Kasus COVID-19 Kembali Meningkat!
Kenali Gejala Varian Baru Arcturus

18 April 2023 | Allianz Indonesia
Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi varian baru COVID-19 alias subvarian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus. Artinya, kita tak boleh lengah di tengah kebahagiaan lebaran dan hari libur panjang. Berikut asal-usul dan gejala yang perlu kamu ketahui.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengkonfirmasi munculnya subvarian baru COVID-19 bernama Arcturus yang perlu kamu waspadai dengan bijak. Varian ini disebut sebagai penyebab peningkatan kasus COVID-19 di India pada April 2023. Pada hari Kamis (13/4/2023), Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa varian COVID-19 Arcturus sudah masuk ke Indonesia.
 
Dilansir Kompas.com, pada 29 Maret 2023 dalam konferensi pers Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk COVID-19 mengatakan bahwa varian COVID-19 Arcturus sudah beredar.
 
Gejala pada subvarian baru ini sama seperti varian sebelumnya, seperti demam, sesak nafas, dan batuk. Namun, bukan berarti kamu bisa menganggap remeh, ya! Yuk, jangan tunda lagi, mari dengan bijak waspadai dengan mengenal apa itu Arcturus beserta gejalanya. 
covid arcturus
Menurut World Health Organization (WHO), subvarian Arcturus adalah salah satu dari 600 subvarian COVID-19 Omicron. Maka, Arcturus disebut juga sebagai subvarian Omicron XBB.1.16.
 
Subvarian Omicron XBB.1.16 ini pertama kali diidentifikasi pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret 2023. Hingga saat ini, Arcturus telah terdeteksi di 22 negara, termasuk India, Inggris, Amerika Serikat, dan Indonesia.
 
Para ilmuwan di Universitas Tokyo membandingkan sub-varian Kraken dan Arcturus. Hasilnya adalah varian COVID-19 terbaru ini bisa menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien dari pada varian sejenisnya.
 
Hasil pengamatan mereka juga menilai bahwa varian baru COVID-19 Arcturus jauh lebih kebal terhadap antibodi yang tertinggal di tubuh dari infeksi COVID-19 sebelumnya.
 
covid arcturus
Dikutip dari CNN Indonesia, gejala-gejala yang dilaporkan pada pasien dengan subvarian Arcturus sebagai berikut:
 
1. Demam yang meningkat bertahap, berlangsung satu atau dua hari
Demam jadi salah satu tanda utama infeksi. Demam menandakan sistem kekebalan tubuh yang tengah bekerja melawan serangan virus atau bakteri.
 
2. Batuk
Pada kasus COVID-19, batuk umumnya bersifat kering tanpa dahak. Meski demikian, pada sebagian kecil kasus pada subvarian ini, batuk yang muncul juga bisa disertai sedikit dahak.
 
3. Pilek
Kamu juga perlu waspada jika mulai mengalami gejala pilek seperti hidung tersumbat dan berair. Bisa jadi yang kamu alami adalah awal mula gejala COVID-19 subvarian Arcturus.
 
 
4. Sakit kepala
Sakit kepala menandakan tubuh yang sedang tidak baik-baik saja. Pada kasus COVID-19, sakit kepala biasanya muncul dalam bentuk sensasi berdenyut.
 
5. Nyeri sendi
Sama seperti demam, nyeri pada sendi muncul sebagai respons dari peradangan di dalam tubuh.
 
6. Konjungtivitis dan mata lengket
Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput mata. Kondisi ini menyebabkan mata merah, gatal, dan bahkan lengket. Gejala COVID-19 pada mata ini cukup umum ditemukan pada pasien anak yang terpapar subvarian Arcturus.
 
Dengan mengetahui asal-usul dan gejala COVID-19 varian baru ini, ada baiknya kamu lebih waspada jika mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas dan segera lakukan tes swab antigen atau PCR.
 
Yuk, ikatkan sabuk pengaman kembali dengan menjaga protokol kesehatan demi keselamatan dan kenyamanan diri dan orang lain, beserta orang tersayang. Selain itu, sebaiknya segera mendapatkan vaksin COVID-19 dosis booster kedua yang bisa memperkuat kekebalan tubuh. Salam sehat! 
 
 
 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023