22 Juli 2021 | Allianz Indonesia
Asuransi untuk anak dapat menjadi perencanaan keuangan di masa depan ketika anak tumbuh dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Kehadiran asuransi, selain bermanfaat untuk anak, juga memberikan perlindungan finansial bagi orang tua. Ketahui asuransi yang tepat untuk anak melalui artikel berikut.

Sudahkah Anda mempersiapkan yang terbaik bagi masa depan buah hati Anda?

Setiap orangtua yang bertanggung jawab akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak. Misalnya dengan menyekolahkan anak di sekolah terbaik dan memberikan pengobatan terbaik ketika anak sakit.

Namun terkadang, keinginan ini terbentur dengan kondisi finansial atau prioritas lain. Untuk itu, dibutuhkan persiapan sejak anak masih kecil. Mempersiapkan masa depan anak dapat dilakukan dengan banyak cara. Bisa dengan menabung, investasi, dan berasuransi.

Melakukan ketiganya, merupakan langkah yang baik. Namun, dalam memilih asuransi, orang tua sering kali bingung dengan banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Ada tiga produk asuransi yang sebaiknya dimiliki buah hati Anda, yaitu:

Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan, bisa dikatakan merupakan produk yang wajib dimiliki anak Anda. Pasalnya dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak cenderung lebih mudah sakit. Hal ini karena antibodi pada anak-anak masih berkembang. Selain itu, anak-anak belum memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan diri.

Asuransi kesehatan memiliki beragam fitur, sehingga sering membingungkan. Beberapa fitur yang bisa sangat bermanfaat antara lain:

  • Kemudahan pengajuan klaim tanpa kartu (Cashless) di rumah sakit jaringan.
  • Manfaat rawat jalan dan rawat inap.
  • Manfaat penggantian biaya (reimbursement) untuk rumah sakit di luar jaringan kerja sama perusahaan asuransi.

Umumnya, semakin besar premi yang dibayar, maka semakin banyak pula manfaat proteksi yang bisa diperoleh. Meski demikian, bukan berarti Anda harus membeli polis dengan premi yang termahal, akan tetapi sesuaikanlah dengan kebutuhan anak Anda.

Sebagai contoh, jika anak Anda lahir prematur atau dengan kondisi paru-paru yang belum sempurna, rentan mengalami masalah pernapasan di kemudian hari. Bayi prematur juga berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Oleh karena itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk memiliki proteksi asuransi khusus atau yang menawarkan proteksi lebih lengkap. Sebaliknya, jika anak tidak memiliki masalah khusus sejak lahir, Anda bisa membeli asuransi dengan premi yang lebih terjangkau.

Jika saat ini anak sudah memiliki asuransi berupa tunjangan kesehatan dari kantor, coba periksalah manfaat yang didapat. Jika misalnya hanya memberikan manfaat rawat inap, coba pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang memberikan manfaat rawat jalan, bahkan imunisasi, sehingga perlindungan kesehatan untuk anak jadi lebih lengkap.

 

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik, Asuransi Atas Nama Anak atau Orang Tua?

 

Asuransi Pendidikan

Sektor pendidikan adalah sektor yang mengalami kenaikan biaya yang tinggi setiap tahunnya. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan rata-rata uang pangkal pendidikan di Indonesia mencapai 10% per tahunnya. Jika uang pangkal masuk SMP saat ini Rp10 juta, maka 10 tahun kemudian bisa mencapai Rp100 juta.

Biaya tersebut baru uang pangkal, belum termasuk iuran bulanan, transport, uang praktikum, buku, dan sebagainya. Mengingat biayanya yang tidak sedikit, tentu biaya pendidikan ini akan lebih baik jika disiapkan sejak dini. Biaya pendidikan ini bisa dipersiapkan melalui asuransi pendidikan.

Pada umumnya asuransi pendidikan tersedia dalam dua jenis, yakni asuransi jiwa dwiguna dan asuransi unit link. Kedua asuransi ini sama-sama memberikan nilai tunai, yang kemudian bisa dicairkan dan digunakan untuk dana pendidikan.

Selain nilai tunai, manfaat paling utama dari asuransi pendidikan adalah jaminan jika nasabah (orang tua) tutup usia sebelum jangka waktu asuransi habis, maka keluarga akan dibebaskan dari kewajiban membayar premi dan polis asuransinya tetap aktif. Dengan demikian, penerima manfaat asuransi (anak) akan tetap dapat mencairkan nilai tunai saat jangka waktu yang ditentukan, sehingga bisa meneruskan pendidikan.

Sebelum memutuskan asuransi pendidikan yang hendak dibeli, pertimbangkan hal berikut:

  • Kebutuhan biaya pendidikan di masa depan. Agar lebih mudah, Anda dapat menggunakan kalkulator ini.
  • Masa pertanggungan.
  • Masa pembayaran premi.
  • Nilai pertanggungan.
  • Kapan biaya pertanggungan dibayarkan.

Pencairan dana pendidikan dari asuransi dwiguna, bisa dijadwalkan sesuai kebutuhan dan jenjang pendidikan yang akan ditempuh anak. Misalnya, Anda bisa mencairkan 20% saat anak masuk SD, 20% saat anak masuk SMP, 20% saat masuk SMA, dan 40% saat masuk kuliah. Sebelum membeli asuransi pendidikan, biasanya perusahaan asuransi akan menginformasikan tabel yang memuat ketentuan minimal jangka waktu pencairan uang pertanggungan.

Baca juga: Untuk Dana Pendidikan Anak, Pilih Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan?

Perlu diketahui, asuransi pendidikan berbeda dengan tabungan pendidikan. Tabungan pendidikan adalah produk yang dikeluarkan bank. Tabungan pendidikan bersifat tabungan berjangka dengan bunga tertentu yang dapat dicairkan setelah beberapa tahun sesuai ketentuan. Meski ada juga tabungan pendidikan yang termasuk asuransi, namun pada umumnya nilai pertanggungannya kecil, karena fungsinya bukan untuk proteksi.

Tabungan pendidikan memberikan imbal hasil yang tetap, sesuai perjanjian awal. Asuransi pendidikan di sisi lain, bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. Namun demikian, risikonya juga lebih tinggi.

Asuransi Gawai

Jenis asuransi ini mungkin belum banyak dikenal, namun sebenarnya cukup penting. Saat ini, terutama sejak pandemi COVID-19, gawai tidak bisa dipisahkan dari kegiatan belajar anak. Selama pandemi, cara belajar berubah menjadi pembelajaran daring yang diakses melalui gawai seperti komputer PC, laptop, tablet, atau handphone.

Jika gawai mengalami kerusakan, tentu akan menghambat kegiatan belajar mengajar. Ditambah lagi jika biaya perbaikan tersebut cukup mahal sehingga menguras kantong.

Asuransi gawai atau asuransi perangkat elektronik dapat memberikan perlindungan atas risiko-risiko sebagai berikut:

  • Kerusakan fisik akibat kecelakaan yang tidak disengaja, termasuk kerusakan akibat cairan, baik kerusakan sebagian maupun total.
  • Kehilangan akibat pencurian/perampokan.

Jika perangkat yang rusak masih bisa diperbaiki, maka pihak asuransi akan mengganti biaya perbaikan di bengkel resmi yang ditunjuk. Sedangkan jika kondisinya rusak total, maka pihak asuransi akan mengganti perangkat dengan model yang sama atau menggantinya dengan model lain apabila perangkat tersebut tidak tersedia lagi di pasaran. Maksimum jumlah biaya penggantian adalah sebesar harga pembelian asli dan Anda dapat memilih merek serta jenis perangkat berdasarkan preferensi sendiri.

Mengingat anak-anak cenderung ceroboh seperti mudah menjatuhkan gawai, asuransi perangkat elektronik akan sangat bermanfaat dalam menekan risiko pengeluaran yang timbul akibat gawai yang rusak. Asuransi gawai berlaku untuk handphone, gadget, tablet dan laptop dengan masa pertanggungan selama 12 bulan.

Sudahkah Anda membuat perencanaan finansial untuk masa depan buah hati Anda? Jika belum, mulailah mempertimbangkan untuk memilih tiga produk asuransi di atas. Dengan asuransi untuk anak yang tepat, Anda dapat memastikan anak tumbuh dengan sehat dan terjamin masa depannya. 

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023