Penyebab Penyakit Kronis

6 Penyebab Penyakit Kronis dan Cara Mengobatinya

24 Juni 2025 | Allianz Indonesia
Menjaga kesehatan tubuh secara optimal merupakan langkah penting untuk mencegah berbagai jenis penyakit, baik yang bersifat ringan maupun serius. Salah satu kondisi kesehatan yang patut diwaspadai adalah penyakit kronis.

Penyakit kronis adalah kondisi medis jangka panjang yang memerlukan penanganan berkelanjutan dan bisa berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderitanya. Penyakit ini berbeda dengan penyakit akut yang cenderung muncul tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat.

Menurut Cleveland Clinic, penyakit kronis umumnya berkembang perlahan, berlangsung dalam jangka waktu lama (lebih dari tiga bulan), dan sering kali memerlukan perawatan sepanjang hayat. Beberapa contoh penyakit kronis yang paling umum meliputi diabetes, penyakit jantung, kanker, hingga gangguan paru-paru seperti asma atau COPD.

Untuk membantu kamu memahaminya lebih dalam, berikut adalah penjelasan lengkap tentang apa itu penyakit kronis, penyebab, jenis-jenis, hingga cara mengobatinya.

Penyakit kronis adalah gangguan kesehatan yang berlangsung dalam waktu lama dan sulit disembuhkan secara total. Penderitanya memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mengontrol gejala atau memperlambat perkembangan penyakit. 

Tidak seperti penyakit akut yang bisa sembuh dalam waktu singkat, penyakit kronis dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.

Beberapa penyakit kronis bersifat progresif, mengutip Better Health Channel Australia, artinya kondisi dapat memburuk seiring waktu meskipun sudah mendapatkan pengobatan. 

Contoh paling umum dari penyakit kronis meliputi hipertensi, diabetes miletus tipe 1 dan 2, penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit ginjal kronis, asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Penyakit kronis tidak muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, baik dari faktor genetik maupun dari gaya hidup sehari-hari. Melansir jurnal Lifestyle and Related Risk Factors for Chronic Diseasesyang diterbitkan National Library of Medicine (2018), berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak trans, serta rendah serat secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Selain itu, pola makan yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh.
Kurangnya olahraga atau sedentari dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini berdampak pada meningkatnya risiko resistensi insulin, tekanan darah tinggi, serta kadar kolestrol yang tidak normal. Aktivitas fisik rutin membantu menjaga berat badan ideal dan fungsi organ tubuh tetap optimal.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan merupakan faktor utama berbagai risiko penyakit kronis. Rokok diketahui sebagai penyebab kanker paru-paru dan penyakit jantung, sementara alkohol dapat merusak hati dan meningkatkan risiko kanker tertentu.
Polusi udara, paparan bahan kimia berbahaya, dan kualitas udara yang buruk dapat memicu atau memperburuk penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Dalam jangka panjang, paparan lingkungan yang tidak sehat juga bisa berdampak pada sistem imun dan fungsi organ tubuh lainnya.
Beberapa penyakit kronis dapat diturunkan secara genetik seperti diabetes tipe 1, hipertensi, atau kanker tertentu. Selain itu, seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh mulai menurun secara alami, sehingga risiko terkena penyakit kronis juga meningkat. Meski genetik tidak bisa diubah, namun gaya hidup sehat dapat membantu menunda atau mengurangi dampaknya.
Kesehatan mental sering kali diabaikan, padahal stres, kecemasan, dan depresi berkontribusi terhadap munculnya berbagai risiko penyakit kronis. Stres berkepanjangan memengaruhi hormon tubuh seperti kortisol, yang dapat menyebabkan peradangan, meningkatkan tekanan darah, dan memperburuk kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan pencernaan.
Berikut beberapa penyakit kronis yang umum terjadi di masyarakat, masih merangkum Better Health Channel dan Cleveland Clinic:
Penyakit kronis ini adalah gangguan metabolisme gula darah yang membutuhkan pengaturan pola makan, obat-obatan, atau insulin seumur hidup.
Jenis penyakit kronis ini meliputi gagal jantung, penyakit arteri koroner, dan hipertensi, yang memerlukan pengobatan jangka panjang dan perubahan gaya hidup.
Berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, prostat, atau paru-paru dapat berkembang dalam waktu lama dan memerlukan terapi kompleks.
Jenis penyakit kronis ini adalah gangguan paru-paru yang menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.
Kerusakan ginjal progresif yang dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan segera dan tepat.
Depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia adalah contoh penyakit mental kronis yang memerlukan terapi psikologis dan/atau farmakologis secara berkelanjutan.
Penanganan penyakit kronis membutuhkan pendekatan holistik dan berkelanjutan. Berikut beberapa cara pengobatan dan pengelolaan yang umum diterapkan:
Langkah pertama dalam mengelola penyakit kronis adalah berkonsultasi dengan tenaga medis profesional atau dokter. Selain itu, melakukan medical check-up secara rutin juga penting untuk memantau kondisi kesehatan, mendeteksi komplikasi sejak dini, dan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan medis. 
Obat-obatan tertentu dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah komplikasi, seperti obat antihipertensi, insulin untuk diabetes, atau inhaler untuk asma. Penting untuk mengonsumsi dan menggunakan pengobatan sesuai anjuran dokter.
Ragam terapi ini biasanya harus dilalui oleh pasien yang mengalami penyakit kronis progresif, di mana pengobatan dasar sudah tidak berdampak. Contohnya, pasien kanker mungkin membutuhkan kemoterapi, radioterapi, atau imunoterapi. Pasien gagal ginjal mungkin perlu menjalani cuci darah secara rutin.
Mengelola stres dengan meditasi, yoga, dan konseling psikologis profesional sangat penting karena stres kronis dapat memicu atau memperparah gejala penyakit lainnya.
Jika seseorang punya riwayat penyakit kronis, baik dari keturunan atau pernah sakit kronis, pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk memantau perkembangan penyakit, efektivitas pengobatan, dan mendeteksi komplikasi secara dini.

Peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan penyakit kronis. Dukungan emosional, bantuan fisik, atau sekadar keberadaan orang terdekat bisa meningkatkan kualitas dan semangat hidup penderita jangka panjang.

Karena pengobatan penyakit kronis membutuhkan biaya besar dalam jangka panjang, memiliki perlindungan seperti asuransi kesehatan sangat membantu dalam menanggung biaya medis yang tidak terduga. Contohnya seperti Allianz Flexi Medical Plan, yang memberikan manfaat maksimal dan fleksibel sesuai kebutuhan.

Produk asuransi kesehatan tambahan yang memberikan manfaat maksimal dan fleksibel sesuai kebutuhan, mulai dari biaya rawat inap dan pembedahan, baik akibat penyakit tertentu maupun kecelakaan, penggantian biaya untuk penyakit kritis, perawatan darurat di rumah sakit, hingga santunan saat meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun penyebab lainnya, sesuai dengan tabel manfaat berdasarkan plan yang kamu pilih.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit kronis adalah kondisi medis jangka panjang yang membutuhkan perhatian ekstra dan gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Selain menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan kontrol kesehatan secara berkala, penting juga memiliki perlindungan finansial melalui asuransi kesehatan.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mei 16, 2025

Mei 14, 2025