jenis penyakit kronis

7 Jenis Penyakit Kronis Apa Saja yang Bisa Menyerang di Usia Muda?

18 Juni 2025 | Allianz Indonesia
Banyak orang masih mengira bahwa penyakit kronis hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia. Padahal, kenyataannya saat ini banyak anak muda bahkan remaja yang mulai mengalami gejala berbagai penyakit kronis akibat gaya hidup modern yang kurang sehat, seperti jarang berolahraga, konsumsi makanan cepat saji, stres berlebihan, hingga kurang tidur.

Meski fisikmu mungkin terasa kuat dan tak mudah jatuh sakit, banyak dari anak muda yang tak menyadari bahwa pola hidup yang padat dan serba instan bisa jadi pemicu masalah kesehatan. Mulai dari stres kerja, kurangnya aktivitas fisik, hingga kebiasaan makan yang tidak seimbang dapat mengganggu kualitasmu di usia produktif.

Lantas, penyakit kronis apa saja yang bisa menyerang generasi muda dan mengancam kesehatan mereka di usia produktif? Mengetahui jawabannya sangat penting agar kamu bisa mengambil langkah pencegahan sejak dini demi menjaga kualitas hidup jangka panjang. 

Dalam artikel ini, Allianz akan membahas jenis-jenis penyakit kronis yang umum terjadi di usia muda, penyebabnya, hingga cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko tersebut.

Sebelum mengetahui penyakit kronis apa saja yang dapat menyerang usia muda, penting untuk memahami definisinya. Menurut Better Health Channel, penyakit kronis adalah kondisi kesehatan yang berlangsung lama, umumnya lebih dari 3 bulan, dan tidak dapat sembuh total hanya dengan pengobatan biasa. 

Penyakit ini cenderung memerlukan manajemen jangka panjang, baik melalui obat, perubahan gaya hidup, atau keduanya. Contoh penyakit kronis yang umum meliputi diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kanker, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Berdasarkan laporan dari Parkview Internal Medicine, Prime Health of New Jersey, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah beberapa penyakit kronis yang bisa menyerang generasi muda:
Tidak hanya orang tua, kini anak muda pun rentan mengalami diabetes tipe 2 akibat pola konsumsi makanan atau minuman tinggi gula namun rendah serat. Selain itu, kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor utamanya.
Gaya hidup kurang gerak, konsumsi garam berlebihan, serta stres berkepanjangan membuat hipertensi muncul lebih awal. Penyakit ini disebut " silent killer" karena sering tidak bergejala.

Asma termasuk penyakit kronis pernapasan yang cukup umum dan bisa muncul sejak usia anak-anak atau remaja. Kondisi ini sering kali dipicu oleh polusi udara, alergi seperti debu atau bulu hewan, hingga faktor keturunan. 

Meski kebanyakan penyakit ini sudah muncul sejak kecil, ada juga yang baru merasakan gejalanya saat sudah berusia produktif, ini dikenal sebagai adult-onset asthma. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari paparan alergen yang terus-menerus, stres berlebihan, lingkungan kerja yang penuh polusi atau zat kimia, perubahan hormon, hingga infeksi saluran pernapasan.

Meski identik dengan usia lanjut, kini risiko penyakit jantung koroner pada usia muda meningkat karena kebiasaan merokok, pola makan tinggi lemak dan rendah nutrisi, hingga kurangnya aktivitas fisik. 

Ditambah lagi dengan stres yang sering diabikan, risiko penyakit jantung koroner bisa datang lebih cepat dari yang dibayangkan.

Penyakit mental kronis sering kali muncul sejak masa remaja atau awal 20-an, dipicu oleh tekanan akademis, pekerjaan, maupun hubungan sosial yang kurang sehat. Trauma masa kecil juga bisa jadi pemicu dan menumpuknya stres yang menyebabkan mental breakdown.
Beberapa penyakit autoimun cenderung terdiagnosis di usia muda, terutama pada perempuan. Contohnya seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
Pola makan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati bahkan pada usia 20-an. Meskipun kamu tidak mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak, jenis penyakit kronis fatty liver non-alcoholic, tetap dapat menyerang.

Ada beberapa alasan mengapa penyakit kronis kini muncul lebih cepat:

  1. Gaya hidup sedentari: Terlalu banyak duduk dan jarang bergerak.
  2. Pola makan buruk: Konsumsi makanan olahan, fast food, minuman manis berlebih.
  3. Stres yang menumpuk: Tekanan dari pekerjaan atau studi tanpa adanya coping mechanism yang baik, serta bantuan profesional.
  4. Kurang tidur: Kebiasaan begadang memperburuk kesehatan metabolik.
  5. Faktor genetik: Riwayat keluarga meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis.
Setelah mengetahui penyakit kronis apa saja yang mengancam sejak usia muda, berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Konsumsi makanan seimbang yang kaya serat, protein tanpa lemak, lemak sehat, serta kurangi gula dan garam berlebih.
Setelah pola makan, coba lakukan minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang per minggu (20-30 menit per hari), seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang. Ketika sudah terbiasa pada satu gerakan atau olahraga, tambahkan intensitas dengan meningkatkan beban atau variasi gerakan.
Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan. Namun, jika kamu merasa sulit untuk rileks atau butuh bantuan lebih, nggak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan profesional seperti psikolog.
Tidur cukup itu bukan hanya soal istirahat, tapi juga investasi kesehatan jangka panjang. Pastikan tidur 7–9 jam per malam untuk menjaga metabolisme tubuh, termasuk menjaga sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan hormon, memperbaiki sel-sel yang rusak, hingga meningkatkan konsentrasi dan suasana hati. 
Cek tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit kronis. Direkomendasikan untuk dilakukan setiap bulan, namun per 3–6 bulan pun masih normal.
Merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat terlarang bukan hanya berdampak jangka pendek, namun juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi kualitas tidur, suasana hati, dan produktivitas sehari-hari.

Mengetahui penyakit kronis apa saja yang bisa menyerang di usia muda adalah langkah awal untuk melakukan pencegahan sejak dini. Menjaga pola hidup sehat menjadi pondasi utama dalam mencegah berbagai jenis penyakit kronis di usia muda.

Selain menerapkan pola hidup sehat, tetap penting memiliki perlindungan kesehatan tambahan agar lebih siap menghadapi segala kemungkinan dan menekan risiko.

Salah satu solusi perlindungan yang bisa kamu pertimbangkan adalah Allianz Flexi Medical Plan. Produk asuransi kesehatan tambahan yang memberikan manfaat maksimal dan fleksibel sesuai kebutuhan, mulai dari biaya rawat inap dan pembedahan, baik akibat penyakit tertentu maupun kecelakaan, penggantian biaya untuk penyakit kritis, perawatan darurat di rumah sakit, hingga santunan saat meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun penyebab lainnya, sesuai dengan tabel manfaat berdasarkan plan yang kamu pilih.

Ingat, perubahan kecil yang kamu mulai hari ini akan berdampak besar untuk hidup yang lebih baik esok hari. Yuk, mulai langkah sehatmu sekarang juga.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Mei 16, 2025

Mei 14, 2025