Penyebab depresi

Waspada! 8 Hal Ini jadi Penyebab Utama Depresi

16 September 2025 | Allianz Indonesia
Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental semakin meningkat, dan ini merupakan langkah positif. Salah satu kondisi yang banyak dibicarakan adalah depresi, gangguan suasana hati yang bisa memengaruhi cara berpikir, merasa, hingga berperilaku.

Depresi bukan sekadar rasa sedih sementara. Kondisi ini dapat berlangsung lama dan berdampak serius pada kualitas hidup. Karena itu, penting untuk memahami penyebab depresi agar kamu lebih waspada serta bisa mengambil langkah pencegahan sejak dini.

Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Depresi biasanya muncul karena kombinasi berbagai faktor, bukan hanya satu penyebab tunggal. Mengutip Very Well Mind, berikut beberapa penyebab umum yang perlu kamu waspadai:

Perubahan pada fungsi otak, ketidakseimbangan neurotransmitter (zat kimia otak), atau gangguan hormon bisa memicu depresi. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan fisik pada otak penderita depresi.

Riwayat keluarga dengan depresi dapat meningkatkan risiko. Jika orang tua atau saudara kandung pernah mengalami depresi, kemungkinan kamu juga lebih rentan mengalaminya. Penyebab depresi ini juga berkaitan langsung dengan perilaku orang tua dan orang-orang sekitar. Contohnya, jika kamu dikelilingi oleh orang yang lebih mudah marah, emosian, atau depresi, maka semakin rentan depresi.

Pengalaman traumatis seperti kehilangan orang tua, kekerasan, atau penelantaran bisa meninggalkan bekas jangka panjang pada kesehatan mental. Trauma ini bisa menjadi pemicu munculnya depresi di usia dewasa.

Tuntutan pekerjaan, masalah finansial, atau konflik keluarga dapat menyebabkan stres kronis. Jika tidak dikelola, stres bisa berkembang menjadi depresi. Penyebab depresi ini juga bisa terjadi akibat tidak adanya kesempatan atau keberanian untuk menceritakan masalah kehidupan dari kecil hingga dewasa.

Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, atau stroke sering berkaitan erat dan menjadi penyebab depresi. Rasa sakit jangka panjang atau keterbatasan fisik bisa menurunkan semangat hidup seseorang.

Peristiwa besar seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, atau pindah ke lingkungan baru bisa memicu perasaan tertekan. Apalagi jika peristiwa tersebut berdampak buruk pada kehidupan seseorang, contohnya masalah finansial hingga rasa kesepian.

Bahkan perubahan yang dianggap positif, seperti menikah atau memiliki anak, bisa menimbulkan stres yang berujung pada depresi. Contohnya adalah ketidaksiapan seseorang untuk membentuk keluarga baru atau punya keturunan.

Alkohol dan narkoba sering digunakan sebagai pelarian, namun, dua barang tersebut yang dapat memperparah gejala depresi. Penggunaan zat berbahaya ini mengganggu keseimbangan kimia otak dan memperburuk kondisi mental. 

Terlebih jika sudah menjadi ketergantungan. Satu hari saja tidak mengonsumsi, bisa langsung memicu depresi berat. Jika tidak diatasi, hal ini dapat memengaruhi kondisi fisik dan posisi di tengah lingkungan sosial.

Merasa terisolasi atau kesepian bisa memperbesar risiko depresi. Selain itu, korban perundungan atau bullying serta dikucilkan juga lebih sering menjadi penyebab depresi. Dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas sangat penting dalam  menjaga kesehatan mental.

Kutil disebabkan oleh infeksi virus HPV yang memicu pertumbuhan jaringan kulit berlebih. Kutil biasanya muncul di tangan, kaki, atau area tubuh lain. Jenis penyakit kulit ini dapat kamu cegah dengan menghindari kontak langsung dengan kutil orang lain, jaga kebersihan kulit, dan gunakan alas kaki di tempat umum. Layaknya ringworm, lebih baik menghindari berbagi handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegahnya.

Perempuan dilaporkan lebih sering mengalami depresi dibanding laki-laki. Hal ini bisa terkait dengan perubahan hormon, tekanan sosial, maupun peran ganda dalam keluarga dan pekerjaan. Contoh tekanan sosial paling umum pada wanita adalah sering dicap terlalu tua jika tidak segera menikah dan punya anak.

Meski bisa menyerang siapa saja, depresi sering muncul pada usia remaja hingga dewasa muda. Pada remaja, tekanan sosial seperti masalah pencapaian, kualitas hidup, dan finansial jadi pemicu stres berat hingga depresi. Namun, lansia juga rentan karena faktor kesepian dan kondisi kesehatan fisik.

Orang yang cenderung perfeksionis, mudah cemas, atau kurang percaya diri disebut-sebut lebih berisiko mengalami depresi. Meski begitu masih memerlukan penelitian dan studi lebih lanjut.

Hidup di lingkungan yang penuh tekanan, kekerasan, atau kurang dukungan emosional bisa menjadi pemicu. Orang tua atau keluarga yang tidak bisa memberikan ruang aman bagi seorang anak kecil selama masa pertumbuhannya akan membuatnya jadi rentan stres hingga depresi. Penyebab depresi yang paling umum adalah lingkungan yang tidak terbuka dan tidak ada kesempatan untuk menyatakan maksud serta pemikiran.

Jika seseorang pernah mengalami depresi, risiko kambuh di kemudian hari lebih tinggi, terutama jika pemicu serupa muncul kembali. Makanya, depresi tidak bisa diobati dalam satu kali sesi dengan psikiater. Prosesnya akan panjang dan faktor pemicunya masih berpotensi untuk merusak progres penyembuhan.

Memahami penyebab depresi membantu kamu lebih waspada terhadap faktor-faktor pemicunya. Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati. 

Menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan langkah sederhana seperti tidur cukup, olahraga, berbagi cerita dengan orang terdekat, hingga mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

Depresi adalah kondisi serius yang tidak boleh dianggap remeh. Dengan mengetahui penyebab depresi dan memahami faktor risikonya, kamu bisa lebih sigap menjaga kesehatan mental dan mengambil langkah pencegahan.

Selain menerapkan kebiasaan sehat, memiliki perlindungan kesehatan juga penting. Dengan Allianz Flexi Medical Plan, kamu mendapatkan perlindungan fleksibel dan lengkap untuk berbagai kebutuhan, termasuk untuk fasilitas Layanan Konsultasi Dokter Online terkait kesehatan mental dan gizi yang dapat digunakan H+1 sejak Polis aktif dengan maksimal 12x setahun untuk Psikolog klinis dan juga Psikiater.

Dengan begitu, kamu bisa merasa lebih tenang dan terlindungi dalam menghadapi berbagai risiko kesehatan, termasuk kesehatan mental.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Jul 11, 2025

Jul 10, 2025