Jurus Mencari Asuransi Sesuai Kondisi Keuangan

11 November 2020 | Allianz Indonesia
Besar kecil nominal premi asuransi dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari usia hingga jenis kelamin dan gaya hidup. Yang pasti, semakin lengkap proteksi asuransi yang kamu inginkan, kemungkinan akan semakin besar pula premi yang harus kamu bayarkan.

Banyak orang mungkin sudah memahami pentingnya memiliki asuransi. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan hingga asuransi kerugian seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi rumah, asuransi bencana, dan lain sebagainya. Bisa dipahami karena asuransi merupakan salah satu cara mengelola risiko keuangan yang mudah dan terjangkau.

Bila kamu hendak membeli asuransi untuk mendapatkan manfaat perlindungan, berarti kamu juga harus siap membayar premi sebagai bentuk kewajiban. Besar kecil nominal premi asuransi dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari usia hingga jenis kelamin dan gaya hidup.

Yang pasti, semakin lengkap proteksi asuransi yang kamu inginkan, kemungkinan akan semakin besar pula premi yang harus kamu bayarkan. Tidak perlu khawatir. Supaya kebutuhan asuransi bisa kamu penuhi sesuai kemampuan dan kondisi keuangan, kamu bisa menerapkan jurus mudah berikut ini:

1. Pahami kebutuhan asuransi

Asuransi merupakan salah satu pondasi keuangan sehat yang utama selain keberadaan dana darurat yang memadai. Dana darurat lebih ditujukan untuk membantu kamu menghadapi situasi-situasi darurat yang membutuhkan kehadiran uang tunai segera. Adapun asuransi berperan untuk membantu kamu mengelola risiko keuangan besar yang mungkin terjadi tanpa diduga. Risiko keuangan tersebut bisa jadi tidak bisa ditutup dengan kehadiran dana darurat semata.

 

Baca juga: Tips Menghadapi Tantangan Ekonomi di Tengah Pandemi

 

Misalnya, kondisi sakit yang membutuhkan biaya perawatan. Ketika kamu mendadak terjatuh sakit dan harus opname di rumah sakit, apakah dana darurat sebesar enam kali pengeluaran rutin bisa menutupi? Biaya rumah sakit sering kali cukup menguras kantong sampai-sampai dana darurat sulit menutupnya. Untuk mengantisipasinya, kamu perlu kehadiran asuransi yang dapat membantu kamu menutup biaya tanpa harus memakai dana darurat. Asuransi sering juga disebut sebagai uang kecil yang digunakan untuk melindungi uang besar.

Artinya, dengan memiliki asuransi kamu bisa memproteksi batas kerugian finansial hanya di angka tertentu. Contoh mudah, kamu memiliki asuransi kesehatan dengan nilai manfaat hingga Rp200 juta dalam setahun dengan premi sebesar Rp1 juta per bulan.

Dengan asuransi tersebut, berarti kamu sudah memproteksi nilai aset kamu sebesar maksimal Rp200 juta per tahun dari biaya yang muncul akibat kondisi sakit tak terduga. Sebagai konsekuensi, kamu cukup dengan fokus pada pembayaran premi sejumlah Rp1 juta per bulan.

2. Susun prioritas asuransi yang perlu dimiliki

Apa saja asuransi yang kamu butuhkan supaya risiko finansial bisa terkelola dengan optimal? Asuransi kesehatan adalah jenis asuransi utama yang penting dimiliki setiap orang. Pasalnya, risiko sakit bisa kapan saja terjadi. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang membuat risiko kesehatan meningkat tajam. Jadi, apabila saat ini kamu belum memiliki proteksi kesehatan, asuransi kesehatan sepatutnya menjadi prioritas utama untuk dipenuhi.

Selanjutnya, apabila kamu memiliki tanggungan anak, istri atau orang tua, pertimbangkan juga memiliki asuransi jiwa. Asuransi jiwa memproteksi nilai penghasilan kamu sehingga apabila suatu saat pencari nafkah tutup usia, asuransi bisa mencairkan uang pertanggungan yang bisa menjadi bekal bagi keluarga untuk melanjutkan hidup.

Asuransi berikut yang perlu juga kamu pertimbangkan apabila kondisi keuangan memungkinkan adalah asuransi penyakit kritis. Terutama bagi kamu yang memiliki riwayat keluarga mengidap penyakit kritis seperti sakit jantung, ginjal, diabetes dan lain sebagainya. Jangan lupa juga mengasuransikan harta benda seperti mobil dan sepeda motor. Bila kondisi keuangan cukup terbatas, kamu bisa memenuhi kebutuhan asuransi tersebut secara bertahap sesuai kemampuan finansial.

 

Baca juga: 6 Cara Mengelola Keuangan saat Ekonomi Sedang Melemah

 

3. Atur arus kas dengan cermat

Untuk mendapatkan perlindungan asuransi, kamu diwajibkan membayar sejumlah premi pada penyedia asuransi. Supaya pendapatan kamu bisa membiayai premi asuransi, aturlah arus kas secara sehat sehingga alokasi untuk membayar premi asuransi bisa tersedia rutin.

Secara umum, kamu bisa menerapkan prinsip 50-30-20 untuk membagi pengeluaran rutin. Sebesar 50% alokasikan untuk membiayai kebutuhan hidup rutin yang tidak bisa ditunda seperti kebutuhan belanja dapur, transportasi, pengeluaran rutin listrik, air, internet, pembayaran uang sekolah anak dan lain sebagainya. Lalu sebesar 30% untuk alokasi pembayaran cicilan utang bila ada. Terakhir, sebesar 20% sebagai alokasi tabungan, investasi dan asuransi.

Bila beban cicilan kamu tidak sampai memakan 30% cicilan, maka sisa pendapatan bisa kamu tambahkan ke pos tabungan, investasi dan asuransi. Berapa idealnya pengeluaran premi asuransi? Tidak ada rumus pasti. Namun, sebagai gambaran, kamu bisa menyiapkan sekitar 10% dari pendapatan untuk keperluan asuransi. Jadi, bila gaji kamu saat ini Rp10 juta per bulan, kamu memiliki alokasi sebesar Rp1 juta per bulan yang bisa kamu gunakan untuk membiayai kebutuhan asuransi.

4. Pilih periode bayar premi yang tepat

Ketika kamu membeli asuransi, kamu akan diberikan beberapa pilihan jangka waktu pembayaran premi. Mulai dari bulanan, triwulanan, per semester hingga pembayaran premi tahunan. Pilih periode pembayaran premi yang paling sesuai dengan kondisi arus kas kamu sehingga tidak memberatkan. Sebagai contoh, bila saat ini arus kas bulanan kamu relatif ketat jika mengalokasikan pembayaran premi asuransi, kamu bisa menimbang opsi pembayaran per semester saja atau per tahun menggunakan pendapatan tahunan. Dengan begitu, arus kas bulanan kamu tidak perlu terganggu.

Sebagai contoh, setiap tahun kamu memperoleh pendapatan tahunan dalam bentuk dividen atau bonus kinerja dari kantor tempat kamu bekerja. Nah, kamu bisa gunakan pendapatan tahunan itu untuk membayar premi asuransi-asuransi yang kamu butuhkan.

 

Baca juga: Tidak Sama, Ini Perbedaan antara Asuransi dan Tabungan

 

5. Hindari over-insurance

Memiliki proteksi dengan nilai memadai adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan demi mendukung kemerdekaan finansial. Namun, jangan sampai kamu terjebak pada kondisi over-insurance atau berlebihan dalam berasuransi sampai-sampai memberatkan keuangan pribadi.

Sebagai contoh, berdasarkan nilai pendapatan saat ini dan proyeksi kebutuhan finansial di masa depan, kamu membutuhkan asuransi jiwa dengan nilai pertanggungan sebesar Rp3 miliar. Ketika keuangan kamu sudah mampu menanggung premi untuk keperluan asuransi senilai tersebut, maka kamu bisa beralih melengkapi kebutuhan asuransi lain yang memang kamu butuhkan.

Tidak perlu tergoda menambah pembelian asuransi jiwa baru karena dengan asuransi yang sudah ada saat ini, risiko finansial kamu sudah terlindungi.

Dengan 5 strategi mudah di atas, kamu bisa memenuhi kebutuhan asuransi dengan tetap memperhatikan kenyamanan finansial. Mudah, bukan?

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023