Meski kadang terasa “biasa” atau “aman”, stres yang dibiarkan menumpuk bisa menurunkan kualitas hidup. Bukan hanya memengaruhi mentalmu, stres yang dianggap sepele juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik, mulai dari jantung hingga sistem imun.
Maka dari itu, penting untuk mengenali sejak dini apa saja dampak stres pada kesehatan dan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengelolanya.
Simak pemaparan selengkapnya dari Allianz di bawah ini.
Dampak Stres pada Kesehatan Fisik
Ketika kamu mengalami stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Dalam jangka pendek, hormon ini membantu kamu menghadapi tekanan.
Namun, Mayo Clinic mengingatkan, jika stres terjadi terus-menerus, keseimbangan hormon bisa terganggu dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Berikut beberapa dampak stres terhadap kesehatan yang perlu kamu waspadai:
1. Tekanan darah meningkat
Stres kronis bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Jika terjadi terus-menerus, ini dapat memperbesar risiko hipertensi dan penyakit jantung.
2. Sakit kepala berulang
Tegangan pada otot leher dan kepala akibat stres dapat memicu sakit kepala tipe tegang (tension headache) atau bahkan migrain.
3. Gangguan pencernaan
Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan, yang bisa menyebabkan maag kambuh, kembung, diare, atau sembelit.
4. Penurunan daya tahan tubuh
Hormon stres dapat menekan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti flu atau radang tenggorokan.
5. Gangguan tidur
Orang yang stres cenderung sulit tidur nyenyak, sering terbangun di malam hari, atau mengalami insomnia.
6. Berat badan tidak stabil
Sebagian orang kehilangan nafsu makan saat stres, sementara lainnya justru makan berlebihan. Akibatnya, berat badan bisa turun atau naik drastis.
7. Masalah kulit
Stres dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, eksim, atau psoriasis, karena peradangan dalam tubuh meningkat.
8. Nyeri otot dan punggung
Ketegangan akibat stres sering membuat otot-otot tubuh, terutama di leher, bahu, dan punggung, menjadi tegang dan nyeri.
9. Gangguan reproduksi
Pada wanita, stres bisa mengganggu siklus menstruasi atau kesuburan. Pada pria, stres bisa memengaruhi produksi sperma dan gairah seksual.
10. Gangguan ingatan dan konsentrasi
Stres kronis bisa membuat seseorang sulit fokus, lupa akan hal kecil, hingga menurunkan produktivitas.
11. Risiko penyakit kronis meningkat
Stres jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, hingga depresi.
Cara Mengatasi Stres agar Tubuh Tetap Sehat
Stres memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi kamu bisa mengelolanya agar tidak berlarut-larut hingga menyebabkan risiko kesehatan meningkat.
Melansir WebMD, berikut beberapa cara mengatasi stres yang bisa kamu terapkan sehari-hari:
1. Rutin berolahraga
Olahraga membantu melepaskan endorfin (hormon bahagia) yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Kamu bisa mulai dengan jalan kaki, bersepeda, yoga, atau berenang.
2. Menulis jurnal emosi
Luangkan waktu untuk menulis apa yang kamu rasakan setiap hari. Cara ini bisa membantu kamu dalam mengenali pola stres, memahami emosi, dan melepaskan beban mental yang menumpuk.
3. Atur waktu istirahat
Tidur cukup adalah kunci utama menjaga keseimbangan fisik dan mental. Minimal tidur 7–8 jam tiap malam.
4. Latihan pernapasan dan meditasi
Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, atau mindfulness terbukti menurunkan kadar hormon stres dan menenangkan pikiran.
5. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
Kafein berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan membuat sulit tidur. Cobalah batasi asupan kopi dan ganti dengan air putih atau teh herbal.
6. Bersosialisasi dan berbagi cerita
Berbagi cerita dengan orang terdekat bisa membantu meringankan beban emosional dan membuatmu merasa lebih didengar.
7. Kelola waktu dengan baik
Terlalu banyak tanggung jawab bisa menambah tekanan. Buat prioritas, selesaikan satu per satu, dan jangan ragu berkata “tidak” jika memang perlu.
8. Lakukan kegiatan yang kamu sukai
Hobi seperti membaca, memasak, melukis, membuat kerajinan, mendengarkan musik, atau bermain alat musik bisa jadi pelarian sehat untuk meredakan stres.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan terapi musik atau suara, karena mendengarkan frekuensi tertentu atau suara alam bisa menurunkan hormon stres. Maka itu, banyak orang yang memilih healing dengan mengunjungi alam.
9. Mandi air dingin
Meski belum ada bukti ilmiah yang kuat, banyak orang merasakan mood lebih segar, tubuh lebih berenergi, dan pikiran lebih rileks setelah mandi dengan air dingin. Sensasi “kejutan” dari air dingin juga bisa membantu sirkulasi darah dan memberikan efek segar.
Kapan Harus ke Dokter atau Profesional?
Jika stres mulai mengganggu aktivitas harian, pola tidur, atau hubungan sosialmu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Tanda-tanda kamu perlu berkonsultasi antara lain:
- Merasa cemas atau sedih hampir setiap hari
- Tidak bisa mengendalikan emosi
- Sering mengalami keluhan fisik tanpa penyebab jelas
- Mengalami perubahan nafsu makan dan waktu tidur yang drastis
- Kehilangan motivasi atau minat pada hal-hal yang dulu menyenangkan
Konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau dokter umum bisa membantu kamu menemukan penyebab stres dan solusi yang tepat, termasuk terapi atau pengelolaan stres yang lebih efektif.
Stres dan Pola Hidup Modern
Banyak orang tidak sadar bahwa gaya hidup modern, seperti tekanan kerja tinggi, kurang tidur, dan penggunaan gadget berlebihan, turut memperburuk stres. Membatasi waktu layar (screen time), menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat (work-life balance), serta mengonsumsi makanan bergizi bisa membantu menjaga kesehatan mental tetap stabil.
Baca juga: Manfaat TPL Dalam Asuransi Kendaraan
Menjaga gaya hidup sehat bukan hanya membuatmu lebih bahagia, tapi juga melindungi kesehatan tubuh dari dampak stres kronis. Namun, satu hal yang tidak kalah penting, pastikan kamu memiliki perlindungan kesehatan yang siap mendukung kapan pun dan dimana pun dibutuhkan.
Salah satu produk asuransi kesehatan yang dapat menjawab kebutuhanmu adalah Allianz Flexi Medical.
Produk asuransi kesehatan individu ini menawarkan berbagai pilihan perlindungan kesehatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. Dengan berbagai manfaat unggulan dan cakupan luas, produk ini memastikan kamu mendapatkan perawatan medis terbaik kapan pun dan dimana pun kamu membutuhkannya. Selain perawatan medis, kamu akan mendapatkan fasilitas Layanan Konsultasi Dokter Online yang dapat digunakan H+1 sejak polis aktif dengan maksimal 12x setahun untuk Psikolog klinis dan juga Psikiater.