Menurut National Health Service (NHS) UK, tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk memperbaiki sel tubuh, mendukung fungsi otak, menjaga keseimbangan hormon, hingga memperkuat sistem imun. Lalu, kenapa tidur yang cukup tidak selalu berarti kita bangun dalam kondisi prima?
Temukan jawabannya dalam pembahasan lengkap di artikel berikut ini.
Kenapa Sudah Tidur Cukup Tapi Masih Capek?
Ada beberapa faktor yang membuat kamu merasa lelah meskipun sudah tidur 7–9 jam:
1. Tidur yang tidak berkualitas
Durasi tidur cukup bukan berarti kualitasnya baik. Menurut Cleveland Clinic, banyak orang tidak sepenuhnya mencapai fase tidur nyenyak atau pulas (deep sleep) karena sering terbangun di malam hari, mendengkur, atau memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea. Alhasil meskipun durasi tidur setiap hari cukup, yakni 7–9 jam, tapi kamu akan tetap merasa capek saat bangun, bahkan merasa lelah.
Idealnya, kamu harus melewati seluruh tahapan tidur, termasuk deep sleep, dan rapid eye movement (REM). REM adalah salah satu fase tidur di mana mata bergerak cepat ke berbagai arah di balik kelopak mata, meski mata tetap tertutup.
2. Paparan screen time berlebihan sebelum tidur
Setelah sibuk beraktivitas seharian, mungkin kamu ingin relax dengan menonton tv show atau film favorit. Kamu merasa sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menonton 1–2 episode. Namun, cahaya biru dari layar gadget dipercaya dapat menekan produksi melatonin. Melatonin, seperti yang kita tahu, adalah hormon alami yang membantu seseorang tertidur. Akibatnya, mungkin kamu merasa tidur cukup tapi tetap capek karena siklus tidur terganggu.
3. Stres dan beban pikiran
Stres dan overthinking bisa membuat otak terus aktif bahkan saat tidur. Selain itu, karena pikiran tidak benar-benar istirahat, kamu juga bisa mengalami mimpi yang aneh, gelisah selama tidur, atau terbangun tengah malam.
4. Kurang aktivitas fisik
Faktanya, semakin jarang bergerak, semakin cepat tubuh merasa lelah. Olahraga ringan justru membantu meningkatkan energi harian dan kualitas tidur. Badan yang aktif juga menggunakan cadangan energi atau lemak untuk memastikan kebugaran harian.
5. Kekurangan nutrisi penting
Kekurangan asupan zat besi, vitamin B12, dan vitamin D dapat menyebabkan kelelahan kronis. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa anemia defisiensi besi adalah kondisi yang membuat tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin secara optimal, sehingga menyebabkan oksigen tidak tersebar merata ke seluruh tubuh. Dengan begitu, kamu bisa merasa lelah terus-menerus, bahkan setelah tidur cukup.
6. Dehidrasi ringan
Dalam satu hari kamu butuh minum 8 gelas air putih, atau kurang lebih setara 2 liter. Jika kamu tidak memenuhi kebutuhan tersebut, kekurangan cairan bisa menurunkan metabolisme dan membuat tubuh terasa lesu.
7. Masalah hormon
Gangguan tiroid atau ketidakseimbangan hormon kortisol bisa membuat tubuh sulit memulihkan energi meski sudah tidur cukup. Gejala ini sering tidak disadari dan dianggap “capek biasa”.
8. Kondisi medis tertentu
Sindrom kelelahan kronis, depresi, sleep apnea, hingga diabetes bisa menyebabkan tubuh merasa lelah secara terus-menerus, bahkan setelah tidur yang cukup. Jika gejala berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Keamanan Makanan dari WHO
Solusi Agar Tidur Lebih Restoratif
Kalau tidur cukup tapi capek terus-menerus, coba mulai dari perubahan kecil yang bisa membuat tidur lebih berkualitas dan tubuh lebih bertenaga:
a. Kurangi screen time sebelum tidur
Hindari gadget setidaknya 1 jam sebelum tidur. Ganti dengan membaca buku atau mendengarkan musik relaksasi. Tindakan ini juga akan membantu tubuhmu lebih siap untuk segera rileks dan tidur.
b. Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten
Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari membantu tubuh membentuk ritme sirkadian yang stabil.
c. Kelola stres dengan baik
Beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan adalah meditasi, journaling, olahraga ringan, atau sekadar berjalan kaki di pagi hari bisa membantu meredakan stres.
d. Perbaiki asupan nutrisi harian
Pastikan tubuh mendapat cukup zat besi, magnesium, vitamin B kompleks, dan vitamin D. Contoh makanan yang dapat kamu konsumsi seperti sayuran, telur, kacang-kacangan, dan ikan.
e. Tetap terhidrasi
Jangan menunggu haus untuk minum. Idealnya, minumlah air putih minimal 8 gelas sehari. Siapkan botol minum besar dan atur alarm minum air setiap 30 hingga 60 menit. Namun, hindari minum air putih terlalu banyak sebelum tidur.
f. Lakukan aktivitas fisik secara rutin
Jalan pagi 30 menit atau yoga ringan bisa membantu tubuh lebih siap tidur di malam hari dan mengurangi kelelahan.
g. Pertimbangkan medical check-up
Jika lelah berkepanjangan disertai gejala lain seperti berat badan naik atau turun drastis, rambut rontok, atau gangguan mood, segera konsultasikan ke dokter.
Kelelahan Kronis Bisa Jadi Tanda Masalah Medis Serius
Kondisi tidur yang cukup tapi tetap merasa lelah sebaiknya tidak dianggap remeh, terutama jika sudah berlangsung berminggu-minggu. Melansir Alodokter, kelelahan yang dialami secara terus-menerus bisa menjadi gejala berbagai kondisi medis. Mulai dari anemia, gagal jantung, sindrom kelelahan kronis, gangguan tiroid, hingga gangguan mental. Untuk itu, penanganan sedini mungkin bisa mencegah komplikasi serius. Beberapa tanda bahwa kamu perlu konsultasi ke tenaga medis lebih lanjut, yaitu:
- Bangun tidur dengan sakit kepala.
- Merasa “lemas” sepanjang hari meski cukup tidur.
- Tidak fokus dan mudah lupa.
- Gangguan mood sehingga mudah marah atau sedih.
- Napas tersengal atau mendengkur keras saat tidur.
Memiliki pola tidur yang sehat memang penting, tapi kesehatan secara keseluruhan juga perlu dipantau. Jika kamu merasa sudah tidur cukup tapi capek setiap hari, mungkin sudah saatnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Karena istirahat yang baik bukan sekadar tidur lama, tapi tidur yang benar-benar memulihkan energi.