Ini Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur,
Kenali Cara Cegahnya 

18 Desember 2023 | Allianz Indonesia
Pahami faktor risiko lahirnya bayi prematur dan kenali cara cegahnya agar meminimalisir potensi terjadinya risiko ini suatu saat nanti.
Dilansir dari Liputan 6, pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa setiap tahunnya, ada sekitar 15 juta bayi yang lahir prematur di seluruh dunia. Indonesia sendiri berada di urutan kelima secara global dengan angka kelahiran prematur yang relatif tinggi, yaitu sekitar 675.700 kasus.
 
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa sebanyak 32,4% kematian bayi di minggu pertama disebabkan oleh kelahiran bayi secara prematur. Angka-angka ini menunjukkan betapa pentingnya memahami langkah-langkah pasti untuk mencegah ibunda dan sang buah hati mengalami hal ini. 
Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran seperti ini seringkali tidak terencana dan misalnya karena ketuban pecah dini atau infeksi pada rahim selama kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, kelahiran prematur juga bisa terjadi saat ibu mengalami kondisi seperti preeklamsia.
 
Usia kandungan yang semakin bertambah menjadi sangat krusial untuk perkembangan janin, terutama untuk pertumbuhan otak dan paru-paru. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur membutuhkan perawatan intensif yang lebih lama di rumah sakit dibandingkan bayi yang lahir sesuai waktunya.
 
Bayi prematur biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan mengalami kesulitan dalam mengisap serta menelan. Selain itu, bayi prematur juga cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih rendah setelah lahir, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kestabilan suhu tubuh mereka. 
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan kelahiran secara prematur. Melansir informasi dari Alodokter, berikut beberapa faktor pemicu yang berpotensi untuk seorang ibu melahirkan bayi prematur:
 
1. Usia ibu
Seorang Ibu yang berusia masih sangat muda (di bawah 17 tahun) dan di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi secara prematur. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, kondisi fisik dan kesehatan reproduksi sang ibu kurang optimal untuk mengandung.
 
2. Hamil anak kembar
Beberapa ibu yang mengandung anak kembar berpotensi mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi atau preeklamsia, kehamilan dengan satu atau dua plasenta yang menutupi sebagian besar dinding rahim, sehingga menimbulkan komplikasi yang membahayakan bagi ibu dan bayi, atau batasan pertumbuhan intrauterine (IUGR). Dengan berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul, mengandung anak kembar dapat meningkatkan tekanan pada rahim dan sering kali memicu kelahiran secara prematur.
 
3. Riwayat kelahiran prematur
Jika ibu pernah melahirkan bayi prematur pada persalinan sebelumnya, maka ada kemungkinan tubuhmu memiliki kecenderungan untuk melahirkan prematur berulang.
 
4. Kondisi kesehatan ibu
Penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, hingga preeklamsia dapat memengaruhi kehamilan dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. 
 
5. Riwayat keguguran atau aborsi
Pengalaman pernah mengalami keguguran atau aborsi sebelumnya bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang bisa memengaruhi kehamilan berikutnya.
 
6. Berat badan ibu
Berat badan ibu yang tidak ideal, baik terlalu rendah atau terlalu tinggi, juga menjadi salah satu faktor pemicu yang bisa memengaruhi kesehatan kehamilan. 
 
7. Perdarahan selama kehamilan
Perdarahan di awal kehamilan merupakan tanda adanya masalah yang bisa memicu kelahiran prematur. Masalah lain seperti air ketuban berlebih atau komplikasi pada plasenta dan rahim juga bisa meningkatkan risiko ini.
 
Masih dari sumber informasi yang sama, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko melahirkan bayi prematur:
 
1. Pola hidup sehat
Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting, termasuk tidak merokok, menghindari alkohol, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya protein, karbohidrat, omega-3, vitamin, dan mineral seperti zat besi dan asam folat.
 
2. Jaga berat badan ideal
Pastikan berat badanmu sesuai dengan rekomendasi dokter selama hamil. Ini membantu menjaga kesehatanmu dan bayi.
 
3. Pemeriksaan rutin
Kunjungi dokter secara teratur untuk memantau kesehatanmu dan sang buah hati untuk membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih awal, jika ada. 
 
4. Kelola stres
Cari cara untuk mengurangi stres, seperti yoga, meditasi, atau menulis jurnal. Stres yang terkelola dengan baik tak hanya membantu secara mental, namun juga sangat berdampak pada kesehatan fisik selama proses mengandung.
 
5. Terapi progesteron dan pengikatan leher rahim
Untuk ibu dengan risiko tinggi, dokter mungkin menyarankan terapi progesteron. Ini bisa membantu mencegah kelahiran prematur, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat kelahiran prematur. Selain itu, ada juga prosedur pengikatan leher rahim yang diberikan pada ibu hamil dengan riwayat kelainan serviks.
 
 
Menghadapi kemungkinan kelahiran prematur memang menimbulkan kekhawatiran, tetapi dengan pengetahuan yang tepat dan persiapan yang matang, risiko dan dampaknya bisa diminimalisir. 
 
Di sisi lain, meskipun telah melakukan berbagai upaya pencegahan, terkadang risiko kelahiran bayi prematur tetap ada. Di sinilah pentingnya memiliki perlindungan asuransi kesehatan yang dapat membantu mengatasi beban finansial yang mungkin timbul.
 
Asuransi kesehatan seperti SmartHealth Maxi Violet dari Allianz menawarkan manfaat yang mencakup biaya perawatan termasuk proses persalinan.
 
Dengan berbagai pilihan plan dan manfaat yang disesuaikan, SmartHealth Maxi Violet dapat menjadi solusi bagi keluarga yang menginginkan ketenangan pikiran dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama proses persalinan dan setelahnya.
 
Ingat, setiap langkah yang kamu ambil hari ini adalah investasi untuk masa depan si kecil yang sehat dan bahagia. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023