Waspada Penyakit yang Rentan Muncul
saat Cuaca Ekstrem

2 Mei 2023 | Allianz Indonesia
Cuaca panas ekstrem di Indonesia memberikan dampak risiko kesehatan yang serius. Kenali 11 penyakit yang kerap muncul berikut ini serta tips mencegahnya.
Belakangan ini, cuaca panas ekstrem sedang melanda beberapa wilayah di Asia, termasuk di Indonesia. Suhu panas ekstrem yang terjadi memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
 
Sejumlah penyakit lebih rentan muncul saat cuaca panas ekstrem, sehingga kamu harus waspada dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari.
Cuaca panas
Menurut laporan CNBC Indonesia, BMKG menyampaikan bahwa cuaca panas yang dialami saat ini adalah fenomena yang terjadi akibat gerakan semu matahari. Fenomena ini merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun.
 
Suhu udara yang tinggi dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Siklus tahunan ini rutin berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Pulau Jawa, di mana suhu sedikit naik pada bulan April dan Mei, kemudian mencapai puncaknya pada bulan Oktober.
 
Pada bulan lainnya, suhu akan mengalami penurunan. Meskipun demikian, sebagaimana diketahui bahwa Indonesia adalah negara tropis, sehingga suhu akan cenderung konstan sekitar 30°C. 
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI dan Bisnis, ada beberapa penyakit yang rentan muncul saat cuaca panas ekstrem seperti saat ini.
 
1. Dehidrasi 
Cuaca panas
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk ke dalam tubuh. Pada cuaca panas, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan keringat sebagai mekanisme pendinginan.
 
Jika kita tidak menggantinya dengan minum air yang cukup, tubuh akan kekurangan cairan dan menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi antara lain bibir dan mulut kering, sakit kepala, dan pusing.
 
Untuk mencegah dehidrasi, kamu perlu mengonsumsi air putih yang cukup, minimal delapan gelas sehari.
 
2. Migrain
Paparan cuaca panas secara terus-menerus bisa menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah. Gejala yang muncul biasanya terasa seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di belakang kepala.
 
3. Heatstroke
Selain dehidrasi dan migrain, cuaca panas ekstrem juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Heatstroke terjadi ketika tubuh tidak bisa lagi mengatur suhu tubuhnya.
 
Saat mengalami heatstroke, suhu tubuh bisa meningkat secara drastis hingga mencapai 41°C dalam waktu 10 hingga 15 menit. Tubuh pun tidak dapat lagi mengeluarkan keringat.
 
Gejala heatstroke ini antara lain kulit panas dan kering, sakit kepala, mual, dan kejang. Heatstroke dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat.
 
4. Heat cramps atau kram panas
Heat cramps terjadi ketika otot-otot tubuh mengalami ketegangan atau kontraksi saat suhu tubuh naik. Biasanya, ini terjadi pada orang yang beraktivitas fisik di bawah sinar matahari yang terik, kehilangan garam, dan mineral esensial melalui keringat.
 
Kondisi ini dapat menyebabkan kram otot, rasa sakit pada perut, kaki, atau lengan, serta kulit terbakar matahari yang meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
 
5. Kulit kering dan iritasi 
Cuaca Panas
Penyakit berikutnya yang perlu diwaspadai adalah kulit kering dan iritasi. Keringat berlebihan dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembaban dan menyebabkan kulit kering.
 
Selain itu, terkena sinar matahari langsung dapat menyebabkan kulit terbakar dan iritasi. Gejala kulit kering dan iritasi antara lain kulit terasa gatal, kemerahan, dan pecah-pecah.
 
Untuk mencegahnya, kamu perlu menjaga kelembaban kulit dengan mengaplikasikan lotion atau krim pelembab secara rutin.
 
Selain itu, hindari terlalu lama terkena sinar matahari langsung dan menggunakan pakaian yang melindungi kulit dari paparan sinar UV. 
 
6. Infeksi saluran pernapasan
Cuaca panas dan berdebu dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan. Hal ini dapat terjadi ketika beraktivitas di luar ruangan seperti saat naik kendaraan umum atau sepeda motor tanpa menggunakan masker.
 
Selain itu cuaca panas ekstrem juga dapat menyebabkan serangan asma. Suhu panas ekstrem dapat menyebabkan udara lebih kering dan tercemar polusi, sehingga dapat memicu serangan asma pada orang yang menderita penyakit ini.
 
Gejala serangan asma antara lain sesak napas, batuk, dan dada terasa sesak. Oleh sebab itu, sebagai langkah preventif, kamu harus menghindari paparan asap kendaraan, rokok, dan debu.
 
7. Panas dalam
Suhu tubuh yang terlalu panas bisa menyebabkan panas dalam, terutama jika dikombinasikan dengan asupan makanan yang tidak tepat seperti makanan berlemak atau pedas.
 
Gejala yang umum muncul saat terkena panas dalam adalah sariawan, bibir kering, hingga tenggorokan yang terasa kering atau panas.
 
8. Flu atau pilek
Selain itu, cuaca panas ekstrem juga dapat menyebabkan flu atau pilek. Pada suhu panas yang ekstrem, tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi virus yang menyebabkan flu atau pilek.
 
Gejala yang kerap kali muncul antara lain hidung tersumbat, batuk, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
 
9. Penyakit jantung
Pada cuaca panas ekstrem, jantung akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
 
Hal ini bisa memicu serangan jantung atau angina (nyeri dada) pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
 
10. Sakit mata
Sakit mata juga dapat terjadi saat cuaca panas, terutama jika mata terpapar kotoran, debu, dan asap saat beraktivitas. Hal ini dapat menyebabkan mata merah, gatal, atau panas.
 
11. Diare
Terakhir, cuaca panas ekstrem juga dapat menyebabkan masalah pada pencernaan, seperti diare. Suhu panas yang ekstrem dapat menyebabkan bakteri berkembang biak lebih cepat pada makanan dan minuman yang tidak disimpan dengan baik.
 
Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya adalah diare. Gejala diare antara lain buang air besar yang lebih sering dari biasanya, feses encer, dan perut kembung. 
 
 
Dalam menghadapi cuaca panas ekstrem, kita perlu mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan tubuh. Beberapa tindakan yang dianjurkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril antara lain: 
 
  1. Mencegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. Jangan menunggu sampai kamu merasa haus.
  2. Menghindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
  3. Menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.
  4. Mengenakan pakaian yang berbahan ringan dan longgar.
  5. Menghindari mengenakan pakaian berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
  6. Sebisa mungkin mencari tempat teduh di antara jam 11 pagi hingga 3 siang.
  7. Tidak meninggalkan siapapun di dalam kendaraan yang diparkir dengan jendela terbuka atau tertutup.
  8. Menggunakan sunscreen minimal SPF 30 pada kulit yang tidak tertutup oleh pakaian sebelum keluar rumah.
  9. Membawa botol semprot air dingin di dalam kendaraan. 
 
 
Kamu harus waspada ketika muncul gejala seperti:
 
  • Keringat berlebih
  • Kulit terasa panas dan kering
  • Jantung berdebar atau detak jantung lebih cepat
  • Kulit terlihat pucat
  • Kram pada kaki atau perut
  • Mual, muntah, pusing
  • Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, dinginkan tubuh dengan kain basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta minum banyak air. Jika gejala masih berlanjut, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
 
 
Dalam situasi cuaca panas ekstrem di Indonesia, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari dampak negatifnya. Salah satu cara untuk mengantisipasi dampak cuaca panas tersebut adalah dengan menggunakan asuransi kesehatan terlengkap dari Allianz Indonesia.
 
Dengan produk seperti SmartHealth Maxi Violet, kamu dapat memperoleh perlindungan kesehatan yang komprehensif dan tepercaya.
 
Selain itu, dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu juga dapat lebih tenang dan merasa terlindungi ketika beraktivitas di luar ruangan pada saat cuaca panas ekstrem terjadi.
 
Jadi, jangan ragu untuk menjadikan asuransi kesehatan dari Allianz Indonesia sebagai solusi untuk melindungi diri dan keluarga.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023