Waspadai Inflasi Gaya Hidup! Ini 5 Cara Menghindarinya

22 Agustus 2022 | Allianz Indonesia
Gaji naik, tapi hidup tak lebih sejahtera. Kamu pernah mengalami hal ini? Jika pernah, itu artinya kamu mengalami inflasi gaya hidup.

Inflasi Gaya Hidup (Lifestyle Inflation) adalah kenaikan pengeluaran ketika pendapatan meningkat. Dengan kata lain, kondisi perubahan perilaku dan kebiasaan yang mengakibatkan pengeluaran terus meningkat seiring dengan bertambahnya penghasilan.

Sebagai contoh, kamu mempunyai kenaikan pengeluaran yang sifatnya mungkin hanya sekali saja, seperti pesta untuk merayakan ulang tahun, promosi pekerjaan, atau kenaikan gaji yang signifikan. Ada juga kenaikan pengeluaran yang sifatnya bisa terus menerus, seperti menggunakan merek pakaian yang lebih mahal, menggunakan skincare yang lebih baik, ganti dari motor menjadi mobil, atau mulai punya hobi unik yang butuh modal tidak sedikit.

Hal-hal di atas sebenarnya cukup wajar. Menikmati hidup juga bagian dari menjalani proses kehidupan. Hanya saja, yang namanya Inflasi Gaya Hidup ini harus dapat dikendalikan.

 

Baca juga: 4 Pola Gaya Hidup Boros yang Perlu Kamu Hindari

 

Apabila inflasi gaya hidup masih dapat dikontrol sebenarnya tidak akan menjadi sebuah masalah keuangan. Pasalnya, akan menjadi persoalan ketika inflasi gaya hidup ini tidak terkontrol dan tidak diatur dengan baik.

Inflasi ini dapat membuat pengeluaran untuk gaya hidup menjadi berlebihan. Bahkan, bisa jadi di luar kemampuan. Pengeluaran untuk gaya hidup yang berlebihan inilah yang akan membawa dampak buruk pada keuangan kamu.

Untuk menghindari inflasi gaya hidup yang berlebihan, segera mulai menata keuanganmu dari sekarang demi mengamankan masa depan.

1. Waspadai pengeluaran yang tidak penting

Saat berusaha menghindari inflasi gaya hidup, fokus pertama adalah menahan dari pengeluaran ekstra untuk rumah dan mobil. Saat memiliki kenaikan pendapatan, jangan langsung pindah ke apartemen yang lebih besar atau membeli rumah baru. Kamu juga harus menghindari membeli mobil baru, apalagi jika tujuannya hanya untuk membuktikan seberapa suksesnya kamu.

2. Tentukan tujuan jangka panjang

Sebelum menghabiskan uang, luangkan waktu sebentar untuk menguraikan tujuan jangka panjang, misalnya menyiapkan dana pensiun atau uang muka membeli rumah. Kamu tidak akan bisa meraih tujuan keuangan jika selalu membelanjakan hampir semua uang yang dihasilkan setiap tahun. Jika sudah mulai menentukan tujuan finansial dan merancang gaya hidup ideal, maka kamu akan lebih mudah mendapatkan kendali atas keuangan kamu.

 

Baca juga: Mengenal Frugal Living, Gaya Hidup yang Bantu Wujudkan Pensiun Muda

 

3. Tidak memaksakan diri dalam bergaul

Pernah merasa iri melihat teman yang lebih makmur daripada kamu? Karena mau menunjukkan kemampuanmu kepada mereka, akhirnya kamu terpaksa mengeluarkan pengeluaran lebih banyak saat berkumpul dengan mereka. Tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Semua orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Ingat, teman sejati tidak akan melihat kendaraan atau rumah yang kamu miliki.

4. Pertahankan anggaran investasi

Jika sebelum kenaikan gaji, kamu bisa menabung 10-20 persen dari penghasilan, maka ketika ada kenaikan penghasilan, rasio itu juga harus dipertahankan. Kecuali memang kamu melakukan pembelian aset baru untuk menunjang pekerjaan atau keluarga seperti kendaraan dan tempat tinggal.

5. Mulai berasuransi

Memiliki asuransi sebagai upaya mengelola risiko keuangan yang berdampak besar pada stabilitas finansial sangatlah penting. Risiko keuangan ini misalnya hilangnya pendapatan keluarga yang disebabkan pencari nafkah meninggal dunia. Asuransi bisa membantu keluarga menghindari kesulitan keuangan tersebut.

 

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Kamu Harus Mengatur Keuangan untuk Biaya Lifestyle Bulanan

 

Asuransi jiwa menjadi salah satu pilihan untuk mewujudkan itu. Asuransi jiwa berguna untuk memberikan warisan atau santunan kepada keluarga yang ditinggalkan yang bisa digunakan untuk menutup sisa utang atau pengganti pemasukan yang hilang, jika kamu menghadapi risiko tutup usia.

Inflasi gaya hidup ini memang bisa membawa dampak buruk jika tidak terkontrol. Selama keuangan sudah direncanakan dan pengeluaran masih dikontrol dengan baik, inflasi gaya hidup ini sah-sah saja.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023