Masalah ini tidak boleh dianggap sepele. Menurut Yale New Haven Health, penyakit kulit jamur bisa menyebar dan menular ke orang lain, bahkan kambuh berulang jika tidak ditangani dengan tepat. Maka dari itu, kami akan bahas lebih dalam tentang jenis-jenis penyakit kulit akibat jamur yang umum terjadi, serta cara pencegahannya.
10 Jenis Penyakit Kulit Jamur dan Cara Pencegahannya
Berikut adalah 10 jenis penyakit kulit jamur yang perlu kamu ketahui, dirangkum dari WebMD dan Cleveland Clinic:
1. Kurap (ringworm atau tinea corporis)
Kurap ditandai dengan ruam berbentuk lingkaran, kemerahan, dan terasa gatal. Penyakit kulit jamur ini bisa menyerang bagian tubuh mana pun. Pada beberapa kasus, kurap dapat menular ke orang lain. Makanya, langkah pencegahan yang terpenting adalah menghindari berbagai pakaian atau handuk pribadi. Selain itu jaga kebersihan tubuh dan pastikan kulit tetap kering.
2. Kutu air (athlete’s foot/tinea pedis)
Kutu air biasanya menyerang sela-sela jari kaki, menyebabkan kulit pecah-pecah, gatal, dan perih. Penyakit kulit ini biasanya dialami orang yang sering memakai sepatu tertutup dalam waktu lama. Untuk mencegah terjadinya kutu air atau semakin parah, gunakan kaus kaki bersih, pilih sepatu yang memiliki sirkulasi baik, dan keringkan kaki setelah mandi.
3. Panu (tinea versicolor)
Panu ditandai dengan bercak putih, cokelat, atau kemerahan di kulit yang bisa membuat warna kulit tampak tidak merata. Panu biasanya terjadi di area punggung, dada, leher, dan perut. Untuk mencegah panu pada tubuhmu hindari keringat berlebihan, gunakan pakaian longgar, dan mandi setelah beraktivitas.
4. Infeksi jamur kuku (onikomikosis)
Jamur kuku menyebabkan kuku berubah warna menjadi kuning atau cokelat, menebal, rapuh, bahkan bisa terlepas. Penyakit kulit jamur ini biasanya terjadi karena kamu menggunakan alat manicure dan pedicure yang sama dengan orang lain.
Maka, langkah pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan kuku, hindari memotong kuku terlalu pendek, dan tidak berbagi alat manicure atau pedicure.
5. Kurap di kulit kepala (tinea capitis)
Penyakit kulit jamur ini biasanya dialami anak-anak dan ditandai dengan bercak botak bersisik di kulit kepala, bisa disertai rasa gatal atau nyeri. Namun, orang dewasa pun tetap perlu waspada dengan kurap ini. Langkah pencegahan yang bisa diambil adalah menjaga kebersihan rambut, hindari berbagi sisir/topi, dan segera periksakan ke dokter bila ada gejala.
6. Jamur lipat (tinea cruris/jock itch)
Infeksi jamur ini menyerang area tubuh yang biasanya terlipat seperti ketiak, lipatan paha, dan selangkangan. Gejalanya berupa ruam merah, gatal, dan terasa panas. Meskipun rasa gatalnya sangat kuat, usahakan untuk menghindari menggaruk. Terlebih apabila kondisi kuku kotor, kondisi kulit bisa jadi lebih parah.
Nah, untuk mencegahnya terjadi, maka lebih baik mulai mengenakan pakaian dalam berbahan katun, jaga area lipatan tetap kering, dan hindari pakaian yang terlalu ketat.
7. Kandidiasis kulit
Penyakit kulit ini disebabkan oleh jamur candida yang menyerang area lembap seperti ketiak, lipatan payudara, dan sela jari. Gejalanya berupa kemerahan, gatal, dan kadang disertai luka. Langkah pencegahan yang terbaik adalah selalu mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi, ganti pakaian bila berkeringat, dan konsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
8. Jamur pada mulut (oral thrush)
Oral thrush menyebabkan bercak putih di lidah dan rongga mulut. Penyakit kulit jamur ini lebih sering dialami bayi atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Maka, untuk mengatasi dan mencegah kondisi ini, pastikan kamu sikat gigi rutin, gunakan obat kumur sesuai anjuran, dan jaga imunitas tubuh.
9. Tinea unguium (infeksi jamur kuku kaki/tangan)
Mirip dengan onikomikosis, kondisi ini menyebabkan kuku rapuh, menebal, dan tampak kusam. Umumnya menyerang kuku kaki. Untuk mencegahnya terjadi, jangan sering menggunakan sepatu lembap, rajin memotong kuku, dan hindari kontak langsung di area gym atau toilet umum.
10. Sporotrikosis
Infeksi jamur ini jarang terjadi, tapi bisa muncul setelah kulit terluka akibat duri atau tanah yang terkontaminasi jamur. Gejalanya berupa benjolan merah yang bisa menyebar ke jaringan sekitarnya. Langkah pencegahannya antara lain menggunakan sarung tangan saat berkebun, rawat luka dengan baik, dan segera periksa bila muncul infeksi kulit yang tidak biasa.
Infeksi jamur pada kulit bisa muncul dalam berbagai bentuk, dari panu, kutu air, hingga kondisi yang lebih serius seperti sporotrikosis. Mengetahui jenis-jenis penyakit kulit jamur beserta gejalanya akan membantumu mencegah dan mengatasinya lebih cepat. Jangan lupa, menjaga kebersihan tubuh, memakai pakaian bersih, serta menjaga daya tahan tubuh adalah langkah penting untuk melindungi kulit dari infeksi jamur.
Namun, bila infeksi tidak kunjung sembuh atau justru semakin parah, perawatan medis yang tepat sangat dibutuhkan. Di sinilah perlindungan kesehatan berperan penting.
Dengan Allianz Flexi Medical Plan, kamu bisa mendapatkan perlindungan dengan manfaat maksimal dan fleksibel sesuai kebutuhan, mulai dari biaya rawat inap dan pembedahan, baik akibat penyakit tertentu maupun kecelakaan, penggantian biaya untuk penyakit kritis, perawatan darurat di rumah sakit, hingga santunan saat meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun penyebab lainnya, sesuai dengan tabel manfaat berdasarkan plan yang kamu pilih. Jadi, kamu tetap bisa merasa aman menghadapi berbagai risiko kesehatan.