Mau Banting Setir Jadi Pengusaha? Simak Dulu Tips Berikut

30 September 2021 | Allianz Indonesia
Mau banting setir dari pegawai jadi pengusaha? Baik karena kesempatan ataupun kebutuhan, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui agar bisnis tidak berhenti di tengah jalan.

Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun membuat banyak pekerja swasta dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Banyak yang akhirnya banting setir menjadi pengusaha. Namun di samping penyebab itu, tidak sedikit pula yang banting setir jadi pengusaha karena bosan jadi karyawan, ingin mengikuti passion, ingin mengaplikasikan keterampilan yang dimiliki, melihat peluang yang lebih menjanjikan, atau memanfaatkan kesempatan yang terbuka dari network yang dimiliki. Menjalankan bisnis atau usaha juga menjadi jalan yang banyak ditempuh setelah memasuki masa pensiun.

 

Baca juga: Kiat Sukses Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi COVID-19

 

Pos keuangan apa yang perlu disiapkan?

Pada awalnya, kamu mungkin membutuhkan banyak penyesuaian. Jika sebelumnya kamu bekerja sesuai jam kantor, menjadi pengusaha harus siap bekerja lebih panjang, bahkan di hari libur. Begitu juga dengan pemasukan yang bisa naik-turun, tidak tetap seperti masih menjadi karyawan.

Kesiapan menghadapi beragam tantangan, jangan lupa dibarengi dengan kesiapan finansial. Kesiapan finansial ini bukan hanya soal modal. Sebelum mulai bisnis, kamu wajib punya dua pos keuangan berikut:

    Dana darurat

    Seperti telah disinggung sebelumnya, penghasilan sebagai pengusaha tidaklah tetap. Risiko kerugian harus diantisipasi. Untuk itu, kamu perlu memiliki dana darurat yang jumlahnya 6-12 kali pengeluaran bulanan. Misalnya jika pengeluaran bulananmu adalah Rp8 juta, maka dana darurat yang harus disiapkan idealnya adalah Rp48 juta-Rp96 juta.

    Dana darurat ini berfungsi sebagai dana untuk kebutuhan hidup, ketika kamu tidak mendapat penghasilan bersih dari usaha. Untuk itu, buatlah pembukuan dengan memisahkan keuangan bisnis dan pribadi.

    Asuransi

Setelah menjadi pengusaha, asuransi berperan penting untuk melindungi keuanganmu dari berbagai risiko yang bisa terjadi. Pegiat usaha perlu mempersiapkan perlindungan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari proteksi dari risiko kesehatan sampai risiko yang dapat terjadi pada usaha yang dijalankan.

Misalnya dalam situasi ketika pendapatan menurun dan kamu atau ada anggota keluarga yang sakit, kamu tidak perlu menggunakan uang bisnis apabila memiliki asuransi kesehatan terbaik yang dapat memberikan perlindungan rawat jalan maupun rawat inap. Untuk menghindari kerugian akibat musibah atau bencana alam yang dapat menimpa bisnis yang dijalankan, proteksi asuransi untuk usaha juga sangat penting dimiliki agar dapat menjamin keberlangsungan usaha.

Selain itu, apabila kamu seorang kepala keluarga, perlindungan diri dengan asuransi jiwa patut untuk dipertimbangkan. Asuransi jiwa dapat memberikan Uang Pertanggungan (UP) kepada anggota keluarga atau ahli waris, ketika kepala keluarga sebagai pencari nafkah meninggal dunia, atau mengalami cacat permanen yang mengakibatkan kehilangan kemampuan mencari nafkah. Dengan demikian, keluarga yang ditinggalkan dapat melanjutkan hidup tanpa mengalami kendala finansial.

 

Baca juga: #YUKPAHAMI Pentingnya Mengkaji Ulang Polis Asuransi Jiwa

 

Strategi agar bisnis bertahan dan untung

Setelah memiliki dua hal penting tersebut, susun strategi agar bisnis yang kamu jalankan dapat bertahan dan menguntungkan. Berikut tipsnya:

1. Keluarkan modal secara bertahap

Kamu bisa menggunakan uang pesangon sebagai modal berbisnis. Akan tetapi, gunakan secara bertahap. Tujuannya untuk meminimalkan risiko ketika bisnis tidak berkembang sesuai harapan.

Misalnya gunakan 10% sebagai modal awal. Jika berkembang dalam tiga bulan pertama, tambah lagi 30%. Jika bisnis semakin maju dalam satu tahun, tambah lagi modalnya menjadi 60%. Selanjutnya, putar kembali uang pendapatan sebagai modal. Dengan demikian, sisa pesangon dapat dialokasikan sebagai dana darurat ataupun keperluan lain.

2. Susunlah business plan yang spesifik

Banyak brand besar yang berhasil karena memiliki konsep yang matang. Formula 5W+1H dapat membantumu dalam menentukan konsep bisnis.

What

  • Apa produk yang kamu jual?
  • Apa solusi yang ditawarkan oleh produkmu?
  • Apa keunggulan produkmu dibandingkan dengan kompetitor lainnya?

Why

  • Mengapa memilih merek produk atau logo tersebut?
  • Mengapa memilih berjualan secara online? Atau jika memiliki toko, mengapa memilih lokasi tersebut?
  • Mengapa memilih supplier A, bukan supplier B?
  • Mengapa orang harus membeli produkmu?

When

  • Kapan masa promosi dimulai?
  • Kapan kamu akan melakukan peluncuran produk?

Where

  • Di mana target pasar kamu tinggal?
  • Di mana kamu akan membuka kios pertama?

Who

  • Siapa yang menjadi target pasar?
  • Siapa yang akan menjadi karyawan?

How

  • Bagaimana cara memasarkan produk?
  • Bagaimana membangun branding yang kuat?
  • Bagaimana membuat konsumen tertarik dengan produkmu?
  • Bagaimana menghadapi keluhan konsumen?

Daftar di atas hanyalah contoh. Kamu bisa menambah daftar tersebut untuk lebih mematangkan konsep bisnismu.

3. Optimalkan media sosial, jaringan, dan relasi

Banyak bisnis yang berkembang pesat karena viral di media sosial. Manfaatkan media sosial sebagai ajang promosi, terutama jika target pasarmu adalah anak muda. Gunakan kreativitasmu untuk membuat konten promosi. Pelajari tren terkini di media sosial, keahlian copy writing, dan keterampilan mengedit.

 

Baca juga: Simak 7 Strategi agar Bisnis Tetap Bergulir Selama Pandemi

 

Tidak hanya itu, manfaatkan jaringan, relasi, dan kenalan selama bekerja. Jika pengalaman selama menjadi karyawan membuatmu memiliki jaringan yang luas, gunakan untuk memperkenalkan dan mengembangkan bisnis.

Tanggung jawab saat menjadi pegawai dan saat menjadi pengusaha tentu berbeda. Ketika menjadi pengusaha, kamu bertanggung jawab dari mulai hal terkecil hingga pengambilan keputusan yang besar. Jika kamu sudah mempekerjakan karyawan, maka kamu pun bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.

Sebagai pengusaha, kamu juga harus tetap memasang target, karena targetlah yang membuat usahamu tetap berjalan. Jika gagal mencapai target, lakukan evaluasi. Pada intinya, dibutuhkan kesiapan mental untuk banting setir menjadi pengusaha. Semoga tips di atas bisa membantumu untuk mempersiapkan yang terbaik sebelum mulai berbisnis.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023