Berdasarkan hasil Riset Data Kesehatan (Riskesdas) menyebutkan bahwa data prevalensi penyakit asam urat di Indonesia sekitar 11,9% untuk usia di atas 15 tahun. Artinya, hampir 1 dari 10 orang Indonesia berisiko mengidap asam urat. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat modern saat ini.
Jika lama dibiarkan, penyakit asam urat dapat memicu komplikasi serius pada penyakit lain, salah satunya adalah batu ginjal.
Sebelum terlamabt, mulai dari sekarang perhatikan kesehatan diri dan simak artikel ini untuk mengetahui serba serbi tentang penyakit asam urat.
Apa itu Penyakit Asam Urat?
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit asam urat yang memiliki nama ilmiah artritis gout merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh adanya penumpukan kristal asam urat pada sendi.
Asam urat sendiri merupakan senyawa yang terbentuk dari proses pemecahan purin, yaitu zat yang ditemukan di dalam beberapa jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jika tubuh menimbun kadar asam urat yang terlalu tinggi, kristal asam urat dapat terbentuk di persendian.
Asam urat dapat menyebabkan pengidapnya merasakan nyeri yang menyakitkan, bengkak, kemerahan, hingga sensasi panas terutama pada sendi jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki, dan juga lutut.
Penyebab Asam Urat
1. Konsumsi Makanan Tinggi Purin
Peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan, rasa nyeri, dan kristalisasi asam urat di persendian.
Ketika kamu mengonsumsi makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan lobster, tubuhmu akan memecah purin menjadi asam urat yang pada gilirannya memicu peningkatan jumlah asam urat dalam darah.
2. Minuman Beralkohol
Selain karena mengandung purin yang tinggi, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga bisa berdampak negatif terhadap fungsi ginjal. Karena ginjal lebih fokus untuk menyaring zat berbahaya yang terkandung dalam minuman beralkohol, efisiensi ginjal dalam membuang asam urat akan menurun.
Akibatnya, asam urat yang tidak secara maksimal diproses oleh ginjal akan menumpuk di dalam darah sehingga dapat memicu risiko asam urat.
3. Minuman Manis
Dikutip dari laman Halodoc, minuman manis atau minuman yang tinggi fruktosa juga bisa menghambat kemampuan ginjal untuk membuang asam urat secara efisien. Selain itu, konsumsi minuman manis juga dapat memicu terjadinya resistensi insulin, di mana tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efisien untuk mengatur kadar gula darah.
Jika kebiasaan tidak sehat ini tidak segera diubah, resistensi insulin pada kondisi yang parah dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat dapat terjadi.
4. Obesitas
Jangan salah, ternyata obesitas atau kondisi berat berat badan berlebih juga dapat memicu seseorang dapat mengidap penyakit asam urat, lho!
Komposisi lemak berlebih yang menumpuk di dalam tubuh pengidap obesitas dapat menghasilkan zat-zat yang dapat meningkatkan produksi purin dan asam urat.
Penumpukan asam urat dalam jaringan adiposa juga dapat menyebabkan perubahan pada metabolisme purin, sehingga meningkatkan risiko pembentukan kristal asam urat di sendi.
Gejala Asam Urat
1. Rasa Nyeri
2. Kemerahan dan Pembengkakan
3. Demam
4. Munculnya Gumpalan
Jika tidak segera diobati, asam urat kronis dapat membentuk gumpalan kristal asam urat (tophi) pada area bawah kulit. Gumpalan ini dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Apabila gejala yang dialami sudah semakin memburuk, segera konsultasikan ke dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.