Cuaca Panas Ekstrem,
Waspadai Risiko Heatstroke

16 Oktober 2023 | Allianz Indonesia
Cuaca panas dan terik bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya heatstroke. Kenali gejala dan pertolongan pertama yang harus dilakukan.
Apakah kamu merasa cuaca sangat panas bahkan saat berada di dalam rumah? Ya, beberapa waktu belakangan sejumlah wilayah di Indonesia memang dilanda cuaca ekstrem berupa fenomena panas yang terik pada siang hari.
 
Kondisi cuaca panas dan ekstrem ini tentu membuat kamu tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan sejumlah dampak pada tubuh dan berbagai masalah kesehatan, salah satunya heatstroke.
Dilansir dari Merdeka.com, heatstroke atau sering disebut stroke panas adalah salah satu masalah kesehatan paling serius yang dapat timbul akibat terpapar cuaca panas secara berlebihan. Ini terjadi ketika tubuh kita tidak lagi mampu mengatur suhu tubuh dengan baik.
 
Kondisi ini bisa menyebabkan suhu tubuh naik secara drastis, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak dapat mendinginkan diri. Heatstroke bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
 
Adapun kondisi heatstroke dapat menyerang siapapun, tetapi bayi dan lansia memiliki risiko lebih tinggi. Keadaan ini juga rentan dialami oleh orang-orang tertentu seperti atlet, tentara, dan pekerja lapangan yang menghabiskan banyak waktu dibawah terik matahari.
 
 
Penting untuk mengenali tanda-tanda heatstroke agar dapat mengambil tindakan yang tepat pada waktunya. Dilansir Alodokter, beberapa gejala heatstroke yang perlu diwaspadai meliputi:
 
  1. Peningkatan suhu tubuh hingga suhu 40 derajat celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi merupakan indikasi bahwa sistem pengaturan suhu tubuh tidak berfungsi dengan baik.
  2. Kondisi ini dapat disertai dengan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman.
  3. Kulit memerah dan mengering.
  4. Tidak berkeringat walau suhu tubuh sedang tinggi.
  5. Mual dan muntah.
  6. Kelemahan otot dan kram.
  7. Jantung berdebar kencang. Peningkatan denyut jantung dan pernapasan yang cepat adalah reaksi tubuh terhadap kondisi panas yang berlebihan.
  8. Perubahan perilaku, seperti kebingungan, linglung, gelisah, dan cepat marah.
Siapa pun bisa mengalami heatstroke, akan tetapi risikonya lebih tinggi pada orang-orang yang telah atau sedang mengalami masalah kesehatan berikut.
 
  • Penyakit Alzheimer.
  • Anoreksia.
  • Diabetes yang tidak terkontrol.
  • Gastroenteritis dan diare.
  • Penyakit Parkinson.
  • Hipertiroidisme.
  • Hiperkalemia.
  • Obesitas.
  • Gangguan kelenjar keringat seperti anhidrosis.
  • Mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
  • Kurang tidur.
 
Jika kamu atau seseorang di sekitarmu menunjukkan gejala heatstroke, tindakan sebagai pertolongan pertama harus segera dilakukan dengan tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu:
 
 
  1. Hubungi bantuan medis segera. Heatstroke adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera.
  2. Panggil nomor darurat jika perawatan medis tidak tersedia.
  3. Pastikan ada seseorang yang tetap bersama penderita hingga bantuan tiba.
  4. Pindahkan penderita dari area yang panas ke tempat yang sejuk, seperti ruangan ber-AC atau tempat teduh.
  5. Lepaskan pakaian yang berlebihan, termasuk sepatu dan kaus kaki.
  6. Berikan air putih kepada orang tersebut, terutama jika mereka sadar. Saat heatstroke terjadi, tubuh akan memproduksi panas yang menyebabkan jumlah cairan tubuh berkurang.
  7. Berikan kompres air dingin menggunakan handuk kecil pada area tubuh yang memiliki banyak pembuluh darah, seperti bagian leher, ketiak, dan selakangan. Hal tersebut dapat membantu untuk menurunkan suhu tubuh.

 

Pada dasarnya, heatstroke adalah kondisi yang bisa diprediksi dan dapat dicegah. Ikutilah langkah-langkah berikut ini untuk mencegah heatstroke ketika beraktivitas di cuaca yang sedang panas dan terik:
 
  1. Gunakan pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan saat ingin keluar rumah.
  2. Pakailah topi dengan tepi yang lebar.
  3. Oleskan tabir surya ke kulit dengan SPF minimal 30.
  4. Cukupi asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  5. Apabila memungkinkan, hindari aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca sedang panas terik.
 
Heatstroke yang dibiarkan tanpa penanganan serius dapat menyebabkan heat exhaustion (kelelahan akibat suhu tinggi) hingga komplikasi. Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar gejala atau heatstroke yang dialami tidak semakin parah.
 
Selalu waspadai gejala heatstroke dan segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami tanda-tanda kondisi ini.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Beberapa waktu belakangan ini, dunia sedang dihebohkan oleh prediksi potensi pandemi baru akibat sebuah virus.
 
Dilansir CNN Indonesia, ahli kesehatan dunia memperkirakan pandemi penyakit baru akan kembali datang dan disebut-sebut lebih mematikan dari COVID-19, yang dikenal sebagai Disease X.
 
Istilah tersebut digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yang belum diidentifikasi secara pasti atau yang baru ditemukan dan belum banyak diketahui oleh ilmu kedokteran.
 
Penyakit seperti ini, sering kali menimbulkan kekhawatiran besar di seluruh dunia karena sifatnya yang misterius dan potensi penyebarannya yang cepat.
 
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu penyakit yang dikenal dengan nama COVID-19 awalnya disebut sebagai Virus Disease X, sebelum diidentifikasi sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
 
 
Banyak ahli mengklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola. Ketika terjadi wabah Ebola pada tahun 2004 di Afrika Selatan, tidak ada yang mengetahui tentang keberadaan virus tersebut, dan oleh karena itu semua orang tidak siap untuk menghadapinya.
 
Sementara, beberapa ahli lainnya mengatakan bahwa patogen tersebut juga bisa diciptakan oleh manusia. Penyakit-penyakit seperti influenza, rabies, dan demam kuning semuanya menular dari hewan ke manusia.
 
Selain Disease X dan COVID-19, berikut beberapa penyakit yang berada di bawah pengawasan WHO:
- Demam berdarah Krimea-Kongo
- Virus Ebola dan Marburg
- Demam Lassa
- MERS-CoV dan SARS
- Penyakit Nipah
- Demam Rift Valley
- Virus Zika
 
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023