Panduan Menghitung Dana Pensiun yang Kamu Butuhkan di Masa Depan

05 November 2020 | Allianz Indonesia
Masa tua seperti apa yang kamu inginkan? Pertanyaan ini mungkin bisa menjadi dasar untuk menjawab kebutuhan akan dana pensiun. Artikel berikut dapat membantumu untuk menghitung dana pensiun sesuai gaya hidupmu saat ini.

Perencanaan pensiun merupakan salah satu dari enam aspek keuangan  selain arus kas, investasi, asuransi, pajak, dan warisan. Artinya, agar keuangan tertata rapi dan bisa mencapai tujuan yang kamu inginkan, maka kamu perlu mengelola keuangan dari keenam aspek tersebut.

Dana pensiun penting dimiliki karena akan membantumu hidup sejahtera di masa tua. Dana pensiun akan membuatmu hidup mandiri di masa tua dan mencegah ketergantungan finansial pada anak. Dengan demikian, anak dapat terhindar dari menjadi sandwich generation, yakni generasi yang terjepit untuk menanggung kebutuhan finansial generasi orangtua dan generasi anak.

Sayangnya belum banyak orang yang menyadari pentingnya menabung dana pensiun. Hal ini terlihat dari data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017. Dari 75 juta tenaga kerja di Indonesia, hanya 5,93 persen atau 4,4 juta orang saja yang terdaftar sebagai peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Angka tersebut tidak memperhitungkan pekerja yang masuk dalam program jaminan pensiun yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Tujuan Pensiun

Bayangan pensiun setiap orang pasti berbeda. Namun semua orang pasti ingin pensiun dengan nyaman, dalam artian minimal kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan baik.

Untuk bisa menentukan tujuan pensiun, kamu perlu menyusun prioritas. Luangkan waktu untuk memilih 3 prioritas dan 3 hal yang menjadi kekhawatiranmu.

Tujuan

  • Pensiun dini
  • Transisi dan suksesi bisnis (jika seorang wiraswasta)
  • Memiliki penghasilan tetap di masa pensiun
  • Traveling
  • Menekuni hobi
  • Menjadi relawan
  • Membeli aset

Kekhawatiran

  • Membayar pajak
  • Peningkatan biaya kesehatan
  • Inflasi
  • Daya beli menurun
  • Penjualan aset
  • Kehilangan pemasukan
  • Menanggung biaya orangtua lansia atau anak usia dewasa

Skala prioritas yang dipilih, turut menentukan strategi mempersiapkan dana pensiun. Misalnya kamu yang memprioritaskan traveling di masa tua nanti, tentu membutuhkan lebih banyak dana daripada kamu yang memilih pensiun dengan bersantai di rumah.

Estimasi Kebutuhan Pensiun

Untuk menghitung kebutuhan saat pensiun nanti, mulailah dengan menghitung pengeluaran rutinmu setiap bulan. Pengeluaran rutin mencerminkan bagaimana gaya hidupmu.

Setelah itu, tetapkan jangka waktu. Usia pensiun rata-rata yang berlaku di Indonesia ialah 55 tahun. Sementara, angka harapan hidup orang Indonesia bisa mencapai 70-75 tahun, mengingat kualitas layanan kesehatan yang semakin meningkat. Artinya, kamu perlu memenuhi kebutuhan hidup selama masa pensiun 15-20 tahun sebelum akhirnya tutup usia.

Untuk menghitung dana pensiun, ada dua skema sederhana yang bisa dipakai.

Skema I

Banyak perencana keuangan yang mengasumsikan pensiunan membutuhkan sekitar 70–85 persen dari penghasilan tahunan. Angka tersebut adalah dana pensiun yang dibutuhkan dalam satu tahun.

Berikut skema perhitungannya:

(Penghasilan Per Tahun x 70%) x Lama Harapan Hidup

Diketahui:

Penghasilan per tahun adalah Rp150 juta

Ditanyakan:

Berapa total dana pensiun yang dibutuhkan jika harapan hidup adalah 20 tahun setelah pensiun di usia 55 tahun?

Jawaban:

Dana pensiun per tahun: Rp150 juta x 70% = Rp105 juta

Dana pensiun yang dibutuhkan: Rp105 juta x 20 tahun = Rp2,1 miliar

 

Skema II

Pengeluaran tahunan x 25

Diketahui:

Pengeluaran tahunan adalah Rp100 juta

Ditanyakan:

Berapa dana pensiun yang dibutuhkan?

Jawaban:

Rp100 juta x 25 = Rp2,5 miliar

Angka yang dihasilkan adalah dana pensiun yang dibutuhkan selama 25 tahun setelah pensiun dimulai, dengan estimasi pengeluaran per tahun sebesar 4% dari total dana pensiun. Jadi dari angka di atas bisa didapatkan bahwa pengeluaran per tahun adalah Rp100 juta.

Tips Mengumpulkan Dana Pensiun

Waktu yang tepat untuk memulai mengumpulkan dana pensiun adalah sejak pertama kali memiliki penghasilan. Semakin dini, maka akan semakin baik.

Namun meskipun terlambat, misalnya jika di usia 40 tahun belum memiliki dana pensiun, maka tetap lebih baik mulai menabung daripada tidak sama sekali. Akan tetapi, tentu saja dana pensiun yang dikumpulkan di usia 40 tahun akan lebih besar, karena kamu harus mengejar ketertinggalan.

Bagaimana memulainya?

Pangkas pengeluaran

Misalnya jika dalam sebulan kamu menghabiskan Rp300 ribu untuk menikmati kopi di kafe, pangkas pengeluaran ini jadi setengahnya lalu masukkan uang tersebut ke tabungan pensiun.

Sisihkan setiap menerima gaji

Jika langkah pertama sudah rutin dilakukan, lakukan langkah selanjutnya dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan. Misalnya jika penghasilanmu Rp10 juta per bulan, maka Rp1 juta otomatis masuk ke tabungan pensiun.

Berinvestasi

Ada berbagai instrumen investasi yang bisa kamu gunakan, di antaranya saham, reksadana, dan obligasi. Jika memiliki cukup uang, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi tanah atau properti, seperti yang banyak dilakukan orangtua kita.

Menjadi peserta DPLK

Selain menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, kamu disarankan mendaftar Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPLK adalah dana pensiun yang dihimpun oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa.

DPLK berbeda dengan Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan Pensiun (JP). DPLK bersifat sukarela, sedangkan JHT dan JP bersifat wajib karena diselenggarakan oleh lembaga pemerintah yaitu BPJS Ketenagakerjaan.

Nah, kini kamu telah memiliki gambaran mengenai dana pensiun yang harus disiapkan. Tidak perlu takut, apalagi pesimis. Justru gambaran di atas bertujuan agar kamu bisa lebih bijak mengatur keuangan saat ini demi masa tua yang bahagia.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023