Apa Saja Persiapan Mental yang
Wajib Dilakukan Sebelum Menikah?

7 Februari 2023 | Allianz Indonesia
Banyak hal yang harus dipersiapkan saat ingin membangun rumah tangga, salah satunya persiapan mental. Simak informasi penting persiapan mental sebelum menikah di sini! 

Sebelum memasuki kehidupan berumah tangga, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon mempelai sebelum menyambut your dream wedding day. 

Bukan hanya sekadar tanggal, waktu, dan lokasi pernikahan, gaun dan jas pengantin, katering, hingga rencana bulan madu. Namun, selain materi ada juga hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan dan dipersiapkan, yaitu persiapan mental. 

Mengingat bahwa pernikahan adalah perjalanan seumur hidup, maka persiapan mental menjadi wajib untuk dilakukan demi membangun rumah tangga yang harmonis dan selalu hangat. 

Menurut Dr. Dharmawan A. Purnama yang merupakan psikiater dari FKUI, hal utama yang harus diperhatikan sebelum menikah selain persiapan finansial adalah mengenali diri sendiri dan memahami apa yang kita butuhkan. Selanjutnya, mencoba untuk mencari tahu lebih jauh karakter pasangan kita. 

Dilansir dari laman Bridestory dan The Health Site, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan mental setiap orang untuk membangun rumah tangga.

 

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Rumah Tangga untuk Pasangan Baru Nikah

 

1. Membiasakan diri dengan "kita"

Tak ada lagi kata "aku" dan "kamu" setelah menikah, yang ada adalah "kita". Tapi bukan berarti kamu akan kehilangan privasi atau hak pribadi. 

Perlu diingat bahwa pernikahan dijalankan oleh dua orang yang akan membangun sebuah keluarga, sehingga dibutuhkan kerjasama dan mengesampingkan ego demi mewujudkan rumah tangga yang saling melengkapi.

2. Memahami dan menerima perubahan dalam hidup

Setelah menikah banyak sekali perubahan yang akan dialami dibandingkan ketika masih lanjang. Hal tersebut meliputi perubahan prioritas, gaya hidup, pengeluaran dan tabungan, asuransi sebagai perlindungan, tabungan, kebiasaan, bahkan cara pandang. 

Agar tidak terjadi perbedaan pendapat di kemudian hari, maka kamu harus bersikap dewasa dan mengerti bahwa terdapat beberapa hal yang harus disikapi dari dua sisi. 

3. Belajar memaafkan

Jika kamu bukan tipe yang mudah memaafkan kesalahan orang lain, ada baiknya untuk belajar memaafkan dari sekarang. Kenapa? Karena selama pernikahan tak jarang banyak problematika yang perlu diakhiri dengan saling memaafkan.

Ingatlah, untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan. Karena pernikahan bukan permainan teka-teki silang, dan bahkan pasanganmu bukan paranormal yang bisa membaca pikiran kamu. Beritahu apa yang kamu inginkan dan kasih pasanganmu ruang untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan. 

Bahkan dalam sebuah rumah tangga, perbedaan pendapat mungkin bisa saja terjadi. Karena pada dasarnya, kita tidak bisa menyatukan dua isi kepala yang berbeda. Sehingga, sudah sepatutnya sebagai calon pasangan suami istri untuk saling menghormati perbedaan. 

Dengan begitu, setiap pasangan akan bisa sama-sama belajar dan menyelesaikan setiap permasalahan tanpa melibatkan emosi negatif di dalamnya.

 

Baca juga: 6 Cara Membicarakan Keuangan Bersama Pasangan untuk Persiapan Menikah

 

4.  Kursus Pranikah

Kalau kamu merasa masih butuh bimbingan dan wawasan tentang dunia pernikahan, tidak ada salahnya untuk mengikuti kelas atau kursus pranikah. Konseling ini biasanya memfasilitasi diskusi untuk menjawab pertanyaan dan kegelisahan seputar pernikahan. 

Berbeda halnya dengan berkonsultasi dengan keluarga ataupun teman, konselor di kelas pranikah biasanya bersifat lebih netral dan dapat memberikan opini dan informasi dengan objektif. 

5. Berbicara tentang masa depan dan anak

Ibu Hamil

Menjadi orang tua adalah impian hampir seluruh pasangan. Terlepas dari takdir, berdiskusi tentang kapan memiliki momongan juga menjadi hal yang penting sebagai bagian dari persiapan mental. 

Hal ini lantaran memiliki anak memerlukan mental yang stabil dan perencanaan-perencanaan lain untuk mendukung kehidupan anak ke depannya.

Nantinya, ketika kamu dan pasangan sudah memiliki anak, jangan kaget dengan beberapa kebiasaan yang sudah pasti berubah. Bahkan, terdapat alokasi baru yang harus kamu sisihkan setiap bulannya untuk si buah hati. 

Salah satu hal yang juga patut kamu diskusikan bersama pasangan saat berbicara masa depan adalah pentingnya perlindungan untuk keluarga, termasuk anak demi meminimalisir dampak keuangan tidak terduga yang bisa saja terjadi di kemudian hari. 

Asuransi untuk anak dapat menjadi perencanaan keuangan di masa depan ketika anak tumbuh dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, kamu juga bisa baca selengkapnya di sini.

 

Baca juga: Simak 8 Tips Menabung untuk Menikah Tanpa Berutang

 

Ingat ya, pernikahan bukan hanya menggabungkan dua individu, melainkan juga di dalamnya pikiran, ego, dan pandangan. Jangan lupa ikuti tips-tips persiapan pernikahan di atas ya, agar rumah tangga impianmu terwujud di masa depan.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023