Mengenal Shokuiku, 
Pemberian Nutrisi Sehat ala Orang Jepang

14 November 2023 | Allianz Indonesia
Kebiasaan makan orang Jepang yang sangat baik dan memiliki filosofi yang sudah diwariskan secara turun temurun, yaitu Shokuiku. Simak artikel di bawah ini selengkapnya.
Perkembangan zaman yang berpengaruh terhadap kemajuan teknologi telah menawarkan beragam informasi ke dalam kehidupan kita. Untuk itu dalam era informasi ini, penting untuk kembali memahami kebijakan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terutama terkait dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
 
WHO telah merilis panduan terbaru untuk pemberian makanan MPASI bagi anak berusia 6–23 bulan. MPASI sendiri didefinisikan pemberian makanan tambahan di masa menyusui. Pemberian ini dibutuhkan saat ASI atau susu formula saja dinilai tidak mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi pada anak.
 
Perlu disadari, terdapat konsekuensi yang mungkin timbul jika nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Dampak buruknya bisa mencakup pertumbuhan terhambat, risiko penyakit infeksi yang meningkat, dan bahkan masalah perkembangan kognitif.
 
Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip gizi yang baik menjadi esensial untuk kesehatan anak yang optimal.
 
Ketika berbicara tentang nutrisi dan kesehatan generasi mendatang, kamu bisa mempelajari sebuah filosofi kebiasaan makan sehat yang telah diwariskan turun temurun oleh orang tua di Jepang.
 
Shokuiku akan memberikan pedoman tentang bagaimana dan apa yang harus dimakan. Selain itu, bisa membantumu dalam mengubah cara pandang tentang makanan. Shokuiku menjadi pendekatan yang begitu sederhana, mudah, dan dapat meningkatkan kesehatanmu, yang dapat diterapkan pada bayi berusia 6–23 bulan.
 
Dilansir dari Liputan6, secara umum shokuiku didasarkan pada empat prinsip utama, antara lain:
 
1. Fokuslah pada rasa kenyang daripada kalori
Shokuiku mendorong makan secara intuitif dan berfokus pada perasaanmu terhadap makanan tertentu. Hal ini tentunya melibatkan dan menyesuaikan isyarat lapar, kapan nafsu makan muncul, dan belajar mengenali kapan mulai merasa kenyang.
 
Shokuiku juga memasukkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yaitu gagasan bahwa harus berhenti makan ketika merasa sudah 80% kenyang.
 
Manfaatnya untuk membantu mencegah makan berlebihan sambil memastikan kamu mendapatkan cukup makanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
 
2. Lebih banyak makanan utuh
Shokuiku menekankan pentingnya makanan utuh yang sehat. Misalnya saja seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan.
 
Sebab, makanan ini banyak nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk protein, serat, lemak sehat jantung, dan mikronutrien.
 
3. Nikmati jenis berbagai makanan
Shokuiku menekankan pentingnya menikmati berbagai macam makanan sebagai bagian integral dari pola makan sehat secara keseluruhan. Idealnya, hidangan harus mencakup beberapa jenis sayuran, nasi, dan sumber protein yang baik.
 
4. Berbagi makanan dengan orang lain
Selain sebagai aspek pemberian rezeki, shokuiku mengajarkan bahwa makanan seharusnya dipandang sebagai sumber kebahagiaan dan kesejahteraan.
 
Prinsip shokuiku menegaskan bahwa makanan dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental.
 
Bagaimana cara agar dapat belajar dari kebijakan WHO lalu menggabungkannya dengan prinsip shokuiku, dan menerapkannya di rumah?
 
Langkah-langkah praktis termasuk mengenalkan berbagai jenis makanan sejak dini, melibatkan anak-anak dalam proses memasak, dan memberikan pemahaman mendalam tentang asal-usul makanan.
 
Menggabungkan kebijakan WHO dan filosofi makan Jepang, seperti shokuiku, dapat menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
 
Belajar dari orang tua di Jepang yang telah berhasil mencetak anak-anak yang termasuk dalam kategori tersehat di dunia memberikan inspirasi dan panduan bagi kita semua.
 
Dengan memberikan nutrisi yang baik dan membentuk hubungan positif antara anak-anak dengan makanan, kita dapat mengarahkan mereka menuju masa depan yang lebih sehat dan penuh prestasi.
Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023