Rambut Botak di Usia Muda?
Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

7 Agustus 2023 | Allianz Indonesia
Kebotakan bisa terjadi pada siapa saja, pria dan wanita, tua maupun muda. Apa sih yang menyebabkan rambut rontok di usia muda? 
Rambut rontok atau kebotakan memang terjadi secara alami. Secara umum, rambut kita mengalami kerontokan sekitar 100 helai per harinya.
 
Secara medis, kebotakan dikenal dengan istilah alopecia. Rambut botak adalah kondisi ketika rambut mengalami kerontokan parah dan tidak dapat tumbuh lagi secara permanen.
 
Terdapat beberapa faktor rambut rontok, misalnya penuaan, salah memilih produk perawatan rambut, dan tak terkecuali stres berkepanjangan.
 
Stres berkepanjangan karena padatnya aktivitas sehari-hari dan tuntutan pekerjaan tidak boleh dianggap sepele sebab dapat memicu munculnya risiko kesehatan, termasuk rambut rontok yang berujung pada kebotakan.
 
Dilansir dari Halodoc, kondisi ini biasa disebut dengan stres psikososial, merupakan stres yang dipicu oleh rasa tertekan atau terancam dari lingkungan sosial.
 
Maka dari itu, siapa pun dapat mengalami kebotakan, baik pria maupun wanita, tua maupun muda. Lantas, apa yang menjadi penyebab kebotakan di usia muda?
Kebotakan atau alopecia dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
 
1. Alopecia Areata
Kebotakan yang terjadi pada titik tertentu di kepala. Namun, kondisi ini bisa juga terjadi di area tubuh lainnya.
 
2. Alopecia Totalis
Jenis kerontokan yang membuat semua rambut di kulit kepala hilang.
 
3. Alopecia Universalis
Jenis kerontokan rambut kronis yang terjadi pada semua rambut di tubuh.
 
Kebotakan pada usia muda umumnya terjadi karena faktor genetik dan lebih banyak dialami oleh laki-laki. Berikut adalah faktor-faktor penyebabnya, disertai penjelasannya.
 
1. Faktor keturunan
Faktor keturunan dapat menyebabkan androgenic alopecia yang ditandai dengan penipisan rambut di usia muda. Biasanya rambut memiliki tekstur tipis, mudah rontok, dan lebih halus dari pada sebelumnya.
 
2. Perubahan hormon
Di usia muda, perubahan hormon yang belum stabil juga memengaruhi kondisi tubuh, termasuk menyebabkan rambut mengalami kebotakan. Kondisi ini sering dialami oleh perempuan muda di masa haid, kehamilan, dan menopause.
 
3. Stres
Stres memang menjadi jalan masuk bagi begitu banyak penyakit dan kondisi. Termasuk kerontokan rambut dan kebotakan. Stres menyebabkan siklus pertumbuhan rambut menjadi terganggu. Akibatnya, rambut dapat mengalami kerontokan sementara hingga permanen. 
 
4. Kekurangan nutrisi
Selain perawatan, tubuh kita memerlukan nutrisi yang memadai. Untuk mempercepat pertumbuhan rambut di usia muda, kamu dapat membantunya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zinc, niacin, asam lemak, selenium, vitamin D, vitamin A, vitamin E, asam folat, dan asam amino.
 
5. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping yang menyebabkan rambut rontok. Misalnya obat untuk terapi kanker, depresi, masalah jantung, dan tekanan darah tinggi.
 
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan dan sebelum berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut.
 
6. Penyakit tertentu
Riwayat penyakit tertentu dapat pula menyebabkan kebotakan. Misalnya penyakit autoimun yang dapat menyebabkan alopecia areata, infeksi jamur di kulit kepala, dan gangguan mental.
 
7. Penggunaan bahan kimia
Penyebab terakhir adalah sering menggunakan produk rambut yang memiliki kandungan bahan kimia, seperti cat rambut, atau pengeriting rambut. Hindari juga penggunaan sampo yang mengandung deterjen dan SLS (sodium lauryl sulfate).
 
Walau secara umum disebabkan oleh faktor genetik, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kebotakan antara lain:
 
1. Berhenti merokok
Kebiasaan merokok memiliki banyak efek negatif bagi kesehatan. Selain dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung, paru-paru, dan kanker, merokok juga dapat membuat rambut rontok dan berpotensi mempercepat kebotakan.
 
Nikotin dalam rokok yang dihisap menyebabkan hormon stres aktif sehingga membebaskan lemak yang disimpan ke dalam darah. Hal ini dapat mengurangi oksigen dalam aliran darah dan akhirnya mengganggu asupan oksigen, nutrisi, dan mineral untuk rambut.
 
2. Mengonsumsi makanan sehat dan suplemen
Menerapkan pola hidup sehat dapat membantu mengatasi kerontokan yang diakibatkan oleh stres berkepanjangan.
 
Untuk itu, cobalah mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan zat besi. Lebih dari itu, lengkapi kebutuhan tubuhmu dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung zinc, niacin, asam lemak, selenium, vitamin D, vitamin A, vitamin E, asam folat, dan asam amino.
 
3. Merawat rambut
Mencuci rambut secara rutin dengan menggunakan sampo anti rambut rontok, menggunakan conditioner, menggunakan hair tonic, dan vitamin rambut untuk mencegah kerusakan.
 
Terlebih, kamu juga bisa menggunakan bahan alami untuk masker rambut seperti lidah buaya, minyak kelapa, atau minyak zaitun untuk membantu mengatasi rambut rontok dan memicu pertumbuhan rambut baru.
 
4. Hindari begadang
Kurangnya waktu tidur dapat meningkatkan rasa stres dan kehilangan fokus saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Apabila kamu termasuk dalam kategori orang yang sulit untuk tidur cepat, cobalah untuk membuat kamar tidur menjadi senyaman mungkin.
 
Misalnya menggunakan aromaterapi, menyalakan musik instrumental, meredupkan lampu, dan jauhkan handphone atau gadget lainnya dari jangkauan tempat tidur. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023