Hindari 9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemilik Mobil Baru

24 Mei 2022 | Allianz Indonesia
Banyak orang menjadikan memiliki mobil baru sebagai salah satu target pencapaian. Namun, setelah memiliki mobil baru, mereka sering melakukan sejumlah kesalahan yang menyebabkan kendaraan sering masuk ke bengkel sehingga menguras pendapatan. Agar tidak terjadi, kamu perlu menghindari sejumlah kesalahan yang sering dilakukan pemilik mobil baru berikut ini.

Penjualan mobil baru di Indonesia pada awal tahun 2022 ini kembali laris. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil baru pada periode Januari-Maret 2022 sebanyak 263.810 unit, meningkat 41,6% dibandingkan bulan yang sama tahun 2021. Banyak konsumen membeli mobil baru karena harga kembali murah setelah adanya insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Dengan insentif tersebut, konsumen hanya menanggung 50% dari tarif PPnBM mobil baru.

Memiliki mobil baru adalah kebanggaan tersendiri, terutama jika itu adalah mobil pertama. Rasanya seperti ingin mengendarai kendaraan baru tersebut ke manapun juga. Bagi orang Indonesia, mobil termasuk barang mewah, sehingga ada prestise yang didapat jika berhasil mempunyai kendaraan roda empat tersebut. 

Namun, mengendarai mobil baru tidak boleh asal. Sembarangan mengendarai mobil baru bisa berakibat mesin cepat aus. Kenyamanan berkendara pun juga berkurang karena salah dalam merawat dan mengendarai mobil baru. Ingat, mengendarai mobil baru pada 1.000km pertama akan sangat menentukan kondisi dan kualitas mobil dalam jangka panjang.

 

Baca juga: Meski PSBB, Mobil Kamu Bisa Tetap Prima Dengan Perawatan Ini

 

Kesalahan yang bisa menyebabkan kerusakan mobil

Nah, agar mobil baru awet dan tidak gampang rusak, hindari kesalahan pemakaian yang bisa menyebabkan kerusakan berikut ini:

1. Terburu-buru menyalakan starter

Mobil baru saat ini sudah dilengkapi dengan sistem elektronik yang berbasis komputer. Ada berbagai indikator di dashboard yang menyala saat kunci dalam posisi on. Kamu jangan terburu-buru untuk starter atau menyalakan mobil saat sejumlah indikator masih menyala. Beri waktu sejenak agar sistem komputer di mobil membaca semua data-data kendaraan. Hal ini akan membantu mesin mobil beroperasi lebih optimal dan mencegah kerusakan pada sistem elektronik.

2. Menginjak pedal gas terlalu dalam

Menginjak pedal gas terlalu dalam menyebabkan mobil melaju kencang. Selain membahayakan keselamatan, mobil juga bisa mencapai level rotation per minute (RPM) yang kurang tepat. Bagi pengendara mobil dengan transmisi manual, RPM menjadi acuan untuk memindahkan gigi secara tepat agar bisa mencapai kecepatan maksimum. Jika perpindahan gigi kurang pas, kecepatan mobil akan terpengaruh. Umumnya, batasan RPM untuk mobil baru haruslah di bawah level 3,500-4,500 dalam 1.000km pertama.

3. Berkendara jarak pendek

Jangan menggunakan mobil baru untuk perjalanan jarak pendek. Mobil baru pada 1.000km pertama membutuhkan penggunaan yang konstan. Mengendarai mobil baru dengan jarak kurang dari 5km, menyebabkan mesin mobil tidak memiliki kesempatan untuk bekerja secara konstan karena baru sebentar sudah dinyalakan atau dimatikan kembali.

4. Asal mengganti gigi

Setiap gigi atau persneling memiliki fungsi masing-masing. Kesalahan yang sering terjadi bagi pengguna mobil matic adalah memindahkan gigi dari maju ke mundur atau sebaliknya secara langsung tanpa menghentikan mobil terlebih dahulu. Kesalahan yang sering terjadi saat akan parkir tersebut dapat merusak gearbox.

Sedangkan untuk mobil manual, kesalahan yang banyak dilakukan adalah memindahkan gigi saat RPM di garis merah atau ketika mesin mobil sedang meraung. Sebaiknya kamu memindahkan gigi ketika RPM berada pada level 3.500-4.500 selama mobil baru belum mencapai jarak 1.000km. 

5. Menderek mobil lain

Menggunakan mobil baru untuk menderek mobil lain berarti memaksa kendaraan bekerja ekstra. Untuk mobil yang tidak dibuat untuk menderek, hal ini adalah kesalahan. Memaksa mobil bekerja ekstra pada 1.000km pertama bisa menyebabkan komponen mesin cepat rusak.

 

Baca juga: Seputar Asuransi Kendaraan

 

6. Berkendara saat mesin masih dingin

Jangan langsung berkendara jika mesin mobil masih dingin atau baru dinyalakan. Memang saat ini semua mobil sudah menggunakan sistem injeksi, tidak lagi dengan karburator sebagai penyalur bahan bakar. Namun kinerja mesin mobil akan lebih optimal jika mencapai suhu tertentu. Tidak lama kok, agar mesin mencapai suhu optimal hanya butuh waktu sekitar 3 menit saja.

7. Berbelok patah hingga kemudi mentok

Saat memarkir mobil, banyak yang membelokkan kendaraan hingga kemudik mentok. Terlalu sering  memaksakan kemudi sampai batas akhir dapat merusak komponen kemudi kendaraan. Bagi kendaraan dengan sistem hydraulic power steering, memaksa kemudi sampai mentok dapat merusak bagian seal power steering dan bagian slang tekanan tinggi yang dapat membahayakan pengemudi saat berbelok.

8. Menyalakan lampu hazard saat hujan deras

Sering dilakukan saat hujan deras, pengemudi mobil di jalan tol menyalakan lampu hazard. Ini adalah salah, karena fungsi lampu hazard sesungguhnya sebagai penanda bahwa kendaraan dalam keadaan darurat. Menyalakan lampu hazard saat hujan deras dapat membingungkan pengendara yang berada di belakangnya. Apalagi jika ingin berpindah jalur atau berbelok, lampu sein tidak bisa terlihat jika lampu hazard menyala.

9. Tidak memilih asuransi

Biasanya, setiap pembelian mobil baru secara kredit sudah dilengkapi dengan asuransi. Namun, konsumen cenderung pasif dalam hal asuransi mobil. Padahal, asuransi mobil ada bermacam-macam. Salah satunya ialah Allianz MobilKu, asuransi kendaraan dari Allianz Indonesia yang menyediakan berbagai perlindungan dan manfaat tambahan seperti:

  • Pencurian kendaraan oleh supir pribadi
  • Perlindungan banjir hingga water hammer
  • Tanggung jawab pihak ketiga
  • Akomodasi taxi 24 jam
  • Bantuan darurat 24 jam
  • Jaringan bengkel dan AllianzCare 24/7 hari

 

Baca juga: Perluas Manfaat Asuransi Kendaraanmu Agar Terlindung dari Risiko Banjir

 

Selain kesalahan di atas, pemilik mobil baru juga perlu menghindari penambahan aksesoris. Menambahkan aksesoris pada kendaraan menjadikan tampilan mobil lebih bagus, namun bisa menimbulkan bahaya.

Aksesoris yang perlu dihindari agar mobil awet

Berikut aksesoris mobil yang perlu dihindari oleh pengguna mobil baru:

1. Karpet mobil

Setiap mobil baru biasanya sudah dilengkapi dengan karpet di bagian lantai kabin mobil. Namun, orang sering menambahkan karpet baru agar karpet orisinal awet. Menambahkan karpet bisa membahayakan karena berisiko pedal gas atau rem tersangkut.

2. Lampu warna-warni

Mobil menjadi lebih cantik di malam hari dengan tambahan lampu warna-warni. Namun, lampu warna-warni menyilaukan mata, sehingga membahayakan pengemudi kendaraan lainnya. Selain itu, menambah lampu tanpa mekanisme penyambungan yang tepat juga rawan menyebabkan korsleting dan merusak sistem engine control unit (ECU) mobil.

3. Bumper besi

Menambahkan bumper besi atau bull bar di bagian depan mobil menjadikan penampilan kendaraan terlihat gagah. Namun, bumper besi dikhususkan untuk kendaraan off-road. Sedangkan untuk kendaraan biasa, penggunaan bumper besi bisa menambah berat beban yang menekan suspensi. Selain itu, bumper besi tidak dirancang untuk mendukung fitur keselamatan mobil seperti sensor airbag.

4. Hiasan dashboard

Banyak yang menempel berbagai pernak-pernik seperti patung, robot, hingga tempat tisu di dashboard mobil bagian depan. Sedangkan di dashboard mobil bagian belakang menjadi tempat meletakkan boneka atau bantal. Sebaiknya kamu jangan ikut-ikutan. Dashboard mobil harus dibuat lega agar tidak menghalangi pandangan pengemudi.

Itulah sejumlah kesalahan yang  harus dihindari oleh pemilik mobil baru agar kendaraan tetap nyaman dan tidak sering-sering jajan ke bengkel. Jangan lupa mematuhi semua rambu-rambu lalu lintas selama berkendara. 

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023