Cara Mudah Menghitung Alokasi Gaji bagi First Jobber 

25 Juni 2021 | Allianz Indonesia
Bagi first jobber, mendapatkan gaji pertama adalah hal yang sangat disyukuri. Tapi baru tengah bulan, kok gaji sudah habis lagi? Mungkin kamu belum menerapkan perencanaan alokasi gaji, sehingga tidak tahu gaji lari ke mana. 

Mendapatkan gaji pertama bagi fresh graduate atau first jobber pasti membahagiakan. Baik kamu yang baru lulus kuliah lalu langsung mendapat kerja, maupun kamu yang cukup lama mendapat panggilan kerja. Saat gaji pertama masuk ke rekening, pasti ada perasaan bangga yang diiringi berbagai keinginan untuk membelanjakan uang tersebut.

Menggunakan gaji pertama untuk membeli barang yang sudah lama diidamkan sebenarnya tidak ada salahnya. Akan tetapi, kamu sebaiknya memiliki mindset untuk membuat alokasi gaji. Karena jika mindset ini sudah diterapkan sejak gaji pertama, harapannya seterusnya kamu akan memiliki kebiasaan baik dalam mengelola keuangan.

Dalam menentukan alokasi, ada tiga metode yang bisa diterapkan, yaitu:

Metode Komitmen

Metode komitmen merupakan metode yang paling sederhana. Metode ini cocok untuk kamu yang tidak mau pusing-pusing membuat jenis-jenis pos pengeluaran. Karena paling mudah, metode ini juga cocok bagi kamu yang bergaji di rentang UMR.

Alokasi metode komitmen adalah 75% biaya hidup (living) dan 25% untuk menabung atau investasi. Jenis pengeluarannya terserah pada keinginan atau kebutuhanmu. Asalkan kamu berkomitmen agar pengeluaran tiap bulan tetap sesuai alokasi.

Biaya hidup (living) mencakup pengeluaran yang berkaitan dengan pemenuhan hidup, baik sebagai kebutuhan maupun gaya hidup. Misalnya pengeluaran untuk makan, transport, berlangganan internet, belanja skincare, hiburan, cicilan rutin, hingga memberi orang tua. Sedangkan tabungan dan investasi (saving), contohnya adalah tabungan emas, membeli saham, dana darurat, hingga dana pensiun.

Berikut contoh perhitungannya:

POS

ALOKASI (%)

GAJI RP 4 JUTA

Biaya Hidup (Living)

75%

Rp 3 juta

Tabungan & Investasi

(Saving)

25%

Rp 1 juta

 

Baca juga: #YUKPAHAMI Bagaimana Cara Memilih Dana Investasi yang Tepat?

 

Metode Simpel

Dalam metode simpel, ada tiga pos pengeluaran utama, yaitu living, saving, dan playing. Untuk kamu yang senang refreshing, baik itu liburan, staycation, belanja keperluan hobi, atau sekedar nongkrong, metode ini mungkin cocok untukmu. Karena selain mengalokasikan untuk biaya hidup dan tabungan, ada alokasi khusus untuk mengakomodir gaya hidupmu.

Berikut contoh alokasi bujet bulanan:

POS   

         ALOKASI

  GAJI RP 5 JUTA

Living

Zakat, makan, belanja bulanan, biaya rumah tangga, biaya utilitas (listrik, air, pulsa, internet), cicilan kartu kredit, skincare rutin

              50%

      Rp 2,5 juta

Saving

Dana darurat, premi asuransi, investasi, tabungan liburan, tabungan umroh, tabungan kurban, tabungan DP rumah

               30%            

       Rp 1,5 juta

Playing

Nongkrong di café, nonton bioskop, belanja online, hadiah ulang tahun anggota keluarga, hadiah pernikahan teman, langganan Netflix, donasi sosial

                20%

           Rp 1 juta

Metode Terencana

Kalau dengan menggunakan dua metode di atas, kamu masih sering mengalami bocor halus. Kamu mungkin perlu metode yang lebih terencana. Tidak seperti metode di atas yang membagi pos pengeluaran dalam 2 atau 3 pos utama, metode terencana membagi pos pengeluaran lebih mendetail.

Metode ini cocok untuk kamu yang kesulitan mengontrol diri dalam membelanjakan uang. Selain itu metode ini juga lebih efektif untuk mengevaluasi pengeluaran setiap bulan.

Berikut contoh perhitungan metode terencana

POS

ALOKASI

GAJI RP 6 JUTA

GAJI RP 7 JUTA

Biaya hidup bulanan & cicilan

50%

Rp 3 juta

Rp 3,5 juta

Premi asuransi

5%

Rp 300 ribu

Rp 350 ribu

Dana darurat

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Memberi orang tua

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Zakat, sedekah, & dana sosial

5%

Rp 300 ribu

Rp 350 ribu

Gaya hidup & hiburan

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Investasi

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Masih single dan belum punya tanggungan umumnya menjadi kondisi para first jobber. Nah, gunakan kesempatan ini untuk lebih banyak menabung dan berinvestasi, demi tujuan yang lebih besar, misalnya mengumpulkan DP rumah atau persiapan untuk menikah/membangun keluarga nantinya.

Masalahnya, first jobber sering kali terbawa suasana dengan euforia punya uang sendiri setelah sekian lama bergantung pada orang tua. Akhirnya pengeluaran pun tak terkontrol. Jika boros sudah menjadi kebiasaan, kamu akan sulit punya tabungan, meski gaji semakin naik beberapa tahun berikutnya. Oleh karena itu penting untuk selalu mempertanyakan apakah sesuatu menjadi kebutuhan atau keinginan setiap kali akan mengalokasikan suatu pengeluaran.

Pilihlah metode yang paling sesuai dengan pribadi dan kondisi finansialmu. Agar alokasi gaji semakin mudah, kami bisa mengunduh aplikasi pencatatan keuangan pada ponselmu.

Selamat merencanakan keuangananmu dengan bijak.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023