Lebih jauh, terdapat banyak kasus PCOS yang tidak terdiagnosis karena kurangnya kesadaran terhadap gejalanya. PCOS tidak hanya berdampak pada sistem reproduksi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga gangguan kesehatan mental.
PCOS juga berkaitan dengan kehamilan. Bagi sebagian perempuan, kehamilan adalah impian besar. Namun, bagi yang didiagnosis dengan PCOS, impian ini sering terasa lebih sulit dicapai, namun bukan berarti mustahil
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali gejala PCOS, memahami risikonya, dan tahu cara mengelolanya dengan tepat.
Apa Itu PCOS?
PCOS adalah gangguan hormonal yang memengaruhi fungsi ovarium (indung telur). Dalam kondisi normal, ovarium melepaskan sel telur secara berkala. Namun pada penderita PCOS, proses ini menjadi terganggu karena tubuh memproduksi hormon androgen (hormon pria) secara berlebih. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan terbentuklah kista-kista kecil di ovarium.
Menurut Mayo Clinic, penyebab pasti PCOS belum diketahui, namun diyakini berkaitan dengan resistensi terhadap insulin, peradangan tingkat rendah, dan faktor genetik.
Baca juga: 5 Langkah Mudah Memulai Gaya Hidup Sehat
Gejala PCOS dan Faktor Risikonya
Gejala PCOS dapat berbeda pada tiap individu, tetapi, dilansir dari National Health Service (NHS) UK, gejala yang paling umum dan bisa dikenali, meliputi:
- Menstruasi tidak teratur atau bahkan jadi jarang haid.
- Hirsutisme: kondisi pertumbuhan rambut abnormal dan berlebih seperti pria, terutama bagian dada, wajah, dan punggung.
- Jerawat membandel, terutama di wajah dan punggung bagian atas.
- Peningkatan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan (obesitas tingkat tinggi).
- Rambut rontok seperti pola kebotakan pria.
- Masalah kesuburan, seperti sulit hamil.
- Dalam jangka panjang, PCOS juga meningkatkan risiko gangguan metabolik, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Makanya, kenali gejala-gejala tersebut dan segera konsultasikan ke dokter ketika kondisi sudah semakin parah.
Selain gejala, penting juga mengenali faktor-faktor yang meningkatkan risiko PCOS. Melansir Cleveland Clinic, beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko PCOS antara lain:
- Punya riwayat keluarga dengan PCOS atau genetik/keturunan.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Gaya hidup sedentari (minim aktivitas fisik).
- Resistensi terhadap insulin.
Cara Meminimalisir Risiko dan Mengelola PCOS
Meski PCOS tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa cara efektif untuk meminimalkan gejalanya dan mencegah komplikasi serius. Masih merangkum NHS dan Mayo Clinic, berikut adalah beberapa langkahnya:
1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu gejala PCOS adalah masalah pada berat badan. Maka, sebelum obesitas level tinggi terjadi, kamu bisa mencoba menurunkan berat badan sebanyak 5–10%.
Persentase tersebut sudah cukup untuk memperbaiki siklus menstruasi dan mengurangi gejala PCOS. Berkaitan dengan usaha menurunkan berat badan, maka penting untuk memilih pola makan seimbang dengan indeks glikemik rendah (rendah karbo serta gula), kaya serat, dan protein.
Nah, untuk mendukung proses diet, kamu juga bisa melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu. Seperti latihan di gym, jogging, atau main badminton.
2. Pengobatan Medis
Saat kamu konsultasi ke dokter, mereka mungkin akan meresepkan pil KB untuk mengatur hormon, metformin untuk resistensi insulin, atau obat antiandrogen untuk mengatasi jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih. Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai dengan saran dari dokter agar pengobatan berjalan efektif.
3. Mengelola Stres
Kondisi fisik yang berubah, kesulitan menurunkan berat badan, hingga gejala PCOS lainnya tentu dapat berdampak pada kesehatan mental. Mengelola stres dengan meditasi, yoga, atau terapi dapat membantu menyeimbangkan hormon. Kamu bisa mengikuti kelas-kelas yoga di pusat kebugaran sambil melakukan latihan kardio atau beban.
4. Pemantauan Rutin
Jangan tunggu sampai divonis mengidap PCOS, bahkan sebelum ada gejala parah, termasuk risiko sindrom metabolik meningkat, coba periksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara berkala.
Apakah Perempuan dengan PCOS Bisa Hamil?
Tak perlu khawatir, secara singkat, perempuan dengan PCOS tetap bisa hamil. Namun, proses untuk bisa mengandung mungkin membutuhkan bantuan medis. Masalah kesuburan pada PCOS disebabkan oleh gangguan ovulasi.
Namun, dengan perubahan gaya hidup, terapi hormon, dan prosedur medis seperti stimulasi ovarium atau inseminasi buatan, peluang kehamilan bisa meningkat secara signifikan.
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa PCOS adalah penyebab infertilitas paling umum yang masih dapat ditangani. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyerah dan segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami kesulitan hamil atau telah mengalami salah satu atau beberapa gejalanya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami salah satu atau beberapa dari kondisi berikut:
- Menstruasi tidak teratur selama lebih dari 3 bulan.
- Pertumbuhan rambut berlebih yang tidak biasa, terutama pada bagian punggung dan dada.
- Kesulitan hamil setelah mencoba selama 12 bulan.
- Meningkatnya berat badan yang cepat tanpa sebab jelas.
- Gejala depresi, kecemasan, atau gangguan tidur.
Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk menghindari komplikasi jangka panjang dari PCOS. Ingat ya, PCOS adalah masalah kesehatan yang memerlukan pemantauan dan penanganan berkelanjutan.