5 Penyebab Diabetes
di Usia Muda dan Cara Mencegahnya

20 November 2023 | Allianz Indonesia
Benarkah anak muda bisa mengidap diabetes? Apa saja gejala dan penyebabnya? Adakah langkah-langkah preventif untuk mencegahnya? Temukan semua jawabannya, di sini.
Jika kamu mengira bahwa penyakit diabetes adalah penyakit yang hanya menyerang orang berusia lanjut, maka perkiraanmu salah. Faktanya, diabetes ternyata bisa menyerang anak-anak di usia yang masih muda dan produktif.
 
Berdasarkan informasi yang dilaporkan oleh Data Indonesia, pada tahun 2021, terdapat 19,5 juta warga Indonesia yang berusia dari 20 hingga 79 tahun mengidap diabetes. Angka yang cukup fantastis, bukan?
 
Untuk itu, yuk cari tahu apa saja penyebab dan gejala diabetes pada anak muda agar kamu bisa mencegahnya. 
Diabetes, atau yang sering disebut penyakit gula, adalah kondisi kronis yang perlu kamu waspadai. Dilansir dari Halodoc, diabetes terjadi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuhmu meningkat melebihi batas normal.
 
Ini berarti tubuhmu tidak lagi mampu mengambil glukosa ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi, yang pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah.
 
Kadar gula darah normal kurang dari 100 mg/dL, sedangkan prediabetes berada pada kisaran 100-125 mg/dL. Diabetes dianggap terjadi ketika kadar gula darah mencapai 126 mg/dL atau lebih.
 
Ada dua jenis utama diabetes: tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh mungkin tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara normal.
 
Kedua jenis ini memiliki dampak serius pada kesehatan, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan tubuh, termasuk jantung, ginjal, mata, dan saraf.
 
Gejala utama yang sering muncul adalah rasa haus yang meningkat dan kelelahan yang terjadi secara terus-menerus. Tapi, ada lebih banyak lagi gejala yang perlu kamu ketahui.
 
Adapun tanda-tanda yang terlihat bahwa anak muda mengalami diabetes berdasarkan informasi dari Halodoc adalah:
 
1. Diabetes Tipe 1 di Usia Muda
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil: Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mampu mengolah kelebihan glukosa.
  • Sering merasa haus: Karena sering buang air kecil, tubuhmu akan merasa haus untuk mengembalikan cairan yang hilang.
  • Kulit dan mulut yang kering: Diabetes bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, yang berakibat pada kulit dan mulut kering.
  • Penurunan berat badan yang drastis: Diabetes menyebabkan tubuh menyerap nutrisi dalam otot, sehingga berat badanmu bisa menurun secara signifikan.
  • Kelelahan: Gangguan dalam penggunaan glukosa sebagai sumber energi oleh tubuh dapat memicu kelelahan.
  • Penglihatan yang buram: Penumpukan glukosa di dalam tubuh dapat menyebabkan penglihatan menurun.
 
2. Diabetes Tipe 2 di Usia Muda
  • Peningkatan buang air kecil saat malam hari: Kadar gula darah yang tinggi bisa memicu infeksi saluran kemih yang meningkatkan frekuensi berkemih.
  • Meningkatnya rasa haus: Akibat sering buang air kecil, tubuh jadi merasa cepat haus.
  • Kelelahan: Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh mengganggu kemampuan tubuh mengubah glukosa menjadi energi.
  • Penurunan berat badan: Defisiensi insulin pada pengidap diabetes mengganggu metabolisme protein dan lemak, menyebabkan penurunan berat badan.
  • Gatal di sekitar alat kelamin: Kadar gula darah yang tinggi bisa membuat sistem imun menurun, memicu pertumbuhan jamur.
  • Proses penyembuhan luka yang lambat: Sistem imun yang rendah dapat membuat proses penyembuhan luka melambat.
  • Mata yang kering: Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan kerusakan saraf pada saraf halus yang menopang struktur mata.
Tentu saja, penyakit diabetes yang menimpa orang-orang di usia muda tidak akan datang secara tiba-tiba. Selalu ada sebab dan akibat. Berdasarkan hasil laporan CNN dan EMC Healthcare, berikut ini beberapa penyebab utama anak muda bisa terkena diabetes:
1. Obesitas
Kelebihan berat badan, khususnya obesitas, meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ini terjadi karena kelebihan lemak mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin.
 
2. Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Manis
Makanan cepat saji dan minuman manis meningkatkan kadar gula darah, yang bisa memicu diabetes. Makanan ini menghasilkan tinggi kalori dan rendah nutrisi, sehingga menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin.
 
3. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berkontribusi pada risiko diabetes. Zat-zat dalam rokok dan alkohol dapat mengganggu metabolisme tubuh dan produksi insulin.
 
4. Kurang Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga, ternyata dapat memperlambat metabolisme tubuh. Sehingga bisa meningkatkan risiko obesitas yang pada akhirnya akan berisiko terkena diabetes.
 
5. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Jika kamu memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes, risiko kamu untuk mengalami kondisi ini juga meningkat.
 
1. Pengobatan Diabetes
  • Terapi insulin
    Ini menjadi pilihan utama bagi penderita diabetes tipe 1 dan beberapa kasus diabetes tipe 2.
  • Obat-obatan
    Untuk diabetes tipe 2, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu mengatur kadar gula darah.
  • Transplantasi pankreas
    Dalam kasus yang parah, terutama pada diabetes tipe 1, transplantasi pankreas bisa menjadi opsi. 
2. Pencegahan
  • Mempertahankan berat badan ideal dan mengatur pola makan dengan fokus pada asupan buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian.
  • Mengonsumsi serat dan mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan pemanis buatan.
  • Melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda secara rutin untuk mengubah gula darah menjadi energi dan mengurangi waktu duduk diam terlalu lama.
  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
  • Menghindari atau berhenti merokok.
 
 
Diabetes bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia, termasuk anak muda. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa mencegah kondisi ini. Ingat, kesehatan adalah aset berharga, dan menjaganya membutuhkan komitmen yang luar biasa.
 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023