Kebiasaan Generasi Milenial yang Bisa Mengancam Keuangan

27 Maret 2019 | Allianz Indonesia
Kira-kira, apakah kamu bisa menebak kebiasaan apa yang bisa bikin bangkrut di masa depan?

Tidak sedikit survei yang menyatakan bahwa generasi milenial adalah generasi yang terancam masa depannya karena sikap mereka yang cenderung konsumtif. Bahkan, sebuah survei mengatakan bahwa 61% milenial tidak mampu membeli rumah di masa depan.

Jika tidak disiasati, boleh jadi hasil-hasil survei yang menggambarkan ketidakmampuan generasi milenial bertahan di masa depan bisa terjadi padamu. Berikut kebiasaan generasi milenial yang bisa menggerogoti keuangan dan mengancam masa depan yang harus kamu siasati.

Prinsip YOLO (you only live once)

Tidak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit orang yang menganut prinsip YOLO dalam hidup. Sayangnya, prinsip hidup YOLO kerap disalahartikan sebagai hidup yang sesuai keinginan tanpa perencanaan matang.

Salah satu contoh salah penerapan YOLO adalah mengikuti keinginan untuk belanja pakaian ataupun gadget secara impulsif hanya karena melihat tanda potongan harga. Padahal, jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya kamu belum membutuhkan barang-barang tersebut. Yang lebih parah lagi jika kamu membeli barang-barang tersebut menggunakan fasilitas utang kartu kredit yang tidak bisa kamu selesaikan pembayarannya hanya dalam satu bulan.

Hobi jalan-jalan

Selain kebiasaan membeli barang secara impulsif, kebiasaan lain yang juga mengancam masa depanmu adalah hobi jalan-jalan mengikuti tren yang tidak diimbangi dengan perencanaan. Apakah artinya, kita tidak boleh traveling? Intinya adalah perencanaan.

Agar hobi traveling kamu tidak mengganggu kondisi keuangan, kamu wajib menganggarkan pengeluaran traveling dalam pengeluaran bulanan. Pasalnya, tidak jarang traveling yang dilakukan tanpa perencanaan hanya akan meninggalkan utang yang harus dibayar selama beberapa bulan ke depan.

Yang miris, kamu sudah lupa manis dan bahagianya liburan, tapi kamu masih harus mencicil biaya liburan hingga beberapa bulan ke depan. Mau seperti ini?

Wajib ngopi di tempat instagramable

Kebiasaan terakhir ini yang sering dianggap sepele, tapi nyatanya menjadi salah satu sumber “bocor halus” yang dapat mengganggu kondisi keuanganmu. Update dengan tempat-tempat baru yang lucu dan instagramable boleh saja, tapi lagi-lagi, untuk kebutuhan ini sebaiknya dimasukkan ke anggaran bulanan.

Gunakan uang yang sudah kamu alokasikan setiap bulan untuk kebutuhan ini. Jika sudah habis, tidak disarankan untuk menggunakan uang yang masih tersisa demi hobimu ini. Seberapa besar sih bocor halus yang mungkin timbul dari kebiasaan nongkrong atau ngopi di tempat-tempat lucu?

Anggap saja setiap pergi, kamu hanya mengeluarkan biaya untuk ngopi sekitar Rp45.000,-. Jika dalam satu minggu kamu bisa 3 kali kumpul bersama kawan-kawan di kafe, artinya dalam satu bulan akan ada 12 kunjungan yang menghabiskan anggaran Rp540.000,-.

Setidaknya setiap bulan akan ada dana “hilang” lebih dari setengah juta jika kamu tidak menganggarkan kebutuhan ngopi bulanan. Padahal, jika dialokasikan menjadi produk asuransi dan investasi, kamu bisa mendapatkan perlindungan dan manfaat investasi untuk masa depanmu.

Dengan Rp500 ribu kamu bisa mendapatkan produk asuransi jiwa unit link yang akan memberikan perlindungan jiwa serta manfaat investasi sekaligus. Yang menarik, asuransi jiwa unit link ini juga memiliki manfaat tambahan berupa perlindungan terhadap penyakit kritis.

Artinya, hanya dengan menyisihkan Rp500 ribu dengan mengerem hobi nongkrong di kafe, kamu sudah bisa mendapatkan manfaat perlindungan jiwa, kesehatan, dan investasi sekaligus.

Jika suatu saat ada hal buruk menimpamu, asuransi jiwa unit link akan meng-cover semua kebutuhan keluarga lewat uang pertanggungan dan juga investasi yang kamu lakukan. Atau jika ada salah satu penyakit kritis menyerang, kamu tidak perlu lagi khawatir akan biaya pengobatan dan biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah.

Asuransi jiwa unit link akan memberikan manfaat perawatan dan santunan untuk menutupi kebutuhan keluarga yang hilang. Dengan demikian, kamu bisa menjalani pengobatan dengan tenang

 

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023