Seperti yang sudah disebutkan, premi asuransi adalah pembayaran rutin yang dilakukan untuk menjaga agar polis asuransi kamu tetap aktif. Besaran premi biasanya ditentukan oleh perusahaan asuransi. Dengan rutin melakukan pembayaran premi, polis akan tersedia untuk menanggung klaim yang mungkin kamu ajukan sesuai dengan ketentuan polis.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya, termasuk cara kerja premi asuransi dan faktor yang memengaruhinya.
Cara Kerja Premi Asuransi
Saat kamu melakukan pembelian polis asuransi, perusahaan asuransi akan menghitung premi berdasarkan risiko kerugian finansial yang mungkin kamu alami, sesuai jenis perlindungan yang dipilih. Sebagai pemegang polis, kamu bisa memilih beberapa opsi pembayaran premi dalam batasan tertentu.
Beberapa perusahaan asuransi mengizinkan pemegang polis untuk membayar premi asuransi dengan cara mencicil, mulai dari bulanan, semesteran, hingga tahunan. Sementara itu, ada juga yang memberlakukan pembayaran di muka untuk satu periode perlindungan tertentu sebelum masa pertanggungan dimulai.
Besaran premi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Jenis pertanggungan, yang meliputi jenis kelamin, status merokok, dan besaran uang pertanggungan
- Usia tertanggung
- Riwayat klaim di masa lalu
Bagaimana Premi Dihitung?
Perusahaan asuransi mempertimbangkan berbagai faktor untuk memutuskan besaran premi yang dibebankan kepada kamu sebagai pemegang polis atas jenis pertanggungan tertentu.
Meskipun tiap produk memiliki karakteristik tersendiri, secara umum, ada beberapa faktor utama yang digunakan dalam perhitungan premi hampir di semua jenis asuransi:
1. Usia tertanggung
Semakin muda usia seseorang saat membeli asuransi, biasanya premi yang dikenakan akan lebih rendah karena risiko yang dianggap lebih kecil.
2. Jenis kelamin dan kondisi kesehatan
Beberapa produk asuransi, seperti asuransi jiwa dan kesehatan, memperhitungkan kondisi fisik calon tertanggung. Gaya hidup seperti kebiasaan merokok, dan riwayat medis bisa memengaruhi premi karena meningkatkan risiko klaim di masa depan.
3. Uang pertanggungan dan jenis perlindungan
Semakin besar uang pertanggungan yang diinginkan, maka premi yang harus dibayarkan juga akan lebih tinggi. Selain itu, jenis perlindungan juga memengaruhi premi, misalnya produk asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap dan rawat jalan tentu memiliki premi berbeda dibandingkan yang hanya menanggung rawat inap.
4. Status kepesertaan atau penggunaan
Sebagai contoh pada asuransi kendaraan bermotor, penggunaan kendaraan bermotor termasuk salah satu faktor yang memengaruhi besaran premi yang akan dibayarkan oleh pemegang polis. Misalnya, kendaraan yang digunakan untuk rental atau taksi online, akan dikenakan premi lebih tinggi karena frekuensi penggunaan dan risikonya lebih besar, daripada kendaraan bermotor yang hanya digunakan untuk keperluan pribadi.
5. Nilai dan karakteristik objek yang diasuransikan
Untuk asuransi kendaraan bermotor, jaminan dasar yang dipilih merupakan salah satu faktor pertama atas besaran premi yang dibayarkan.
Ada dua jenis jaminan dasar, yaitu Total Loss Only (TLO), merupakan jenis asuransi yang hanya menanggung jika terjadi kehilangan total, dan Comprehensive, merupakan jenis asuransi yang menanggung kerugian atas dan/atau kerusakan pada kendaraan bermotor, mulai dari kerusakan ringan, hingga berat, termasuk kehilangan sesuai dengan risiko yang dijamin. Selain itu, ada faktor lain yang memengaruhinya mulai dari tahun dan harga kendaraan bermotor.
Jika kendaraan bermotor di atas lima tahun, maka akan dikenakan tambahan premi (loading) sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6. Profil Risiko
Masih dengan asuransi kendaraan bermotor, tarif premi yang dikenakan ke nasabah bisa berbeda di setiap wilayah, tergantung pada profil risiko, biaya klaim, dan kondisi geografis. Misalnya, semakin mahal harga kendaraan bermotor yang dimiliki, maka akan semakin tinggi premi yang perlu kamu bayarkan karena kemungkinan jika terjadi risiko, maka biaya klaim akan lebih besar.
Baca juga: Premi Asuransi Gratis? Kok Bisa?
Tahapan Kehidupan Sangat Berpengaruh
Jika kamu berusia 20-an tahun, baru saja memulai karier, memiliki penghasilan stabil, dan belum banyak tanggungan, maka ini adalah waktu yang ideal untuk mengunci jangka waktu polis yang panjang. Mengapa? Karena semakin muda usia, semakin rendah premi yang harus dibayarkan.
Namun, jika kamu berusia 40-an, telah memiliki tanggungan, cicilan rumah, atau kewajiban keuangan lainnya, sebaiknya pilih jangka waktu polis yang sesuai dengan beban tanggung jawab tersebut. Misalnya, memilih jangka waktu premi terbatas selama 15 tahun bisa menjadi pilihan bijak. Ini memungkinkan kamu menyelesaikan pembayaran jauh sebelum masa pensiun, sehingga bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain tanpa kehilangan perlindungan di masa-masa penting.
Terakhir, untuk orang-orang yang sudah berusia 50-an atau 60-an, mereka mungkin tidak lagi membutuhkan jangka waktu polis 30 tahun. Sebagai alternatif, memilih premi tunggal atau masa pembayaran premi yang terbatas bisa menjadi solusi yang lebih bijak, agar tidak perlu membuat komitmen finansial yang berkelanjutan di masa pensiun.
Menentukan premi asuransi yang tepat bukan hanya keputusan finansial, tetapi juga keputusan emosional. Ini adalah tentang membayangkan masa depan diri dan keluarga untuk memastikan dapat terus hidup tanpa kekhawatiran finansial, apa pun yang terjadi.