ibu hamil minum kopi

Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Kopi? Temukan Jawabannya!

26 Juli 2025 | Allianz Indonesia
Meski minum kopi disebut memiliki banyak manfaat, bolehkah ibu hamil juga meminumnya? Bagi kamu yang sebelumnya selalu mengandalkan kopi dalam keseharianmu, pahami dulu aturan mengonsumsi kopi saat hamil agar tidak mengganggu kesehatan diri dan juga bayi dalam kandungan. Berikut ini penjelasannya.

Banyak orang menjadikan kopi sebagai teman wajib setiap hari. Tapi, saat kamu hamil khususnya hamil pertama, muncul pertanyaan besar: apakah ibu hamil boleh minum kopi? 

Meski sebelum hamil, kamu selalu mengonsumsi kopi setiap harinya, saat ini kamu sudah tidak bisa mementingkan diri sendiri karena kesehatan bayi yang dikandung juga harus diutamakan.

Daripada ragu, yuk pahami batas aman, risiko, dan cara bijak mengonsumsi kopi saat hamil, di sini.

Menurut Halodoc, ibu hamil masih boleh minum kopi, asalkan tidak lebih dari satu cangkir setiap harinya. Namun, pastikan untuk memperhatikan kandungan kafeinnya, karena konsumsi kafein yang berlebihan selama masa kehamilan bisa memicu masalah kesehatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Masih dilansir dari Halodoc, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) batas  aman untuk mengonsumsi kafein untuk ibu hamil adalah kurang dari 200 mg per hari. Jumlah ini setara dengan satu cangkir kopi ukuran 8 ons, tergantung pada merek dan cara penyeduhannya. 

Meski demikian, beberapa ahli menyebutkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang sekalipun tetap membawa risiko. Menurut National Institut of Health, wanita hamil yang mengonsumsi kurang dari 200 mg kafein per harinya mungkin memiliki bayi dengan ukuran fisik sedikit lebih ringan dibandingkan yang tidak mengonsumsi kafein sama sekali. 

Hal ini diduga karena kafein dapat menyempitkan pembuluh darah di rahim dan plasenta, sehingga mengurangi aliran darah ke janin. Selain itu, kafein juga bisa memengaruhi hormon stres janin, yang berpotensi meningkatkan risiko kenaikan berat badan cepat setelah lahir, obesitas, hingga gangguan metabolik di kemudian hari. 

Namun, beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah kurang dari 200 mg per hari tidak secara langsung berkaitan dengan peningkatan risiko berat badan lahir, pertumbuhan janin terhambat, keguguran, atau kelahiran prematur. 

Karena itu, penting untuk memantau total asupan kafein, bukan hanya dari kopi, agar tetap berada dalam batas aman selama masa kehamilan. Namun, ada baiknya jika kamu mengurangi atau bahkan tidak sama sekali mengonsumsi kopi demi kesehatan kamu dan juga si kecil.

Jika ibu hamil melewati batas aman yang disarankan dalam mengonsumsi kafein, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dialami:

Kafein memengaruhi jantung dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Efek tersebut, ditambah dengan pengaruhnya terhadap enzim yang memperkuat kontraksi jantung, dapat menimbulkan risiko pada janin dan ibu, yang berpotensi menyebabkan preeklamsia.

Kafein dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan mules (atau gangguan refluks gastroesofagus) selama kehamilan, yang dapat memperburuk ketidaknyamanan yang sudah ada.

Banyak ibu hamil melaporkan bahwa mereka merasa gelisah atau cemas setelah mengonsumsi kafein, yang secara langsung atau tidak langsung dapat mengganggu selama kehamilan.

Efek stimulasi kafein juga dapat mengganggu tidur. Padahal, waktu tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Banyak laporan yang menunjukkan adanya peningkatan risiko keguguran, terutama pada trimester pertama, pada ibu hamil peminum kafein tinggi.

Meskipun penelitian belum secara pasti mengaitkan asupan kafein yang tinggi dengan kelahiran prematur, tetapi para ahli tetap menyarankan ibu hamil untuk membatasi konsumsi pada tingkat aman yang disarankan.

Asupan kafein yang tinggi, terutama pada trimester ketiga, telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah dalam beberapa penelitian. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah lebih rentan terhadap masalah kesehatan di usia dini.

Dengan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut, disarankan untuk menghindari konsumsi kafein yang berlebihan selama kehamilan.

Secara umum, kafein dalam batas aman yang disarankan dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan, serta dapat membuat kamu bersemangat setelah melewati hari yang penuh dengan aktivitas.

Namun, bagi ibu hamil yang sebelumnya terbiasa mengonsumsi kopi setiap hari, mengurangi asupan kafein dalam batas aman hingga tidak sama sekali mungkin menjadi tantangan tersendiri. Tubuh yang sudah terbiasa dengan kafein mungkin akan memberikan beragam respons, seperti mudah marah, tidak nyaman, atau merasa gelisah saat asupan kafein dihentikan secara tiba-tiba. 

Daripada langsung berhenti total, kamu bisa menguranginya secara perlahan. Melalui cara ini, tubuh bisa menyesuaikan diri secara perlahan, hingga akhirnya hanya minum sesekali atau bahkan tidak sama sekali. Bila ibu hamil merasa kesulitan untuk mengurangi kebiasaan ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Sebagai alternatif, ibu hamil juga bisa mencoba beberapa pilihan minuman yang lebih ramah selama masa kehamilan seperti teh, teh madu, atau cokelat panas. Banyak teh yang mengandung kafein dalam jumlah sedikit dibandingkan kopi.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Jul 11, 2025

Jul 10, 2025