Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, banyak orang tua yang mulai melatih buah hatinya untuk menjalankan ibadah puasa.
Namun, mengetahui bahwa anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, para orang tua perlu memperhatikan beberapa hal agar anak bisa berpuasa tanpa mengganggu tumbuh kembangnya.
Panduan untuk Menjalani Puasa bagi Anak
1. Pastikan Anak dalam Kondisi yang Sehat untuk Berpuasa
Sebenarnya tidak ada patokan usia tertentu untuk mengenalkan ibadah puasa kepada anak, tetapi umumnya, anak usia 7 tahun sudah bisa diajak berkomunikasi mengenai ibadah puasa.
Namun, pastikan anak dalam kondisi sehat dengan tumbuh kembang yang ideal, dan tidak sedang menjalani pengobatan rutin, seperti pada anak yang menderita diabetes tipe I, kanker, atau penyakit lain yang membutuhkan asupan nutrisi khusus sepanjang hari dan membutuhkan persetujuan Dokter terlebih dahulu untuk menjalankan puasa.
2. Siapkan Menu Sahur yang Membantu Anak Kuat Saat Berpuasa
Anak yang sedang belajar menjalankan puasa, membutuhkan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan menu sahur dan berbuka mencakup komposisi seimbang, seperti 30-40% karbohidrat, 20-25% protein, 15-20% lemak, dan serat tinggi lewat buah dan sayur.
Saat sahur, orang tua bisa menyiapkan makanan yang lebih lama dicerna tubuh, seperti nasi merah, oat, atau pasta, buah pisang, serta protein dengan lemak sehat, karena dapat membantu anak merasa kenyang lebih lama. Hindari makanan tinggi gula saat sahur untuk mencegah rasa lapar yang cepat muncul.
3. Jaga Asupan Cairan agar Anak Tidak Dehidrasi
Pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Anjuran konsumsi air 6-8 gelas per hari, yang dapat dibagi antara sahur dan berbuka, dan hindari minuman yang mengandung kafein seperti teh/kopi/soda.
Orang tua juga perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi, seperti tidak buang air kecil selama 6 jam, warna urin yang pekat, atau anak tampak lemas berlebihan, Jika tanda-tanda ini muncul, segera berikan cairan yang cukup dan batalkan puasa anak.
4. Kenalkan Ibadah Puasa Secara Bertahap
5. Ciptakan Pengalaman Puasa yang Menyenangkan dan Edukatif
Selain memperhatikan panduan kesehatan, orang tua juga perlu menjadikan momen puasa sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi anak.
Berikan pemahaman bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga membentuk karakter, disiplin waktu, kesabaran, dan rasa syukur.
Dengan mengikuti panduan di atas, diharapkan orang tua bisa lebih siap dalam mengenalkan ibadah puasa kepada anak. Selain hal tersebut, berpuasa bagi anak juga memiliki manfaat yang sama dengan puasa pada orang dewasa, dimana bisa membantu menjaga metabolisme tubuh secara ideal dan membuat tubuh anak tetap fit.
Sebagai tambahan, dr. Jeshika merupakan dokter spesialis anak yang berpraktik di Siloam Hospitals TB Simatupang, yang merupakan salah satu rumah sakit eksklusif dalam jaringan Blue Eagle Network dari Allianz Indonesia.
Nasabah Allianz yang menggunakan fasilitas ini dapat menikmati berbagai keuntungan tambahan, seperti peningkatan kelas kamar tanpa biaya tambahan, layanan ambulans gratis, serta fasilitas antar-jemput dari dan ke bandara untuk pasien rawat inap di Siloam Hospitals TB Simatupang dan berbagai rekanan mitra rumah sakit terpercaya lainnya yang termasuk dalam jaringan Allianz Blue Eagle Network, sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada setiap rumah sakit.
Dengan informasi ini, para orang tua kini memiliki panduan yang lebih lengkap dalam mendukung anak menjalani puasa dengan sehat dan menyenangkan.