Slow Living: Cara Menikmati Hidup
di Era Serba Sibuk

3 Agustus 2023 | Allianz Indonesia
Berbeda dengan bermalas-malasan, inilah yang dimaksud dengan konsep slow living dan tips praktis menjalaninya untuk mengurangi stres dan menikmati setiap momen. 
Jika pernah mendengar ungkapan “alon-alon asal kelakon”, rasanya sangat pas untuk menggambarkan konsep yang sedang tren saat ini, slow living.
 
Dalam era modern yang serba cepat, banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang penuh dengan tekanan.
 
Baru-baru ini, sebuah konsep yang dikenal dengan istilah slow living sedang hangat diperbincangkan dan dianggap mampu menawarkan solusi untuk mengatasi masalah ini.
 
Lantas, apa itu slow living dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Menurut CNBC Indonesia, slow living adalah sebuah gerakan yang awalnya berkembang di Italia pada tahun 80-an sebagai bentuk penentangan terhadap budaya fast food dan industri makanan besar melalui Slow Food Movement.
 
Gerakan ini kemudian berkembang menjadi konsep slow living yang lebih luas dengan menyentuh berbagai aspek dalam kehidupan.

Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada kualitas dibandingkan kuantitas. Alih-alih berpacu dengan waktu dan terjebak dalam rutinitas yang padat, seperti namanya konsep slow living ini mendorong kita untuk melambatkan laju kecepatan dan menikmati setiap momen dalam hidup kita.

Namun, ini bukan berarti kita menjadi orang yang pemalas, tetapi lebih kepada menghargai dan menikmati proses dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

Menjalani hidup dengan konsep slow living dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk:
 
1. Lebih bahagia
Dengan fokus pada hal-hal kecil yang dulunya sering kita abaikan, ternyata bisa membuat kita merasa lebih bahagia. Misalnya, menikmati alam atau jalan-jalan bersama teman atau keluarga tanpa ada notifikasi telepon genggam.
 
2. Membuat keputusan yang bijaksana
Selain lebih bahagia, slow living memudahkan kita untuk bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berpikir lebih jernih, karena kita tidak terburu-buru oleh waktu. 
 
3. Mampu menempatkan prioritas
Dengan slow living, kita bisa memprioritaskan waktu untuk hal yang benar-benar penting sesuai porsinya masing-masing. Meskipun harus dilakukan dengan perlahan dan memakan waktu yang tidak sebentar, tapi lambat laun pasti hasilnya akan terasa.
 
4. Work life balance
Konsep ini juga membuat hubungan antara pekerjaan, bersosialisasi, dan kehidupan pribadi menjadi lebih seimbang dan terjaga.
 
Ada beberapa kebiasaan yang dapat diterapkan untuk mulai menjalani slow living sebagai gaya hidup sehari-hari, seperti:
 
1. Mulai dari hal kecil
Mulailah dengan mengubah kebiasaan sehari-hari. Misalnya, makan dengan perlahan dan nikmati setiap suapan makananmu tanpa membalas pesan-pesan yang masuk di aplikasi pengirim pesan pada gadget-mu.
 
2. Hindari multitasking
Cobalah untuk fokus pada satu tugas di satu waktu alih-alih mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus.
 
3. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang ringan, seperti membaca buku, berkebun, atau meditasi. Selain itu, kamu juga bisa luangkan waktu di tengah rutinitas yang padat dalam satu minggu dengan menjalani hobi sebagai salah satu media untuk stress release.
 
4. Batasi penggunaan media sosial
Media sosial dapat membuat kita merasa terburu-buru, FOMO, dan berujung stres. Cobalah untuk mengurangi penggunaan media sosial dan nikmati waktumu tanpa gangguan dari dunia maya.
 
5. Menerapkan praktik mindfulness
Teknik mindfulness adalah praktik meningkatkan kesadaran diri dan konsentrasi pada momen saat ini tanpa mengkhawatirkan masa depan. Jadi tak heran jika praktik ini mampu untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.
 
Slow living adalah salah satu gaya hidup yang banyak diterapkan oleh orang-orang yang ingin mencapai keseimbangan dalam hidupnya. Seperti halnya dengan frugal living, slow living memerlukan komitmen dan perubahan pola pikir.
 
Kalau kamu merasa bahwa gaya hidupmu saat ini terlalu cepat dan penuh tekanan, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba slow living.
 
Ingatlah bahwa perubahan tidak bisa dilakukan secara drastis. Mulailah dengan langkah kecil dan lihatlah bagaimana perubahan tersebut dapat meningkatkan kualitas hidupmu secara perlahan namun pasti.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023