Tips Mengatasi Bibir Kering, Bau Mulut, dan Keluhan Lainnya saat Puasa

28 April 2022 | Allianz Indonesia
Di samping menyehatkan, sebagian orang  mengalami gangguan kesehatan saat menjalani puasa. Kenali apa saja gangguan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.

Puasa telah dikenal memiliki banyak manfaat seperti menurunkan berat badan, gula darah, kolestrol, dan tekanan darah. Puasa juga berguna dalam meningkatkan metabolisme dan baik untuk kesehatan jantung.

Namun di sisi lain, puasa terkadang menimbulkan beberapa gangguan, karena tubuh kekurangan asupan makanan dan minuman seperti biasanya. Simak beberapa macam dampak kesehatan yang kerap terjadi saat berpuasa dan bagaimana cara mengatasinya.

1.  Bibir kering

Bibir kering saat puasa merupakan keluhan umum. Meskipun tidak berbahaya, bibir kering dapat mengganggu kenyamanan dan penampilan.

Penyebab utama bibir kering saat puasa adalah karena tubuh kekurangan cairan, sehingga kelembapan di kulit bibir berkurang. Selain itu, bibir kering juga terjadi akibat paparan sinar matahari, terlalu lama berada di ruangan ber-AC, serta cuaca yang terlalu panas atau dingin.

Untuk mengatasinya, cukupi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka. Upayakan untuk tetap minum delapan gelas dalam sehari. Selanjutnya, oleskan pelembab bibir dengan SPF20. Ulangi pemakaian setiap bibir terasa kering.

2.  Dehidrasi

Selama hari-hari awal puasa, tubuh melepaskan sejumlah besar air dan garam dalam urine. Proses ini dikenal sebagai diuresis alami. Tak heran, kamu merasa sangat kehausan di awal bulan Ramadan. Jika ini terjadi dan kamu tidak mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, tubuh bisa mengalami dehidrasi.

Agar tetap terhidrasi dengan baik, minum air sebanyak 8 gelas setiap hari sebelum dan setelah berpuasa. Kamu bisa minum air putih dua gelas saat berbuka, dua gelas sepulang tarawih, dua gelas sebelum tidur, dan dua gelas saat sahur.

Kemudian, pantau warna urine. Idealnya, warna urine yang sehat adalahn berwarna kuning muda. Urine berwarna gelap seperti oranye atau kecokelatan mungkin menunjukkan bahwa kamu mengalami dehidrasi.

3.  Lemas

Lemas atau tidak bertenaga biasanya dialami ketika baru mulai berpuasa, terutama karena tubuh masih beradaptasi dengan perubahan pola makan. Untuk mencegahnya, usahakan untuk tidak melewatkan sahur.

Sahurlah dengan menu makan bergizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan terlalu asin dan gorengan saat sahur. Makanlah lebih banyak protein, sayur, dan buah-buahan alih-alih karbohidrat.

Protein dalam ayam, telur, ikan, daging, serta serat dalam sayur dan buah-buahan akan membuatmu kenyang lebih lama. Nutrisi yang baik membuatmu lebih siap berpuasa seharian.

 

Baca juga: Bukan Gorengan, Ini Santapan Bergizi untuk Berbuka Puasa

 

4.  Mengantuk

Selama Ramadan, jam tidur mungkin berkurang karena lebih banyak beribadah di malam hari dan harus bangun untuk sahur. Ini mengakibatnya kamu merasa lebih mudah mengantuk di siang hari.

Solusinya, cobalah untuk tidur lebih awal. Misalnya jika tarawih dan makan malam selesai pukul 09.00 malam, tidurlah pukul 10.00 malam. Di samping itu, sempatkan berolahraga ringan selama 15-20 menit menjelang berbuka untuk melatih kebugaran tubuh. Olahraga membuat tubuh tidak mudah lesu dan mengantuk. Jika rutin diterapkan, lama-kelamaan tubuh akan beradaptasi dengan pola makan dan pola tidur yang baru.

 

Baca juga: Tips Mencegah Kantuk dan Tetap Produktif WFH Saat Puasa Ramadhan

 

5.  Bau mulut

Bau mulut adalah efek samping tidak menyenangkan yang banyak dialami saat puasa. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi air liur dan peningkatan aseton dalam napas.

Puasa menyebabkan tubuh menggunakan lemak untuk bahan bakar. Aseton adalah produk sampingan dari metabolisme lemak. Aseton inilah yang membuat napas tidak sedap. Terlebih lagi, dehidrasi karena tidak minum air di siang hari, menyebabkan mulut kering, sehingga memicu bau mulut.

Guna mencegahnya, jangan lupa untuk selalu menyikat gigi setelah sahur. Agar mulut lebih bersih dan segar, berkumurlah dengan mouthwash dan gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa makanan penyebab bau mulut. Cukupi juga kebutuhan cairan dan perbanyak makan buah-buahan saat sahur. 

6.  Sakit kepala

Selama berpuasa, kadar gula darah mengalami penurunan karena tubuh tidak mendapatkan pasokan gula dari makanan. Akibatnya, tubuh menggunakan cadangan gula sebagai energi. Namun pada saat yang bersamaan, otak menjadi kekurangan nutrisi sehingga memicu sakit kepala.

Sakit kepala saat puasa biasanya dialami bersamaan dengan kelelahan, dehidrasi, atau kurang tidur selama bulan Ramadan. Agar tidak mudah terkena sakit kepala saat puasa, usahakan untuk cukup tidur, cukup minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka.

7.  Asam lambung

Naiknya asam lambung saat puasa bisa terjadi karena perut dalam keadaan kosong akibat tidak ada asupan makanan untuk dicerna. Jika kamu penderita asam lambung dan merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu.

Rasa tidak nyaman ini biasanya hanya terjadi 7-10 hari di awal puasa. Setelah itu, umumnya tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.

Agar asam lambung tidak kambuh, hindari konsumsi makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi terutama pada saat sahur. Makanlah dengan porsi kecil-kecil agar kerja lambung tidak berat.

Pencegahan lainnya adalah dengan tidak langsung tidur sehabis sahur. Setelah sahur, dianjurkan untuk berdiri atau duduk terlebih dahulu, karena dalam posisi tersebut gravitasi akan membantu asam lambung tetap berada di perut. Namun jika hendak berbaring, posisikan bagian tubuh atas, yaitu kepala dan dada lebih tinggi.

 

Baca juga: Mengenal Asam Lambung, Penyakit yang Umum diderita Orang Indonesia

 

8.  Sembelit

Sembelit saat puasa bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah karena sistem pencernaan kaget terhadap perubahan pola makan yang mendadak.

Kedua, kurangnya asupan serat. Serat melancarkan buang air besar (BAB) dengan cara membantu sisa makan melewati usus dengan lebih mudah, karena konsistensinya menjadi lebih lembek.

Ketiga, yakni karena tubuh kekurangan cairan. Ketika kurang minum, usus akan menyerap air dari tinja, sehingga tinja menjadi kering dan keras. Memperbanyak serat dan mencukupi cairan adalah kunci agar BAB tetap lancar dan teratur.

Umumnya keluhan-keluhan tersebut dapat dicegah dan diatasi dengan cukup minum air, makan makanan bergizi, dan cukup tidur. Ketika dilakukan dengan benar, alih-alih mengalami keluhan, kamu justru akan merasakan lebih banyak manfaat puasa.

Meski gangguan selama puasa wajar terjadi, jangan anggap sepele. Ketika sudah sampai pada tahap mengganggu kelancaran puasa, konsultasikan dengan dokter, terutama jika kamu juga menderita kondisi kesehatan lain. Lindungi diri dengan asuransi kesehatan untuk memudahkanmu mendapat penanganan dan perawatan terbaik. Tetap bugar saat puasa, sambut Idulfitri dengan sehat dan gembira!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023