid-19 berubah status menjadi endemi, bukan berarti kita bisa bebas dan berhenti berjuang. Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri Covid-19.

Pasalnya, evolusi Covid-19 masih tidak pasti sampai saat ini. Mutasi tidak bisa dihentikan sehingga kewaspadaan tetap harus ada meski nantinya Covid-19 berubah status dari pandemi menjadi endemi.

Berkaca dari negara lain, potensi lonjakan kasus masih bisa terjadi meski antibodi terhadap Covid-19 sudah tinggi. Oleh sebab itu, mari tetap menjalankan protokol kesehatan. Yang juga tak kalah penting, jangan lupa melindungi melengkapi diri dan keluarga dengan Asuransi Kesehatan dari Allianz Indonesia yang memberikan perlindungan finansial terhadap risiko sakit sesuai kebutuhan. Dengan memiliki Asuransi Kesehatan, kamu bisa tenang beraktivitas di masa endemi, pandemi, ataupun epidemi. Salam sehat!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023