Tak Perlu Panik,
#YukPahami Cara Cegah Pneumonia

4 Desember 2023 | Allianz Indonesia
Mungkin banyak orang yang masih bertanya-tanya, apa gejala pneumonia dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut informasi selengkapnya.
Dilansir dari Halodoc, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur, sehingga dapat mengganggu sistem pernapasan manusia. Di Indonesia, pneumonia lebih dikenal sebagai paru-paru basah.
 
Penyakit ini bukan hanya menyerang orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir. Dilansir dari CNN Indonesia, peningkatan penyakit pernapasan secara nasional, terutama menyerang anak-anak, pertama kali dilaporkan oleh Komisi Nasional Tiongkok pada 13 November 2023 lalu.
 
Lonjakan kasus ini menjadi perhatian utama seiring dengan peningkatan kasus infeksi Mycoplasma Pneumonia di China sejak Mei 2023 lalu. 

Pada dasarnya, terdapat dua gejala pneumonia, pertama akibat bakteri mycoplasma pneumonia dan kedua akibat bakteri umum, seperti Streptococcus dan Haemophilus.

Seseorang yang mengalami gejala mycoplasma pneumonia akan mengalami demam ringan, batuk kering, dan sesak napas ringan pada saat beraktivitas, dan kelelahan.

Sedangkan, untuk seseorang yang mengalami pneumonia akibat bakteri umum akan mengalami beberapa gejala seperti flu, demam, dan batuk dengan durasi yang lebih lama dibandingkan flu biasa. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka dapat memicu gejala berat seperti nyeri dada pada saat bernapas atau batuk, batuk berdahak, mudah lelah, mual yang disertai dengan muntah, hingga bagi yang telah berusia di atas 65 tahun akan mengalami gangguan pada kesadaran.

Kasus infeksi mycoplsma pneumonia menjadi perhatian utama seiring dengan peningkatan kasus yang beberapa bulan terakhir terjadi di China. Dilansir dari Halodoc, mycoplasma pneumonia memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan penyebarannya memerlukan waktu yang signifikan. Kondisi ini menyebabkan infeksi tersebut juga sering disebut sebagai “Walking Pnuemonia”.

Supaya kamu lebih waspada mengenai mycoplasma pneumonia, kenali faktor risiko, hingga cara mencegah infeksi tersebut dengan baik dan benar berikut ini. 

Sistem kekebalan tubuh bisa melawan mycoplasma pneumonia pada banyak individu dewasa yang sehat sebelum berkembang menjadi infeksi. Namun, terdapat kelompok-kelompok yang paling berisiko terkena infeksi ini antara lain:
  • Anak-anak usia 2 tahun dan di bawah 2 tahun.
  • Orang yang sudah lansia atau berusia di atas 65 tahun.
  • Orang yang telah memiliki riwayat penyakit dan membahayakan sistem kekebalannya, seperti HIV, atau sedang menjalani pengobatan steroid kronis, imunoterapi, atau kemoterapi.
  • Orang yang mengidap penyakit paru kronik atau jantung.
  • Orang yang mengidap penyakit sel sabit.
  • Anak-anak di bawah umur 5 tahun.
Mengingat seriusnya dampak mycoplasma pneumonia, terutama dalam skala wabah seperti yang terjadi di China, maka melakukan upaya dengan beberapa pencegahan menjadi kunci dalam melindungi diri dari penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat kamu ambil meliputi:
 
1. Praktik perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
PHBS termasuk di antaranya memakai masker terutama saat sakit dan berada di tempat ramai dalam waktu lama. Tempat ramai ini misalnya sekolah, tempat kerja, dan transportasi publik.
 
Selain itu, cuci tangan dengan air dan sabun, menjaga ventilasi udara dalam ruangan tetap baik, dan menghindari asap rokok.
 
2. Imunisasi lengkap
Anak-anak harus mendapat imunisasi lengkap sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
 
3. Penggunaan antibiotik secara bijak
Bakteri dapat ditangani dengan antibiotik. Namun, bukan berarti antibiotik bisa dikonsumsi secara bebas. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dokter.
 
Pasalnya, bakteri juga rentan mengenai orang dengan resistensi antibiotik. Kondisi ini hanya bisa mempersulit proses penyembuhan.
 
4. Menghindari kerumunan dan kontak fisik
Dalam situasi wabah, menghindari kerumunan dan kontak fisik dengan orang yang mungkin terinfeksi dapat membantu mengurangi risiko penularan.
 
5. Peningkatan sistem kekebalan tubuh
Menerapkan gaya hidup sehat dengan makanan bergizi, tidur yang cukup, dan olahraga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih tahan terhadap infeksi. 
 
Dilansir Kompas.com, masyarakat diimbau untuk kembali memakai masker di ruang publik menyusul meningkatnya kasus pneumonia, baik yang terkena karena infeksi mycoplasma, maupun streptococcus dan haemophilus. Kendati mengalami peningkatan, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, penyebab pneumonia bukan bakteri atau virus baru seperti COVID-19 maupun ebola. Karena bukan bakteri dan virus baru, cara mendeteksi dan obat penangkalnya sudah ada.
 
Pneumonia merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan seseorang. Sehingga, langkah-langkah pencegahan menjadi kunci untuk mengurangi penyebaran penyakit ini. 
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023