Untuk itu, penting untuk memahami bagaimana cara kerja virus ini dalam tubuh, seberapa besar kemungkinan sembuh, hingga langkah yang bisa kamu ambil sejak dini sebagai perlindungan diri.
Apakah HPV Bisa Sembuh Total?
HPV (Human Papillomavirus) terdiri dari lebih dari 100 jenis, dan sebagian besar kasus HPV akan sembuh dengan sendirinya berkat sistem kekebalan tubuh yang kuat. Menurut WebMD, sekitar 90% infeksi HPV sembuh dalam waktu 2 tahun tanpa perlu pengobatan khusus. Ini berlaku untuk sebagian besar tipe HPV berisiko rendah, yang biasanya tidak menyebabkan kanker.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua jenis HPV bisa sembuh dengan mudah. Beberapa tipe berisiko tinggi seperti HPV-16 dan HPV-18 dapat menetap dalam tubuh dan menyebabkan perubahan sel yang berujung pada kanker jika tidak terdeteksi sejak dini.
Jadi, apakah HPV bisa sembuh total? Jawabannya tergantung pola hidup dan tingkat kekebalan tubuh masing-masing orang. Pada sebagian besar orang, HPV bisa sembuh dengan cepat. Namun, pada sebagian lainnya, virus ini bisa menetap dan memicu komplikasi serius.
Langkah yang Perlu Dilakukan setelah Terinfeksi HPV
Langkah awal yang sebaiknya dilakukan adalah pemeriksaan medis ketika merasakan gejala HPV, seperti kutil, benjolan pada alat kelamin, hingga pendarahan berlebih.
Setelah pemeriksaan dan diagnosis yang tepat, jika kamu dinyatakan positif HPV, berikut beberapa langkah penting yang sebaiknya dilakukan:
1. Konsultasi rutin ke dokter spesialis
Setelah dinyatakan positif HPV, lakukan konsultasi rutin dengan dokter spesialis untuk membantumu memantau perkembangan infeksi dan menentukan tindakan medis yang diperlukan.
2. Pantau kesehatan secara berkala
Selanjutnya, lakukan pemeriksaan rutin seperti Pap smear atau tes HPV, sesuai anjuran dokter, terutama bagi wanita yang aktif secara seksual.
3. Jaga daya tahan dan imunitas tubuh
Konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan kelola stres agar imunitas tubuh mampu melawan virus.
4. Hentikan kebiasaan merokok
Merokok dapat melemahkan sistem imun dan mempercepat perubahan sel menjadi kanker akibat HPV. Untuk itu, jika saat ini kamu masih merokok, pertimbangkan untuk berhenti.
5. Gunakan pengaman saat berhubungan seksual
Contohnya adalah alat kontrasepsi untuk mencegah penyebaran virus ke pasangan. Meskipun tidak sepenuhnya melindungi, penggunaan kondom tetap dapat mengurangi risiko dari penularan HPV dan penyakit menular seksual lainnya.
Faktor yang Membuat HPV Tidak Bisa Sembuh Total
Meskipun sebagian besar kasus HPV bisa sembuh sendiri, ada beberapa kondisi yang membuat virus lebih sulit hilang, dilansir dari studi National University Health System:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada penderita HIV, pasien transplantasi organ, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif.
- Infeksi tipe HPV berisiko tinggi, seperti HPV-16 dan HPV-18 yang berpotensi menyebabkan perubahan sel abnormal dan berkembang menjadi kanker.
- Tidak adanya deteksi dan penanganan dini, sehingga virus berkembang lebih lama dalam tubuh.
- Gaya hidup dan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, kurang menjaga kebersihan organ intim, atau stres berkepanjangan dapat melemahkan daya tahan tubuh dan memperburuk infeksi.
Maka dari itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan sebelum infeksi menjadi kronis atau berkembang menjadi kanker.
Apakah Vaksinasi jadi Cara Pencegahan Terbaik?
Saat ini vaksin untuk HPV sudah tersedia, namun jadi muncul pertanyaan baru, apakah vaksin saja cukup untuk mencegah terjangkit HPV? Jawaban singkatnya, vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi HPV.
Mengutip Mayo Clinic, vaksin HPV seperti Gardasil 9 dapat melindungi dari beberapa jenis HPV yang paling umum dan berisiko tinggi, termasuk HPV-16 dan HPV-18.
Vaksin ini disarankan diberikan sejak usia 11–12 tahun, namun tetap bisa diberikan hingga usia 26 tahun, dan dalam beberapa kasus hingga usia 45 tahun. Vaksinasi ini bisa menurunkan risiko terkena kanker serviks hingga 90% jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus.
Meski Tidak Ada Gejala, Tetap Waspada pada HPV
Salah satu tantangan utama dari HPV adalah sifatnya yang sering kali tidak menunjukkan gejala. Penularannya pun tidak harus selalu melalui hubungan seksual secara penuh, melainkan juga bisa melalui kulit yang saling bersentuhan (skin-to-skin), termasuk saat melakukan hubungan seksual.
Artinya, kamu bisa saja terinfeksi tanpa sadar dan menularkan ke orang lain. Ini yang membuat HPV berbahaya karena tidak terdeteksi hingga timbul komplikasi. Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti Pap smear atau HPV test, terutama bagi perempuan yang aktif secara seksual, serta melakukan vaksinasi.
Jadi, apakah HPV bisa sembuh? Jawabannya adalah bisa, tetapi tidak selalu. Pada sebagian besar kasus, tubuh bisa membersihkan virus secara alami. Namun, pada kasus lain, HPV bisa bertahan dan menyebabkan gangguan serius.
Penting bagi kamu, baik pria maupun wanita, untuk melakukan pencegahan dengan menjaga gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan rutin, dan mempertimbangkan vaksinasi HPV. Namun, jika infeksi terjadi, jangan panik. Penanganan dini dan tepat bisa mencegah komplikasi jangka panjang.