Jangan Senang Dulu Kalau Berat Badan Turun, Bedakan Diet Sehat dan Tidak

6 Mei 2022 | Allianz Indonesia
Apakah kamu juga termasuk seseorang yang menginginkan berat badan yang ideal? Jika ya, kamu jangan sampai menyalahartikan diet. Berat badan orang yang menerapkan diet sehat bisa berkurang antara setengah hingga satu kilogram dalam sepekan. Yuk cek dietmu sehat atau tidak!

Banyak orang menyalahartikan diet sebagai mengurangi porsi makan.  Bahkan, ada yang menyamakan diet dengan berpuasa. Padahal dalam kamus kesehatan, diet berarti kegiatan mengatur pola dan asupan makan untuk menjaga atau mencapai berat badan yang diinginkan. Nah, berat badan yang diinginkan setiap orang tentu berbeda-beda.

Seorang petinju cenderung ingin menaikkan berat badan untuk memenuhi batasan berat badan di kelas tempat ia bertanding. Atau, kamu juga mungkin pernah membaca tentang aktor atau artis yang menaikkan berat badan agar sosoknya lebih pas saat memerankan karakter tertentu.

Selain itu, yang lebih umum terjadi diet digunakan sebagai strategi untuk menurunkan berat badan. Banyak orang ingin memiliki berat tubuh yang ideal karena alasan kesehatan. Sebagian orang lainnya ingin beratnya berkurang untuk menjaga penampilan.

 

Baca juga:  Tips Mencegah Kantuk dan Tetap Produktif WFH Saat Puasa Ramadhan

 

Risiko menjalani diet tidak sehat

Apakah kamu juga termasuk seseorang yang menginginkan berat badan yang ideal? Jika ya, kamu jangan sampai menyalahartikan diet. Jangan karena ingin menurunkan berat badan, lantas kamu mengurangi porsi makan secara berlebihan.

Tempuhlah diet yang sehat untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Yang dimaksud dengan diet sehat adalah menjaga pola makan yang seimbang dan teratur. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisi dalam tubuh tetap terjaga.

Dengan menjalankan pola diet yang sehat, kamu mungkin tidak akan mengalami penurunan berat badan secepat yang kamu harapkan. Merujuk pada Alodokter, Februari 2022, berat badan seseorang yang menerapkan diet sehat bisa berkurang antara setengah hingga satu kilogram dalam sepekan.

Jangan berharap berat badan kamu bisa turun lebih cepat lagi. Mengingat, ada banyak risiko yang akan kamu hadapi apabila mengalami penurunan berat badan dalam waktu yang singkat. Risiko yang dimaksud antara lain:

1. Berat badan tidak stabil

Badan manusia membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian. Dalam konteks penurunan berat badan, penyesuaian yang perlu dilakukan tubuh kamu tidak cuma sebatas jumlah asupan yang masuk, tetapi juga kecepatan membakar kalori.

Nah, diet yang mengincar penurunan berat badan secara cepat, memprioritaskan pada pengurangan asupan makanan. Sedangkan tubuh tidak dilatih melakukan penyesuaian dalam membakar kalori. Karena kecepatan tubuh membakar kalori tidak berubah, sangat mungkin berat badan akan kembali naik, di saat kamu kembali ke pola makan yang normal.

2. Kekurangan nutrisi

Tubuh manusia membutuhkan berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral juga vitamin dalam jumlah yang seimbang. Nah, diet yang mengejar penurunan berat badan dalam waktu cepat biasanya akan mengurangi karbohidrat dan lemak. Kekurangan beberapa nutrisi akan membuat tubuh menjadi lebih rentan. Kamu akan lebih mudah mengalami infeksi.

3. Mudah lemas dan lelah

Untuk mempercepat penurunan berat badan, cara yang lazim ditempuh banyak orang adalah mengurangi asupan makan. Dengan mengurangi porsi makan, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh otomatis berkurang.  Dampak yang segera timbul jika kamu kehilangan kalori adalah kamu akan mudah lemas dan lelah. Situasi ini akan membuat kamu menjadi sulit berkonsentrasi, hingga tidak produktif.

4. Membahayakan jaringan otot

Proses diet yang instan tidak membakar kalori yang berlebih dalam tubuh, seperti tumpukan lemak. Penurunan berat terjadi karena ada jaringan otot tubuh yang terbakar.

5. Kesehatan terganggu

Diet yang bermaksud mengurangi berat badan secara cepat pada dasarnya memangkas kalori yang masuk ke tubuh. Tentu, pengurangan asupan ini punya banyak risiko terhadap kesehatan. Selain risiko-risiko di atas, diet yang menyiksa semacam itu juga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Gangguan yang mungkin dialami oleh orang yang menjalani diet instan semacam itu adalah mudah sakit kepala, konstipasi, gangguan tidur, serta menstruasi yang tidak teratur untuk kaum Hawa.

Jika dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang, diet dengan mengurangi makan bisa mendatangkan penyakit serius. Risiko yang bisa kamu hadapi seperti munculnya batu di empedu. Risiko ini biasa dihadapi oleh 1-2 orang dari 10 yang mengalami kehilangan berat badan dalam jumlah drastis selama beberapa bulan.

 

Baca juga:  Covid-19 Belum Usai, Ini Tips Menjaga Kesehatan selama Bulan Ramadan

 

Langkah-langkah diet sehat

Menyimak risiko melakukan diet instan seperti yang dipaparkan di atas, tentu kamu akan memilih diet yang sehat bukan? Jika ingin mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk melakukan diet sehat, simak penjelasan berikut:

1. Cermati asupan setiap hari

Seperti penjelasan di atas, diet adalah upaya mengatur pola makan dan asupan. Jadi, cermati apa saja yang masuk ke dalam perut kamu setiap harinya. Yang perlu kamu ingat, tubuh manusia membutuhkan seluruh jenis nutrisi, karbohidrat, protein, mineral, lemak juga vitamin. Menjalani diet yang sehat, kamu perlu membatasi beberapa jenis nutrisi, terutama lemak dan karbohidrat. Namun jangan sampai kamu menghilangkan nutrisi tersebut dalam asupan sehari-hari, ya.

2. Atur porsi makan

Menjalani diet yang sehat berarti juga kamu harus mencermati kembali porsi kamu makan sehari-hari. Apakah kamu makan lebih banyak dari yang kamu butuhkan? Bagaimana dengan komposisi dalam setiap kali makan?

Idealnya, kamu makan tiga kali dalam sehari. Porsi untuk setiap kali makan seharusnya kamu sesuaikan dengan program diet yang kamu jalani. Pilihannya bisa berupa serat karbohidrat, seperti beras merah atau oatmeal, atau protein rendah lemak seperti telur, daging tanpa lemak atau ikan. Di setiap porsinya, kamu sebaiknya memperbanyak konsumsi buah, sayur dan kacang-kacangan.

3. Mengatur jenis makanan

Saat menjalani diet, kamu seharusnya juga mencermati jenis makanan yang kamu konsumsi untuk setiap nutrisinya. Ambil contoh karbohidrat. Jika selama ini kamu memilih nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, maka saat diet kamu bisa mencari alternatif lain. Gandum utuh merupakan karbohidrat yang lebih ideal bagi mereka yang sedang menjalani diet.

Lalu untuk buah-buahan, misalnya. Kamu sebaiknya memilih buah-buahan dalam bentuk utuh ketimbang buah-buahan yang sudah diolah menjadi jus. Mengapa? Karena jus memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan saat ia masih berbentuk buah utuh.

4. Rutin berolahraga

Makanan yang masuk dalam tubuh akan terbakar di saat tubuh bergerak. Itu sebabnya, olahraga merupakan pasangan wajib bagi diet yang kamu lakukan. Dengan rutin berolahraga, kamu juga akan membiasakan tubuh untuk mempercepat proses metabolisme. Jadi, tubuh tidak hanya dibiasakan dengan pola makan yang lebih sehat, tetapi juga dengan proses mengolah kalori yang lebih cepat.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa kamu pilih untuk menemani diet. Seperti jalan kaki atau jogging, bersepeda, atau berenang.

5. Minum air putih secukupnya

Selama menjalani diet, kamu harus minum air putih, paling sedikit, delapan gelas sehari. Jumlah itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut hasil penelitian, kebiasaan minum air putih ternyata membawa dampak yang baik bagi penurunan berat badan. Ada studi yang menyatakan bahwa minum air putih yang memadai akan membantu menurunkan berat hingga dua kilogram dalam waktu 12 minggu. Studi lain memperlihatkan bahwa kebiasaan minum air putih dalam jangka panjang akan mencegah berat badan naik, hingga 1,45 kg dalam waktu empat tahun.

 

Baca juga:  Asuransi Syariah, Mengapa Cocok dengan Budaya di Indonesia?

 

Yang tak kalah penting, upaya kamu untuk mencapai berat tubuh yang ideal akan lebih sempurna apabila kamu memiliki proteksi kesehatan yang memadai. Asuransi Kesehatan diperlukan agar kamu bisa fokus menjalani pola diet yang sehat, tanpa harus dibayang-bayangi oleh risiko jatuh sakit yang bisa mengganggu kestabilan finansial. Semoga kamu semakin semangat menjalani diet sehat dan mencapai berat badan yang kamu harapkan. Semangat!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023