Cegah Diabetes dengan
Menjaga Kadar Gula Darah

14 Juli 2023 | Allianz Indonesia
Kadar gula darah harus dijaga agar berada dalam kondisi normal, karena jika terlalu rendah atau terlalu tinggi, efeknya sama-sama tidak baik untuk kesehatan. Simak selengkapnya di sini!
Makanan dan minuman manis sering kali menjadi godaan di tengah aktivitas kita sehari-hari. Terkadang, saat cuaca sedang panas, kita otomatis mencari minuman 'segar' dan 'manis' yang bisa menghilangkan dahaga.
 
Bahkan, dalam bahasa Inggris seseorang yang sangat menyukai makanan manis disebut memiliki sweet tooth.
 
For your information, konsumsi gula yang disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam satu hari adalah 50 gram gula atau setara dengan 5–9 sendok teh.
 
Namun, pernahkah kamu membayangkan berapa banyak gula yang kita konsumsi setiap harinya? 
Selain dari makanan dan minuman yang memang manis, kadar gula yang tinggi juga terdapat pada beragam jenis makanan lainnya. Bahkan, pada jenis makanan yang dianggap ‘sehat’.
 
Misalnya yoghurt dengan rasa buah-buahan, salad dressing instan dalam kemasan, selai buah-buahan, dan granola.
 
Kebiasaan ngopi juga menyumbang cukup banyak konsumsi gula harian. Kopi hitam sebenarnya termasuk minuman rendah gula dan kalori, tetapi ketika sudah ditambahkan susu atau topping seperti whipped cream, sirup, atau cokelat, kandungan gulanya pun ikut melonjak.
 
Untuk mengontrol asupan gula harian, disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam bentuk aslinya. Misalnya, dibandingkan mengonsumsi yoghurt rasa buah, kamu bisa memilih yoghurt plain dengan potongan buah asli.
 
Makanan olahan atau kemasan, biasanya mengandung lebih banyak bahan tambahan termasuk gula, tetapi terkadang menggunakan nama lain.
 
Kamu bisa memerhatikan kata-kata yang memiliki akhiran ‘osa’ atau ‘ol’ seperti glukosa, fruktosa, dekstrosa, maltosa, sukrosa, laktosa, manitol, serta sorbitol pada kemasan makanan olahan.
 
Sejak kecil pun mungkin kamu sering mendengar bahaya penyakit diabetes dari mengonsumsi makanan dan minuman manis. Diabetes tidak serta-merta muncul. Salah satu upaya untuk mencegah dan memantaunya adalah dengan mengecek kadar gula darah.
 
Melansir dari AloDokter, kadar gula darah (blood sugar) adalah kadar gula atau glukosa di dalam darah. Kadar gula darah senantiasa berubah dan perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.
 
Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman, khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin.
 
Kadar gula darah dalam tubuh juga dipengaruhi beberapa faktor seperti pola makan, metabolisme, dan efek samping obat-obatan tertentu.
 
Jika kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya adalah penyakit diabetes, yang dapat menimbulkan kerusakan organ lebih lanjut.
Kadar gula bervariasi pada setiap orang tergantung aktivitas fisik, jenis makanan, efek samping obat, dan lainnya. Kadar gula darah bagi anak cenderung lebih tinggi dan mudah berubah karena perubahan hormon tertentu.
 
Perubahan kadar gula darah pun dapat terjadi seiring waktu karena dipicu oleh sejumlah faktor tertentu. Penyebab umum kadar gula darah naik antara lain dehidrasi, hormon, stres, penyakit tertentu dan suhu ekstrem.
 
Sementara penyebab kadar gula darah turun biasanya karena pola makan tidak teratur, serta efek samping obat dan insulin.
 
Oleh karena itu, kadar gula darah normal tidak dapat berpatokan pada satu angka. Untuk mengetahui tes gula darah, kamu bisa melakukan tes gula darah di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
 
Saat ini juga terdapat alat tes gula darah yang dapat digunakan di rumah. Namun, bila kamu ingin memantau kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir, diperlukan tes haemoglobin A1c (HbA1c) di laboratorium.
 
Kadar gula darah juga dipengaruhi oleh usia. Menurut Siloam Hospitals, secara umum, berikut kadar gula darah normal sesuai usia. 
Gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi bisa berdampak negatif pada tubuh. Kedua kondisi ini dikenali dengan gejala sebagai berikut.
Hipoglikemia terjadi bila gula darah kamu kurang dari 70 mg/dL. Gangguan kesehatan ini dapat mengakibatkan kejang, penurunan kesadaran, hingga kerusakan pada otak dengan gejala antara lain:
  1. Tubuh lemas
  2. Kulit pucat
  3. Mudah berkeringat
  4. Kelelahan
  5. Kelaparan
  6. Gelisah
  7. Sulit konsentrasi
  8. Mudah marah
  9. Kesemutan di area mulut
  10. Tidak mampu berdiri atau berjalan
  11. Kejang
  12. Jantung berdebar
Hiperglikemia terjadi jika kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL. Penderita hiperglikemia dapat mengalami gangguan penurunan kesadaran (ketoasidosis), mengalami infeksi berulang, hingga mengalami penurunan berat badan. Gejalanya antara lain:
  1. Bobot tubuh berkurang
  2. Nafsu makan meningkat
  3. Kelelahan
  4. Mudah haus
  5. Sering buang air kecil
  6. Mudah gelisah
  7. Penglihatan buram
  8. Kulit kering, memerah, dan terasa panas
  9. Sering infeksi gigi
Jika tidak segera ditangani, kondisi hiperglikemia akan menyebabkan komplikasi yang serius pada penderita diabetes melitus seperti gangguan ginjal, gangguan penglihatan, gangguan saraf, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
 
Setelah mengetahui pentingnya menjaga kadar gula darah normal, kamu bisa mencoba cara-cara berikut.
 
1. Olahraga rutin
Olahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara teratur atau sekitar 20–30 menit per harinya untuk menjaga gula darah dalam kadar yang normal. Fokuslah pada kekuatan otot-otot tubuh seperti latihan angkat beban atau olahraga lain yang kamu sukai, dengan kadar yang sesuai.
 
2. Perhatikan asupan nutrisi
Asupan nutrisi dari makanan menjadi faktor yang tidak kalah penting untuk menjaga kadar gula darah. Misalnya dengan alternatif karbohidrat, protein, lemak, dan serat yang sehat seperti berikut.
 
  • Karbohidrat, seperti ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah.
  • Protein, seperti daging dada ayam tanpa kulit, ikan, dan yoghurt.
  • Lemak sehat, seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan.
  • Serat, seperti oatmeal, kacang, buah-buahan, dan sayuran. 
3. Kelola stres
Stres juga bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat, lho. Akan selalu ada hal yang membuat kita stres setiap harinya.
 
Makanya, kamu perlu mengetahui cara mengelola stres dengan baik karena setiap orang pasti memiliki cara yang berbeda. Kamu bisa melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau melalui hobi yang kamu gemari.
 
4. Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol
Ternyata pada orang sehat maupun pada pasien diabetes, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol diketahui dapat membuat kadar gula darah sulit terkontrol. Jadi, sebisa mungkin hentikan dan hindari kebiasaan tidak sehat ini, ya.
 
Diabetes tidak langsung muncul begitu saja setelah kita mengonsumsi makanan dan minuman manis. Namun, tentunya kita tidak mau kan jika penyakit ini tiba-tiba muncul di kemudian hari? Jadi, yuk, jaga kadar gula darah sejak dini dan terapkan gaya hidup yang lebih sehat. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023