Mulai WFO, Lebih Baik Berangkat dengan Kendaraan Pribadi atau Transportasi Publik?

27 Juni 2022 | Allianz Indonesia
Setelah hampir dua tahun bekerja dari rumah atau work from home (WFH), kini para karyawan berangkat ke kantor lagi. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bagaimana cara terbaik dan teraman untuk berangkat ke kantor, apakah harus menggunakan mobil pribadi? Bagaimana jika harus ke kantor dengan transportasi umum?

Kegiatan perkantoran di wilayah Jawa-Bali sudah diperbolehkan beroperasi normal seperti sebelum pandemi Covid-19 mulai 24 Mei 2022. Setiap perusahaan telah mendapat izin untuk kembali menerapkan work from office (WFO) bagi karyawannya yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap dan booster. Ketentuan ini tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 tentang perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. 

Namun, sejumlah protokol kesehatan tetap wajib diterapkan secara ketat selama menjalani WFO. Antara lain, penggunaan masker di dalam ruangan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap akses pintu masuk kantor. Karena, virus akan Covid-19 masih ada di sekeliling kita dan masih berpotensi terjadi penularan meski dalam persentase yang rendah. Menjalankan protokol kesehatan saat WFO adalah upaya untuk mencegah melonjaknya kembali penularan Covid-19.

Pertimbangkan hal ini saat memilih kendaraan ke kantor

Lalu, di tengah pandemi Covid-19 ini, bagaimana cara teraman untuk berangkat ke kantor? Apakah harus berangkat ke kantor menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum? Sebelum menentukan pilihan, berikut sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih transportasi ke kantor.

1. Social distancing

Inmendagri Nomor 26 Tahun 2022 telah memperbolehkan transportasi publik beroperasi dengan kapasitas penumpang sebesar 100%. Namun, karena penularan virus corona masih terjadi, social distancing atau jaga jarak harus tetap dijalankan. Jika ingin ke kantor menggunakan transportasi umum, hindari kendaraan yang penuh penumpang karena tidak bisa jaga jarak. Kamu bisa berangkat atau pulang kantor di luar jam padat untuk menghindari desak-desakan di dalam transportasi umum.

 

Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Ini Tips Menjaga Kesehatan selama Bulan Ramadan

 

2. Penerapan keamanan dan higienitas

Setiap kendaraan umum memiliki aspek penerapan keamanan dan higienitas yang berbeda-beda. Transportasi publik milik pemerintah seperti Transjakarta, MRT, KRL, dan Damri wajib menjalankan protokol kesehatan. Mereka memiliki petugas yang rutin membersihkan setiap kendaraan dan melakukan penyemprotan disinfektan. 

Sedangkan untuk kendaran pribadi, aspek keamanan dan higienitas tergantung masing-masing pemilik. Selain harus rutin dicuci, kendaraan juga perlu disemprot disinfektan untuk mematikan virus dan bakteri yang menempel. Setiap kendaraan juga perlu disediakan hand sanitizer.

3. Biaya

Biaya adalah faktor yang perlu dipertimbangkan untuk kepentingan finansialmu. Jika mobilitas pekerjaanmu minim, hanya dari rumah ke kantor, menggunakan transportasi publik lebih hemat biaya dibandingkan kendaraan pribadi. Namun, jika pekerjaan kamu menuntut mobilitas yang tinggi, harus meeting dengan klien di berbagai lokasi, tentu akan lebih boros biaya jika harus gonta-ganti transportasi publik. 

Lalu, jika kamu belum punya kendaraan pribadi, jangan buru-buru beli mobil dengan alasan untuk keamanan berangkat ke kantor. Membeli mobil hanya untuk berangkat WFO akan menambah beban biaya bulanan, seperti tagihan kredit, biaya servis, pajak, dan lain sebagainya.

 

Baca juga: Hindari 9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemilik Mobil Baru

 

4. Kemacetan

Untuk kondisi lalu lintas yang padat dan rawan kemacetan parah, menggunakan kendaraan pribadi bukanlah pilihan bijak. Menggunakan kendaraan pribadi di daerah yang rawan macet akan memperparah kemacetan di wilayah itu, sehingga waktu tempuh lebih lama. Lebih baik gunakan transportasi publik agar tidak terjebak kemacetan parah.

5. Kondisi musim atau cuaca

Musim hujan atau musim panas adalah salah satu faktor yang perlu dipikirkan sebelum memilih transportasi untuk berangkat WFO. Saat musim hujan, sejumlah ruas jalan rawan banjir, sehingga naik transportasi umum bisa mengurangi risiko kerusakan mobil akibat kebanjiran.

Pertimbangkan hal ini saat hendak bekerja dari kantor

Selain berbagai pertimbangan di atas, ada beberapa hal yang perlu ditinjau ketika akan berangkat untuk bekerja dari kantor, yakni:

1. Deteksi dini tentang kemungkinan gejala Covid-19

Penularan infeksi virus corona memang sudah rendah, tapi semua orang harus tetap waspada. Virus selalu bermutasi menghasilkan varian baru, begitu juga virus corona. Oleh karena itu, semua orang harus tetap hati-hati dan perhatian terhadap diri sendiri dan kondisi kesehatan. Semua karyawan yang WFO perlu memperhatikan kemungkinan gejala infeksi virus corona seperti demam, batuk, flu, kehilangan kemampuan indera perasa, anosmia, dll. Jika ada gejala tersebut, lebih baik isolasi mandiri dan kembali bekerja dari rumah. 

2. Selalu memakai masker di kantor

Inmendagri Nomor 26 Tahun 2022 menyatakan penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan oleh setiap orang. Terutama, masker harus selalu dipakai saat di dalam ruangan. Penggunaan masker juga tetap wajib bagi lansia atau kelompok masyarakat dengan komorbid. Lalu, jika mengalami batuk dan pilek, setiap orang harus selalu memakai masker untuk mencegah penularan terhadap orang lain.

Jenis masker yang baik akan lebih melindungi dengan penggunaan masker sebanyak dua lapis. Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan lebih dari empat jam. 

3. Jaga jarak

Tetap menjaga jarak dengan orang lain saat WFO. Usahakan ada jarak minimal 1,5 meter saat berbicara dengan teman di kantor. Saat meeting, atur jarak setiap kursi agar tidak saling berhimpitan.

4. Rutin membersihkan semua fasilitas di kantor

Fasilitas kantor rawan menjadi sarana penularan virus corona. Oleh karena itu, intensitas membersihkan fasilitas kantor harus diperkuat. Bukan hanya menyapu dan pel, petugas kebersihan harus menyemprotkan disinfektan di beberapa bagian fasilitas kantor yang rawan penularan virus corona seperti gagang pintu, tombol lift, tombol absen, dan lain-lain.

5. Membawa tisu dan hand sanitizer

Di tengah pandemi Covid-19, setiap kantor sudah wajib menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer. Namun, kamu juga perlu membawa sendiri hand sanitizer agar bisa digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, bawa juga tisu untuk menyeka tangan atau fasilitas kantor yang rawan disentuh orang lain.

6. Menyiapkan bekal dari rumah

Saat di kantor, kurangi aktivitas bertemu dengan orang lain. Termasuk juga keluar kantor hanya untuk membeli makanan. Lebih baik bawa bekal makanan dan botol minum dari rumah untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19. Kamu juga tidak perlu menggunakan peralatan makan dan minum di kantor jika membawa bekal dari rumah.

 

Baca juga: Cara Memilih Asuransi Kesehatan untuk Keluarga Muda

 

Jadi, sudah tahu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan? Semua pilihan ada di tanganmu, baik menggunakan kendaraan pribadi atau umum, protokol kesehatan harus dipatuhi secara ketat ya, karena pada dasarnya WFO di tengah pandemi Covid-19 memiliki risiko penularan virus corona yang bisa berdampak negatif terhadap kesehatan badan. 

Demi mengoptimalkan perlindungan saat WFO di tengah pandemi Covid-19, kamu perlu menambah perlindungan kesehatan dengan asuransi. Dengan Asuransi Kesehatan dari Allianz Indonesia, kamu dapat meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan jika jatuh sakit. Salah satu produk Asuransi Kesehatan dari Allianz  adalah SmartMed Premier yang menyediakan manfaat dasar rawat inap dan manfaat tambahan seperti persalinan, rawat jalan, dan rawat gigi. Selamat menimbang!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023