Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

28 Agustus 2020 | Allianz Indonesia
Uang memang hal yang sensitif, tapi justru harus dibahas secara terbuka bersama pasangan. Saat baru menikah, tentukan bagaimana cara pengelolaan keuangan dilakukan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Menjelang pernikahan, calon pengantin kerap disibukkan dengan berbagai persiapan akad dan resepsi seperti memilih gedung, catering, baju, dan sebagainya. Padahal ada persiapan yang tidak kalah penting, yang justru menunjang keharmonisan jangka panjang, yaitu membahas tentang mengelola keuangan.

Mungkin tidak banyak yang membicarakan soal uang dengan pasangan sebelum menikah. Maklum saja, uang adalah hal yang sangat sensitif.

Namun persoalan keuangan, jika tidak dibicarakan dengan baik, dapat menjadi bom waktu yang meledak di kemudian hari. Untuk itu, keterbukaan dengan pasangan sangat diperlukan sejak awal.

Lagi pula, pernikahan tidak hanya soal menyatukan dua keluarga, tapi juga isi rekening. Oleh karenanya, alangkah baiknya jika persoalan finansial ini dibahas bersama sebelum menikah, untuk menyatukan visi-misi dan pemahaman soal uang.

 

Baca juga: 6 Cara Membicarakan Keuangan Bersama Pasangan untuk Persiapan Menikah

 

Cara Tradisional Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

Cara tradisional yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat kita adalah pihak suami bertugas sebagai pencari nafkah (breadwinner), sedangkan istri bertugas mengelola uang dan mengurus rumah tangga.

Namun saat ini, semakin banyak istri yang bekerja di luar rumah maupun membuka usaha di rumah untuk membantu suami. Baik karena kebutuhan, mengisi waktu, ataupun eksistensi. Pengelolaan keuangan jika hanya suami yang bekerja tentu berbeda jika suami-istri sama-sama bekerja.

Dalam Islam, uang istri adalah milik istri dan uang suami karena kewajibannya memberi nafkah harus diberikan pada istri. Adapun jika istri rela, dia bisa memberikan uangnya pada suami untuk membantu menghidupi rumah tangga.

Hal ini sah-sah saja, selama keduanya sepakat. Namun jika secara tradisional banyak pria yang tidak mau tahu digunakan untuk apa saja uang yang diberikan, sebaiknya buat kesepakatan untuk mencatat setiap pengeluaran.

Tips Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

Cara tradisional bukanlah satu-satunya metode dalam mengelola keuangan bersama pasangan. Jika sama-sama bekerja, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan.

1. Digabungkan

Penghasilan suami istri digabungkan dalam satu rekening, lalu digunakan bersama, atau dikelola istri. Setiap pembayaran yang bersumber dari rekening ini harus dengan sepengetahuan pasangan.
Dalam metode ini, berarti istri harus benar-benar rela jika penghasilannya digunakan untuk bersama.

2. Dibagi rata

Dibagi rata di sini bukan berarti penghasilan keduanya dibagi rata. Tapi, hitunglah jumlah pengeluaran rutin setiap bulan. Misalnya pos untuk cicilan rumah, bensin, internet rumah, asuransi, dan lain sebagainya. Setelah ditotal, barulah pos pengeluaran tersebut dibagi dua untuk ditanggung dari penghasilan masing-masing.
Simpanlah dana tersebut di rekening bersama. Dana yang sudah disetorkan tidak bisa diganggu gugat.

3. Pembagian berdasarkan kesepakatan (tergantung gaji siapa yang paling besar)

Cara ini banyak diterapkan oleh pasangan yang sama-sama bekerja, karena masih menyisakan privasi atas keuangan pribadi. Jika penghasilan suami lebih besar, maka dia menanggung pos-pos pengeluaran yang lebih besar. Misalnya cicilan rumah, asuransi kesehatan, makanan, dan biaya pendidikan anak.
Sedangkan istri menanggung pos pengeluaran seperti hiburan, dana pensiun, dan dana investasi. Jika penghasilan istri lebih besar daripada suami, maka pembagian ini disesuaikan saja berdasarkan kesepakatan bersama.

 

Baca juga: Investasi Bersama Pasangan? Coba Cara Ini!

 

Hal yang Harus dihindari dalam Mengelola Keuangan Bersama Pasangan

Persoalan uang bisa menjadi ujian dalam rumah tangga. Menurut survei yang dilakukan firma hukum di Inggris, persoalan keuangan menjadi masalah yang paling populer bagi pasangan untuk bercerai. Meski survey tersebut dilakukan di luar negeri, namun fakta tersebut masih relevan di masyarakat kita.

Metode apapun yang kamu pilih, hindari hal-hal berikut:

1. Penghasilan hanya dikelola oleh satu pihak tanpa sepengetahuan pasangan, karena sangat rentan terjadi kesalahpahaman.

2. Tidak transparan dan tidak ada komunikasi, bahkan tidak tahu nominal penghasilan pasangan.

3. Tidak punya tujuan keuangan, seperti tidak memiliki dana darurat dan tabungan pendidikan. Tujuan keuangan juga bisa berupa keinginan yang diwujudkan di masa depan seperti berhaji, sehingga kamu dan pasangan bekerja sama mewujudkannya.

4. Tidak punya rekening bersama. Hal ini sebenarnya bukanlah suatu kewajiban. Namun memiliki rekening bersama banyak manfaatnya, yaitu keterbukaan keuangan, kemudahan akses bersama, dan transparansi pengeluaran.

 

Baca juga: Merencanakan Keuangan Untuk Keluarga: Perlindungan Masa Kini, Persiapan Hari Depan

 

Diskusikan metode mana yang paling cocok dengan rumah tanggamu. Jika mengalami kendala, kamu bisa berkonsultasi dengan perencana finansial yang bisa membantumu dan pasangan dalam membuat keputusan finansial.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023