Apa Faktor dan Bagaimana
Cara Mencegah Kanker Sejak Dini?

1 Februari 2023 | Allianz Indonesia
Kanker disebut sebagai silent killer, karena kerap tak terdeteksi hingga akhirnya mencapai tahap membahayakan nyawa. Mengobatinya membutuhkan biaya besar. 

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tanggal 4 Februari selalu diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, serta tindakan masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker sejak dini.

Kanker memiliki definisi yang luas. Namun, melansir dari WorldCancerDay.org, secara umum kanker didefinisikan sebagai penyakit tidak menular yang disebabkan karena adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali, serta dapat menyebar ke jaringan tubuh lainnya, yang terjadi ketika perubahan pada sekelompok sel normal di dalam tubuh menyebabkan pertumbuhan abnormal yang tidak terkendali membentuk benjolan yang disebut tumor. 

Menyusul penyakit kardiovaskular, kanker adalah penyebab kematian tertinggi kedua di seluruh dunia. Sekitar 10 juta orang meninggal karena kanker setiap tahunnya, dengan 70% dari angka kematian tersebut terjadi di negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.

Di tanah air, penyakit kanker juga memiliki kasus kematian yang cukup tinggi. Menurut Kata Data, pada tahun 2020, angka kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 kasus.

Dari data tersebut, lima jenis kanker yang paling banyak tercatat dari total kasus kanker nasional adalah kanker payudara (16,6%), kanker serviks (9,2%), kanker paru-paru (8,8%), kanker kolorektal (8,6%), dan kanker hati (5,4%).

Sementara, 204.059 atau setara 51,4% merupakan kanker jenis lainnya dari total kasus kanker nasional. Lalu berdasarkan jenis kelaminnya, penyakit kanker paling banyak menyerang pria yakni sebanyak 137.717.861 kasus. Sementara, pada wanita terdapat 135.805.760 kasus. 

 

Baca juga: Makanan Terbaik Pencegah Kanker Menurut WCRF

 

Kanker dapat muncul dan tumbuh di bagian tubuh mana saja, termasuk bagian dalam yang tidak dapat dilihat dan diraba. Namun, bicara mengenai penyebab kanker, pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.

Penting diingat bahwa walaupun faktor genetik memiliki peran yang cukup besar, tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat pendidikan, pendapatan, kebijakan negara, dan lainnya dapat mempersulit seorang individu mengubah faktor yang dapat diubah. 

1. Mengonsumsi Alkohol

Alkohol dapat meningkatkan risiko dari enam jenis kanker, seperti kanker mulut, kanker laring, kanker orofaring (bagian tenggorokan), kanker esofagus, kanker payudara, dan kanker hati.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa secara umum, semakin banyak mengonsumsi minuman beralkohol, maka semakin tinggi pula risiko kanker yang dihadapi. Bahkan asupan alkohol dalam jumlah sedang juga dapat meningkatkan risiko kanker.

2. Tidak mengonsumsi buah dan sayur

Mengonsumsi makanan yang banyak terdiri dari daging merah, processed meats, makanan dengan kadar garam tinggi, serta kurang mengonsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal, kanker nasofaring, dan kanker perut.

3. Kelebihan berat badan

Jumlah lemak visceral atau dikenal sebagai lemak tubuh pada bagian perut yang berlebihan dapat memengaruhi proses tertentu dalam tubuh seseorang, termasuk cara tubuh dalam mengelola hormon, seperti insulin dan estrogen.

Selain itu, juga dapat memengaruhi bagaimana dan kapan sel membelah dan mati. Sehingga, kondisi seperti ini juga dapat meningkatkan risiko terhadap 12 jenis kanker. Maka dari itu, mengurangi kadar lemak yang berlebihan dan berolahraga secara rutin sangat disarankan untuk membantu mencegah risiko penyakit, termasuk kanker. 

4. Tembakau atau merokok

Asap tembakau mengandung setidaknya 80 jenis bahan yang dapat menyebabkan kanker. Saat dihisap, bahan-bahan kimia tersebut tersebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Saat ini tembakau menyebabkan sekitar 22% kematian akibat kanker.

5. Radiasi dan work-place hazards

Sumber radiasi high-energy buatan manusia (seperti radon, sinar x, sinar gamma, dan lainnya) serta bahan kimia di beberapa industri juga dapat menjadi faktor penyebab risiko kanker. Para pekerja yang sehari-hari bersinggungan dengan radiasi dan bahan-bahan tersebut memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di kemudian hari.

6. Infeksi

Kanker memang tidak menular seperti infeksi, tetapi virus dapat menyebabkan perubahan pada sel yang dapat berkembang menjadi kanker. Misalnya, sekitar 70% kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV), sedangkan limfoma terkait dengan virus Epstein-Barr. Jadi, infeksi juga tidak bisa dianggap remeh.

1. Usia

Kanker dapat tumbuh pada tubuh seseorang tanpa mengenal usia, tapi risiko kanker pun ikut meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan ia terekspos karsinogen atau mengalami perubahan pada sel mereka.

2. Karsinogen

Karsinogen adalah zat yang mengubah bagaimana sel di dalam tubuh berperilaku, sehingga meningkatkan kemungkinan adanya perkembangan sel kanker. Zat karsinogenik dapat ditemukan pada banyak hal di sekitar kita seperti paparan lingkungan dan makanan.

3. Genetik

Beberapa orang terlahir dengan risiko tinggi untuk kanker tertentu yang diwariskan secara genetik. Walau tidak pasti menyebabkan kanker, kecenderungan genetik semakin tinggi.

4. Sistem imun

Terakhir adalah orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Antara lain orang yang telah menjalani transplantasi organ dan rutin minum obat untuk menekan sistem kekebalan mereka demi menghentikan penolakan organ, ditambah orang yang mengidap HIV atau AIDS, atau kondisi medis lain yang mengurangi kekebalan mereka terhadap penyakit. 

 

Baca juga: Cegah Sejak Dini, Ini Cara Periksa Payudara Sendiri

 

Meskipun kanker tidak dapat dinyatakan sembuh secara total, namun pada dasarnya kanker dapat dikendalikan sehingga pasien dapat beraktivitas dengan normal. Semakin dini kanker terdeteksi, maka ada semakin banyak opsi perawatan yang dapat dilakukan.

Tergantung dari jenis, tingkat penyakit, dan potensi efek samping serta pilihan pasien, teknik pengobatan yang paling umum dilakukan antara lain kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Biaya yang harus dikeluarkan juga tergantung dari perawatan yang harus dilalui dan berada di kisaran belasan hingga puluhan juta rupiah.

Sebagai ilustrasi, perawatan kemoterapi memakan biaya sekitar Rp4.500.000 untuk kemoterapi ringan dan Rp11.500.000 untuk kemoterapi berat. Sedangkan untuk pencangkokan sumsum tulang belakang yang kerap dilakukan untuk pasien leukemia memakan biaya hampir Rp100 juta. 

Dalam hidup, kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Setelah mengetahui faktor risiko dan apa saja yang bisa diubah, kita dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah kanker sejak dini, sebagai berikut

1. Menjaga pola makan

Konsumsi makanan yang sehat dengan nutrisi seimbang dan perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Bukan berarti tidak boleh makan enak kok. Kamu tetap bisa mengonsumsi berbagai makanan, tetapi ingat untuk membatasi konsumsi daging yang dibakar atau dimasak sangat matang, makanan yang mengandung lemak jenuh, serta alkohol. 

olahraga keluarga

2. Olahraga

Teratur berolahraga dapat membantu tubuh mengatur hormon yang berkontribusi pada perkembangan kanker. Olahraga juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit.

Berbagai olahraga gratis bisa kamu coba, seperti jalan santai atau bersepeda di sekitar area perumahanmu, yoga atau zumba di rumah dan/atau work-out dengan mengikuti instruksi dari YouTube. Jika belum terbiasa berolahraga rutin, mulai secara perlahan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh kamu.

3. Kelola stres

Pasti sudah tidak asing dengan peribahasa "Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau". Stop untuk selalu melihat apa yang dimiliki orang lain, atau apa yang orang lain sudah capai. Hal tersebut dapat menimbulkan atau bahkan meningkat level stres, lho.

Stres yang berlebihan dapat mengacaukan sistem keseimbangan proses mekanisme tubuh dan melemahkan sistem kekebalan. Ada banyak cara untuk mengelola stres seperti me time, travelling, nge-mall, mencoba resep yang baru dipelajari, dan lain sebagainya.

4. Hindari perilaku berisiko

Batasi dan jika bisa hentikan konsumsi alkohol serta merokok. Hindari juga perilaku berisiko yang dapat meningkatkan risiko kanker seperti praktik seks yang tidak aman dan berbagi jarum.

5. Menyiapkan asuransi kesehatan

Menyiapkan asuransi kesehatan menjadi langkah yang tidak kalah penting untuk perencanaan keuangan ketika risiko terjadi.

Allianz Indonesia menyediakan Critical Ilness 100, asuransi tambahan kesehatan (rider) yang memberikan perlindungan menyeluruh terhadap 100 kondisi penyakit kritis dan manfaat yang diterima tidak mengurangi Uang Pertanggungan dasar.

Namun, untuk dapat menerima manfaat tersebut, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti

  • Membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku di dalam Polis 
  • Masa Eliminasi pada CI 100 adalah 90 hari setelah dimulainya Pertanggungan 
  • Mengisi Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) dengan jujur untuk meminimalisir risiko Pre-Existing Condition (PEC), merupakan kondisi di mana seseorang telah terdiagnosis atau memiliki riwayat penyakit tertentu yang sesuai dengan hasil analisa medis terkait pengajuan klaim 

Yuk, jangan tunda dan mulai sekarang lebih aware dengan faktor risiko kanker dan semangat menjalankan gaya hidup sehat!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023