Tips Mencegah Kantuk dan Tetap Produktif WFH Saat Puasa Ramadhan

4 April 2022 | Allianz Indonesia
Masih sama seperti dua tahun terakhir, puasa Ramadan 1443H kembali berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Meski sebagian karyawan sudah ada yang kembali masuk ke kantor (WFO), namun masih ada juga beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan bagi karyawannya untuk tetap bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Baik WFO atau WFH, tantangan bekerja selama puasa Ramadan tetap sama seperti lapar, dan mengantuk.

Simak tips ini untuk menjalankan puasa saat WFH tetap AMAN dan produktif.

Bulan suci Ramadan 1443 Hijriah sudah tiba. Muhammadiyah sendiri telah memulai Ramadan tahun ini sejak 2 April 2022. Sedangkan pemerintah telah menetapkan jadwal resmi bulan suci Ramadan 1443 Hijriah pada 3 April 2022 berdasarkan Sidang Isbat (penetapan) 1 Ramadan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada Jumat, 1 April 2022 petang.

Namun, kapan pun jadwal Ramadan 1443 Hijriah ditetapkan, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa itu selama sebulan secara bersamaaan. Sama seperti dua tahun terakhir, ibadah puasa pada Ramadan 1443 Hijriah ini masih berlangsung di tengah pandemi Covid-19. 

Meski belakangan ini kasus baru Covid-19 mengalami penurunan, namun pemerintah masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selama PPKM berlaku, kegiatan perkantoran belum berlangsung normal, sehingga masih terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi karyawannya. 

Tips produktif WFH saat puasa Ramadan

WFH pada bulan suci Ramadan adalah tantangan tersendiri bagi umat Islam, salah satunya adalah orang yang menjalani ibadah puasa akan mudah mengantuk saat lapar. Untuk itu, agar kamu tetap produktif menjalani WFH saat puasa di bulan Ramadan, lakukan sejumlah tips yang dirangkum dari berbagai sumber berikut:

1. Mengatur jam kerja

Jangan samakan jam kerja WFH saat puasa pada bulan suci Ramadan dengan biasanya. Rasa lapar dan kantuk pada siang hari saat berpuasa bisa mengacaukan pekerjaan jika jam kerjamu masih sama seperti biasa.  Maka dari itu, kamu perlu mengatur jam kerja demi mempertahankan produktivitasmu.  

Cara mengatur jam kerja WFH saat puasa Ramadan adalah dengan membuat jadwal harian beserta target yang ingin dicapai. Tuliskan jadwal kerja di jurnal atau tempatkan di dekat meja kerja. Bisa juga membuat jam kerja di gadget dengan memanfaatkan Google Calendar agar bisa diingatkan secara otomatis. Patuhi setiap jam kerja yang dibuat sehingga tidak meninggalkan pekerjaan tersisa di kemudian hari.

 

Baca juga: Mulai Usaha di Tengah Pandemi Covid-19? Perhatikan Hal Ini

 

2. Membuat jam istirahat

Selain merancang jam kerja, kamu juga perlu membuat jam istirahat yang dapat memberikan dampak positif seperti mengisi energi badan agar tidak lemas karena puasa dan kantuk. Untuk jam istirahat, usahakan dibuat pada siang hari. Karena pada siang hari, biasanya tubuh butuh istirahat dan rasa kantuk, serta lapar akan semakin terasa. Gunakan waktu istirahat untuk tidur, jangan bermain gadget atau membuka akun media sosial karena membuatmu jadi tidak mengantuk dan gagal tidur siang.

3. Cicil pekerjaan setelah sahur

Jangan langsung tidur setelah sahur dan sholat subuh. Setelah sahur, energi tubuh dalam kondisi 100% sehingga harus digunakan sebaik mungkin untuk mencicil pekerjaan. Apalagi, WFH adalah sistem kerja yang bisa dikerjakan dimana saja dan kapan saja. Jadi, selagi ada kesempatan untuk memulai pekerjaan lebih awal, kenapa harus ditunda-tunda. Semakin cepat pekerjaan dimulai, semakin cepat pula pekerjaan tersebut diselesaikan. Ingat, ayam yang bangun lebih pagi akan mendapat cacing yang lebih banyak.  

Selain itu, dari sisi kesehatan, dokter melarang kita untuk tidur setelah makan. Tidur setelah makan bisa menimbun lemak-lemak jahat di dalam tubuh yang menyebabkan kolesterol naik.

4. Fokus bekerja

Saat bekerja harus selalu fokus menyelesaikan setiap tahapan pekerjaan. Jangan bekerja sambil berselancar di internet atau membuka media sosial (medsos). Medsos memang bisa menjadi hiburan untuk melepas stres saat bekerja. Namun medsos juga bisa mengganggu irama kerja dengan menurunkan produktivitas. Kebanyakan orang tidak sadar telah menghabiskan waktu untuk membuka medsos saat bekerja. Lebih baik kamu fokus bekerja, satu pekerjaan selesai, setelah itu baru membuka medsos sebentar, kemudian memulai lagi pekerjaan selanjutnya, dan seterusnya.

5. Aktif bergerak

Bekerja memang harus fokus, tapi tetap harus ada batasan. Terutama yang bekerja di depan layar, duduk lama di depan laptop membuat mata lelah dan berpotensi mengundang penyakit ambeien. Oleh karena itu, jangan berlama-lama duduk menatap layar, ambil jeda waktu untuk menggerakkan kaki, tangan, dan otot leher. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan waktu untuk jalan keluar rumah sebentar menatap pemandangan dan mendapatkan sinar matahari demi hidup yang lebih sehat.

6. Jangan lembur

Usahakan setiap pekerjaan dapat selesai sesuai dengan jam kerjamu. Ingat, kamu harus bangun jam 03.00 pagi untuk makan sahur. 

Lembur selama bulan Ramadan dapat mengurangi jam istirahat pada malam hari. Jika tidur malam berkurang, maka siang hari mudah mengantuk sehingga dapat mengganggu jadwal kerja.

 

Baca juga: Jangan Lupa Mencintai Diri Sendiri demi Kesehatan Mental dan Fisik di Masa Pandemi

 

Cara mencegah kantuk siang hari

Disamping itu, untuk mencegah kantuk saat WFH di bulan Ramadan, lakukan hal berikut:

1. Bekerja di tempat terang

Pastikan tempat kerjamu memiliki pencahayaan dari sinar matahari yang bagus. Usahakan jendela terbuka saat bekerja. Jika tidak mendapat sinar matahari, tambahkan lampu kerja untuk meningkatkan pencahayaan.

Bekerja di tempat yang minim cahaya menjadikan mata cepat lelah akibat dipaksa bekerja ekstra menatap layar komputer. Di sisi lain, sistem kerja otak juga akan menciptakan stimulus mengantuk jika kamu berada di ruang yang kurang pencahayaan.

 

Baca juga: Sadari Pentingnya Kesehatan Mental bagi Karyawan Selama Masa WFH & Pandemi COVID-19, Allianz Indonesia Luncurkan “Employee Assistance Program”

 

2. Tidak begadang

Miliki jam tidur yang cukup pada malam hari, dan hindari untuk begadang. Usahakan tidur cepat di malam harinya, agar kamu memiliki jam istirahat yang berkualitas, meskipun harus bangun pagi untuk sahur.

3. Tidur siang sebentar

Tidur siang saat puasa pada bulan Ramadan adalah wajib. Tidur sebentar pada siang hari bisa mengembalikan energi yang hilang karena telah dipakai untuk bekerja dari pagi. Apalagi, selama bulan Ramadan tubuh memulai aktivitas lebih cepat dari biasanya. Tidur siang penting untuk mengistirahatkan badan agar tidak kelelahan saat bekerja.

4. Jangan kelamaan duduk

Duduk terlalu lama saat bekerja mengundang rasa kantuk. Untuk itu, kamu perlu mengganti posisi bekerja, ganti posisi duduk, berdiri dan berjalan sebentar untuk menghilangkan kepenatan dan mengusir rasa kantuk. Bila perlu lakukan peregangan atau menghirup udara jika rasa kantuk tiba.

Itulah berbagai tips mencegah rasa kantuk dan tetap produktif selama menjalankan WFH pada bulan Ramadan. Jangan lupa miliki perlindungan yang optimal, salah satunya Asuransi Jiwa untuk perlindungan aspek finansial kamu dan keluarga di masa depan. Karena, selalu ada risiko kehidupan yang bisa berdampak pada kemampuan finansial.

Allianz Indonesia memiliki Asuransi Jiwa Syariah yang sangat tepat untuk melindungi kamu dan keluarga pada bulan suci Ramadan ini. Salah satunya adalah AlliSya AMAN, produk Asuransi Jiwa Tradisional Syariah dengan pembayaran kontribusi secara berkala, dan manfaat perlindungan jiwa dan penyakit kritis. Salah satu keunggulan AlliSya AMAN adalah memberikan santunan untuk salah satu dari 77 penyakit kritis. Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023