Cara Pilih RON BBM untuk Kendaraan Pribadimu

21 November 2022 | Allianz Indonesia
Bukan hanya soal harga, RON yang tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan bisa berdampak pada mesin. Cari tahu selengkapnya di sini!

Setelah bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan harga, banyak orang yang beralih dari perusahaan pelat merah ke perusahaan swasta dengan harga yang lebih bersaing.

Akhir-akhir ini, bukan hanya harga BBM yang jadi pertimbangan, melainkan juga angka RON yang menjadi acuan bagi seorang pengendara untuk membelinya. Namun, apakah kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan RON dan pengaruhnya ke kendaraan?

Research octane number (RON) adalah angka yang digunakan untuk mengukur nilai oktan dalam kandungan bahan bakar minyak (BBM). Melansir dari Petro Online, RON dan motor octane number (MON) berguna untuk membuat profil bahan bakar dan menentukan berapa banyak yang dapat ditahan oleh bensin sebelum dibakar di dalam mesin.

Namun, perbedaan yang paling signifikan adalah RON menunjukkan simulasi kerja bahan bakar saat mesin dalam kondisi standar. Sedangkan, MON menunjukkan kinerja bahan bakar saat mesin dalam kondisi yang lebih berat.

 

Baca juga: Mudahnya Melakukan Klaim Asuransi Kendaraan

 

RON menunjukkan daya bakar bahan bakar mesin pada kecepatan dan suhu rendah. RON dirancang untuk mencerminkan perilaku bahan bakar dalam kondisi idle dan selama akselerasi.

Semakin tinggi peringkat RON, semakin banyak kompresi yang dapat ditahan dalam spark-ignition engine atau motor bensin sebelum dinyalakan.

Sederhananya, RON menentukan kualitas bahan bakar minyak menahan efek menggelitik selama proses pembakaran di dalam mesin.

BBM dengan oktan tinggi membuat kendaraan semakin lincah, kecepatan dan tenaga mesin meningkat, dan pembakaran BBM pada mesin lebih sempurna. Oktan yang lebih tinggi umumnya disukai oleh pengendara dengan kendaraan performa tinggi. Tentunya, semakin tinggi nilai RON juga diikuti oleh semakin tinggi harga yang harus dibayarkan. Namun, kembali lagi, yang perlu diperhatikan tidak semua kendaraan harus menggunakan RON tinggi. Sehingga, sesuaikan RON dengan kebutuhan fungsi mesin kendaraan, ya!

Menurut Otospector.co.id, menggunakan bensin dengan RON yang tidak sesuai sudah tentu menyalahi ketentuan dari pabrik. Kamu bisa mencari tahu rasio kompresi dari mesin kendaraan pribadimu. Cara menghitungnya adalah volume ruang bakar (Vr) + volume silinder (Vs) kemudian dibagi volume ruang bakar (Vr). Informasi ini juga bisa ditanyakan kepada pabrikan atau bengkel resmi dari merek kendaraanmu.

Nah, untuk mengetahui RON yang disarankan, kamu bisa melihat dari rasio kompresi mesinnya berikut ini.

Rasio Kompresi

Oktan

  9:1

  88

  10:1

  90

  10:1–11:1

  92

  11:1–13:1

  98

  13:1 ke atas

  100

Lalu, apa yang akan terjadi kalau kamu menggunakan BBM dengan RON yang tidak sesuai? 

Jika oktan bahan bakar lebih rendah dari yang dibutuhkan, ada potensi terjadi pre-ignition pada mesin. Pre-ignition terjadi jika campuran udara dengan bahan bakar sudah terbakar sebelum busi menyala atau memercikkan api. Mesin menjadi ‘ngelitik’ dan terpengaruh performanya.

Menggunakan BBM dengan oktan yang lebih rendah dari seharusnya membuat pembakaran kurang sempurna. Hal ini dapat menimbulkan jelaga atau residu yang bisa memperpendek usia pemakaian busi. Jelaga yang menutupi busi juga dapat menyebabkan busi sering overheat.

Selain itu, menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi dari kebutuhan juga dapat menghasilkan efek negatif, mulai dari energi yang dihasilkan tidak optimal karena 1 liter BBM tidak terbakar dengan sempurna, hingga tenaga berkurang karena energi yang terbakar lebih dari yang dibutuhkan oleh mesin. 

Selain busi, pembakaran yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan ruang bakar kotor dan penuh kerak akibat banyaknya endapan karbon. Endapan tersebut berasal dari sisa bensin yang tidak terbakar 100 persen. Tumpukan endapan akan membuat performa mesin terus menurun seiring waktu dan dapat merambat ke kerusakan di bagian lain.

 

Baca juga: Fasilitas Pertama Kerusakan atau Kecelakaan Kendaraan

 

Engine control unit (ECU) diibaratkan sebagai jantungnya mobil. Jika performanya terganggu, mesin mobil bisa tiba-tiba mati. Kerusakan pada ECU biasanya ditandai dengan menyalanya indikator engine check. Gejala lainnya adalah kendaraan tidak mau digas dan mati atau hanya bisa dibawa jarak dekat kemudian mati. Tidak perlu panik saat indikator engine check menyala, tapi sebaiknya segera jadwalkan untuk konsultasi ke bengkel resmi.

Singkatnya, menggunakan RON yang lebih rendah atau lebih tinggi dari kebutuhan sangat tidak dianjurkan. Dampaknya mungkin tidak terasa langsung, tetapi dalam jangka panjang bagian mesin dapat mengalami kerusakan serius. Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan bahan bakar dengan jenis kendaraan yang kamu gunakan.

Walaupun benda mati, kamu yang sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi pasti sudah memiliki ikatan khusus dengan kendaraanmu. Supaya tetap berkendara tanpa worry, lengkapi persiapan berkendara kamu dengan asuransi kendaraan Allianz MobilKu. Area layanan tersebar di seluruh kota di Pulau Jawa dan di beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

Asuransi Allianz MobilKu memiliki tiga pilihan paket dan dilengkapi servis berupa bantuan darurat seperti layanan mekanik, gangguan fungsi mesin dan kelistrikan, dan masih banyak lagi. Dilengkapi juga dengan AllianzCare 24/7 yang juga bisa digunakan untuk mengecek bengkel rekanan umum, bengkel rekanan truk, dan bengkel authorized. Yuk, berkendara bebas pusing dan bebas ribet dengan Allianz MobilKu

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023