Pencegahan Risiko Penyakit Tidak Menular

6 Pencegahan Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM)

13 Desember 2024 | Allianz Indonesia
Diantara banyak jenis penyakit, ada beberapa penyakit yang masuk dalam kategori penyakit tidak menular (PTM), yang justru memiliki risiko tinggi hingga kematian. Itulah sebabnya kamu harus melakukan pencegahan agar tak terkena PTM. Bagaimana caranya? Cari tahu di artikel ini.

Penyakit tidak menular (PTM)  adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang. Kondisi medis ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama dan perkembangan yang lambat.

Sebagian besar PTM dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor genetik, fisiologis, perilaku, dan lingkungan.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PTM adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan bertanggung jawab atas 71% dari total jumlah kematian setiap tahunnya.

Empat penyakit utama PTM dengan jumlah kematian tertinggi adalah:

  • Penyakit kardiovaskular dengan 17,9 juta kematian setiap tahun
  • Kanker dengan 9 juta kematian setiap tahun
  • Penyakit pernapasan dengan 3,9 juta kematian setiap tahun
  • Diabetes dengan 1,6 juta kematian setiap tahun

Selain itu, penyakit yang juga masuk ke dalam kategori PTM telah diperluas hingga mencakup berbagai masalah kesehatan. Sebut saja penyakit hati, ginjal, gastroenterologi, gangguan endokrin, hematologi, neurologis, kondisi dermatologis, kelainan genetik, trauma, gangguan mental, dan disabilitas (misalnya kebutaan dan ketulian).

Ada beragam faktor yang dapat meningkatkan peluang terhadap risiko PTM. Namun, berikut adalah faktor utamanya.
Meskipun Penyakit Tidak Menular (PTM) sering kali dikaitkan dengan lansia, faktanya semua kelompok usia, termasuk janin dalam kandungan, berisiko mengalaminya. PTM dapat berkembang sejak usia dini, bahkan sejak masa kanak-kanak, dan terus berlanjut hingga remaja serta dewasa.

PTM yang menjadi penyebab utama kematian sering kali dikaitkan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.

Pola makan tertentu, seperti mengonsumsi daging secara berlebihan, mengonsumsi makanan berbahan dasar gandum, sering mengonsumsi minuman berpemanis, serta diet tinggi zat besi, disebut sebagai faktor utama yang berkontribusi pada meningkatnya risiko PTM.

Penting untuk melakukan pencegahan risiko terkait dengan penyakit tidak menular. Dilansir dari situs Ministry of Health and Wellness Jamaica dan Health Digest, caranya adalah sebagai berikut.
Menjaga pola makan yang sehat merupakan langkah penting untuk mencegah risiko PTM. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, sumber protein hewani dalam jumlah moderat, serta membatasi asupan lemak dan minyak, dapat secara signifikan menurunkan risiko PTM kronis, termasuk obesitas, hipertensi, diabetes tipe 2, dan kanker.

Lakukan olahraga setiap hari setidaknya selama 25 – 30 menit. Misalnya, jalan cepat hingga aktivitas dengan intensitas sedang.

Olahraga teratur seperti ini akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, sistem kardiovaskular, menurunkan kadar kolesterol, dan menjaga tingkat tekanan darah yang sehat.

Carilah cara untuk berhenti merokok karena aktivitas ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan. Risiko terkena PTM akan berkurang saat kamu berhenti merokok.

Tidak hanya rokok, rokok elektronik atau yang dikenal dengan vape juga berpotensi terhadap risiko kesehatan. Vape mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, propilen glikol, dan perisa.

Karena tiap orang berbeda maka temukan cara paling tepat agar kamu bisa menenangkan pikiran dan mengurangi stres, misalnya dengan melakukan teknik relaksasi dan meditasi.

Jika perlu, kamu bisa berkonsultasi dengan profesional saat memerlukan saran tambahan tentang manajemen stres.

Tak perlu ke rumah sakit, kamu bisa melakukan beberapa tes kesehatan sendiri untuk menilai status kesehatan, termasuk:

  • Indeks massa tubuh
  • Lingkar pinggang
  • Tekanan darah
  • Tingkat glukosa darah
  • Tingkat kolesterol darah

Angka-angka dari tes kesehatan di atas dapat membantu mendeteksi risiko PTM lebih dulu. Bahkan, jika kamu telah didiagnosis diabetes atau hipertensi, maka angka-angka tersebut membantu mencegah risiko terkena komplikasi PTM, termasuk penyakit jantung atau stroke.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu tak perlu lagi merasa cemas saat melakukan pemeriksaan kesehatan atau berobat ke rumah sakit untuk mencegah PTM. Ini karena biaya yang kamu keluarkan akan di-cover oleh pihak asuransi.

Salah satu produk asuransi kesehatan yang bisa kamu pertimbangkan adalah Allianz Flexi Medical Plan

Ada berbagai manfaat asuransi yang disediakan Allianz Flexi Medical Plan, mulai dari penggantian biaya rawat inap atau pembedahan karena penyakit maupun kecelakaan, biaya manfaat penyakit kritis, biaya manfaat perawatan darurat, penggantian biaya manfaat tambahan seperti peralatan medis yang tahan lama dan anggota tubuh artifisial, hingga manfaat meninggal dunia akibat dan bukan akibat kecelakaan yang merujuk pada manfaat sesuai plan yang dipilih.

Selain itu, juga tersedia fitur Flexi Benefit yang dapat digunakan untuk membayar klaim rawat jalan, ekses klaim dan/atau risiko sendiri (deductible) tanpa perlu menambah premi. 

Tak hanya itu, asuransi kesehatan ini juga memiliki fasilitas Tanya Dokter Online bagi kamu yang ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan mental dan gizi.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mar 25, 2025

Mar 27, 2025