25 Juli 2022 | Allianz Indonesia
Mungkin kamu kerap bertanya, mana yang perlu diamankan dulu dalam perencanaan keuangan, asuransi atau dana darurat? Piramida perencanaan keuangan akan membantu kamu menelaah skala prioritas dalam mencapai kemandirian finansial. Simak ulasannya di sini.

Dalam melakukan manajemen keuangan, mungkin kamu sering bertanya-tanya, apa yang perlu diamankan terlebih dahulu, asuransi atau dana darurat? Kedua pos keuangan ini sama-sama penting dan perlu kita kelola untuk mencapai kemandirian finansial. Namun, tentu ada yang perlu diamankan terlebih dahulu berdasarkan skala prioritas.

Kita bisa mengukur skala prioritas dalam manajemen keuangan ini dengan berpedoman pada piramida perencanaan keuangan. Piramida perencanaan keuangan merupakan langkah demi langkah yang perlu kita capai dalam proses mencapai tujuan hidup melalui manajemen keuangan. Setidaknya ada enam aspek yang tercakup dalam perencanaan keuangan.

Empat langkah prioritas dalam manajemen keuangan

Keenam aspek keuangan dalam piramida keuangan yang perlu diamankan berdasarkan skala prioritasnya antara lain perencanaan arus kas, perencanaan risiko, perencanaan investasi dan perencanaan dana hari tua di setiap langkah piramida keuangan tersebut.

1. Perencanaan arus kas

Dalam tahap yang paling dasar ini, ada tiga hal yang perlu kita kelola, yaitu neraca keuangan, pengelolaan arus masuk dan arus keluar, serta mengukur kesehatan keuangan dengan melakukan financial checkup secara berkala. Dalam mengelola neraca keuangan, kita dapat melakukannya dengan rutin mencatat aset dan kewajiban minimal enam bulan sekali atau setahun sekali.

Sementara dalam mengelola arus masuk dan keluar, kita dapat melakukannya dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan. Dari kedua pencatatan ini, kita bisa mengetahui rasio-rasio kesehatan finansial yang diukur saat financial checkup. Salah satu cara untuk memiliki rasio keuangan yang sehat ialah dengan mengamankan dana darurat minimal tiga kali sampai enam kali pengeluaran bulanan.

Sesuai namanya, dana darurat bertujuan menutup keperluan mendesak seperti menutup biaya jika terjadi musibah, bencana, kecelakaan, sakit, dan sebagainya. Jika dana darurat ini terpakai, maka di bulan berikutnya kita perlu menyisihkan sebagian pengeluaran untuk pos dana darurat, agar rasionya kembali ideal.

2. Perencanaan manajemen risiko

Jika arus kas sudah dikelola dengan baik, kita dapat melangkah ke tahap berikutnya dalam piramida perencanaan keuangan, yaitu manajemen risiko. Dalam hidup, manusia menghadapi berbagai risiko finansial. Risiko finansial terhadap diri sendiri dan keluarga misalnya meninggal dini, hidup terlalu lama, sakit, dan cacat. 

Kita dapat mengelola berbagai risiko ini dengan memiliki asuransi yang tepat. Misalnya, ketika pertama kali bekerja dan masih lajang, di mana risiko finansial akibat jatuh sakit lebih besar daripada risiko finansial akibat wafat, maka kita perlu memiliki asuransi kesehatan . Kemudian setelah menikah, punya pasangan dan anak, atau lajang tetapi memiliki tanggungan, maka kita perlu memiliki asuransi jiwa.

 

Baca juga: #YUKPAHAMI Alur Pembelian Asuransi Jiwa sampai Polis Aktif

 

Dari penjelasan dua poin pertama, jelaslah kini bahwa mengamankan dana darurat dapat diprioritaskan lebih dulu. Namun, perencanaan keuangan tidak cukup sampai situ saja. Setelah dana darurat aman, maka kita perlu melangkah ke tangga berikutnya yaitu menyiapkan proteksi agar dana darurat atau tabungan yang kita siapkan tidak hangus jika terjadi risiko.

3. Perencanan investasi

Langkah dalam piramida keuangan yang perlu diamankan berikutnya ialah perencanaan investasi. Salah satu kecerdasan finansial yang perlu dikuasai oleh seseorang ialah manajemen investasi. Dengan melakukan manajemen investasi, seseorang bisa mengembangkan dananya, agar dapat mencapai tujuan-tujuan keuangan seperti menikah, persiapan dana pendidikan anak, persiapan dana hari tua, persiapan ibadah rohani, dan sebagainya.

Seiring dengan melakukan investasi, kita juga perlu mengelola risiko kerugian yang dapat terjadi dalam investasi dengan melakukan metode risk profiling atau mengelola investasi sesuai profil risiko pribadi, diversifikasi aset, serta menyesuaikan durasi investasi dengan tujuan keuangan. 

 

Baca juga: Asuransi Online, Solusi Melindungi Diri yang Mudah dan Terjangkau

 

4. Perencanaan dana hari tua

Kita perlu melakukan perencanaan dana hari tua untuk memastikan agar kebutuhan dana saat kita pensiun dan lanjut usia nanti, dapat tercukupi sesuai dengan gaya hidup yang dipilih. Ada berbagai instrumen keuangan yang dapat membantu kita mempersiapkan dana hari tua, misalnya melalui dana pensiun.  Perencanaan dana hari tua ini merupakan kombinasi antara pengelolaan keuangan yang tepat, perencanaan risiko dengan asuransi yang memadai, perencanaan investasi yang matang, serta perencanaan pajak yang cermat.

Allianz Indonesia turut menawarkan Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bagi perusahaan dan karyawannya. Informasi lebih lanjut terkait DPLK Allianz dapat ditemukan pada laman ini.

Semoga kini kamu semakin paham skala prioritas dalam perencanaan keuangan. Ayo, wujudkan kemandirian finansialmu dengan meniti langkah demi langkah pada piramida perencanaan keuangan.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023