Ini Cara Bijak Mengalokasikan
Bonus Tahunan

Salah satu kelebihan dan kebahagiaan menjadi pekerja di sebuah perusahaan adalah adanya bonus tahunan. Tentunya, kehadiran bonus tahunan selalu dinanti karena dapat membantu pekerja, baik secara finansial dan mental karena kerja keras setahun penuh terapresiasi. 

 

Bonus tahunan merupakan sejumlah pendapatan tambahan di luar gaji pokok yang diberikan perusahaan bagi para pekerja yang telah berdedikasi selama setahun penuh. Tidak dapat dipungkiri cairnya uang bonus membuat pekerja bisa merealisasikan rencana dan keinginan yang telah disusun jauh-jauh hari. 

 

Merasa bonus sebagai apresiasi diri, tidak sedikit dari mereka yang menghambur-hamburkan uang bonus begitu saja atau alih-alih memberikan hadiah kepada diri sendiri secara berlebihan dengan berkedok “self-reward”. Padahal, bonus ini akan sangat bermanfaat jika kita bisa mengaturnya dengan baik dan cermat. 

 

Nah, berikut ini delapan cara bijak menggunakan ‘bonus tahunan’.

 

Seperti yang kita pelajari dari sewaktu kecil bahwa menabung tidak akan membuat seseorang rugi, justru membuat seseorang belajar untuk lebih berhemat. Nah, salah satu cara bijak dalam mengalokasikan bonus tahunan adalah dengan menabung.

 

Bonus adalah hasil dari kerja keras selama satu tahun yang mengorbankan tenaga dan waktu. Jadi kalo dipikir dengan jernih, agak sayang jika membuangnya dengan percuma. 

 

Sebagai contoh untuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, mungkin bisa diperhatikan uang pangkal sekolah, uang les anak, dan lainnya. Kita bisa membuat daftar kebutuhan yang harus dibayar, di luar kebutuhan-kebutuhan rutin yang akan lebih baik jika dibayar mulai dari sekarang.

 

 

Bonus akhir tahun bisa kamu manfaatkan untuk melunasi cicilan agar tak membebani di kemudian hari. Adapun cicilan yang sebaiknya dilunasi dengan uang bonus, yakni hutang konsumtif berupa kredit tanpa agunan (KTA) atau pinjaman pada kolega. 

 

Berbeda halnya dengan utang produktif seperti KPR atau kredit kendaraan yang sudah dialokasikan dananya setiap bulan, kamu tak perlu melunasinya segera dengan uang bonus tahunan. 

 

Menyiapkan dana darurat sangat penting dilakukan karena dana ini bisa kita gunakan sebagai antisipasi musibah, seperti PHK, jatuh sakit, bangkrut, dan untuk keperluan-keperluan tidak terduga lainnya yang tidak dapat kita prediksi. Karena kita tidak tahu bagaimana kondisi kita di masa yang akan datang. 

 

Hal yang satu ini jangan sampai dilewatkan. Tak perlu banyak, tetapi senantiasa kamu rajin untuk menabung atau menginvestasikan uang yang kamu miliki.

 

Apabila kamu belum pernah berinvestasi sebelumnya, berarti ini saat yang tepat untuk belajar sekaligus terjun langsung. Namun, pastikan kamu mengetahui profil risiko diri, apakah termasuk konservatif, moderatif atau agresif. Dengan mengetahui profil risiko diri, maka kamu dapat dengan mudah memilih jenis investasi yang akan dipilih.

 

Memang berinvestasi tidak akan menghasilkan dalam jangka waktu yang singkat, seperti 2 minggu atau 1 bulan. Meski belum terasa manfaatnya sekarang, tapi nanti saat kamu butuh dan sedang terdesak, kamu akan sangat berterimakasih dengan tabungan atau investasi yang dimiliki. 

 

Beramal merupakan kewajiban bagi setiap umat beragama, karena di setiap harta yang kamu miliki pastinya ada hak kaum dhuafa di dalamnya.

 

Untuk itu, apabila kamu mendapatkan bonus tahunan dari perusahaan tidak ada salahnya untuk menyisihkan beberapa persen untuk beramal.

 

Misal selama bulan Ramadan ini, daripada kamu mengikuti seluruh kegiatan buka bersama dengan teman-teman lama yang hanya jadi ajang flexing, mendingan kamu berbuka puasa bersama anak-anak yatim piatu, atau memberikan sedikit sembako untuk orang yang lebih membutuhkan.

 

 

Karena ini hasil kerja kerasmu juga, tidak ada salahnya untuk menikmatinya. Beri sedikit bagian untuk apresiasi diri, seperti membeli makanan kesukaan, ditabungkan untuk nanti liburan, atau membeli hal yang kamu inginkan. 

 

Tapi perlu diingat, sedikit saja bagian untuk hal ini. Jangan sampai uang bonus hasil kerja keras kamu terbuang sia-sia hanya untuk menuruti “ke-BM-an”.

 

Sebagai pekerja, tentu ingin mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai. Tanpa perlindungan asuransi, kelas pekerja bisa mengalami kesulitan keuangan jika risiko terjadi, sehingga menyebabkan penumpukan utang.

 

Ada beberapa asuransi kesehatan yang dapat menjadi pertimbangan dalam melindungi kamu dan keluarga dari risiko finansial akibat jatuh sakit, salah satunya ialah SmartHealth Maxi Violet dari Allianz Life Indonesia.

 

Sebagai asuransi kesehatan, produk ini dapat memberikan penggantian biaya perawatan apabila pemegang Polis menderita penyakit atau mengalami kecelakaan dengan variasi plan yang terjangkau dan dapat digunakan secara perorangan atau keluarga. Lebih dari itu, produk ini juga memiliki Manfaat Dasar Rawat Inap dan Manfaat Tambahan yaitu Rawat Jalan, Rawat Gigi, dan Persalinan.

 

Nah, setelah tahu tips mengelola bonus tahunan dengan bijak, sekarang waktunya menyusun perencanaan keuangan yang matang. Jangan sampai menyesal karena menggunakannya untuk hal-hal yang tidak penting.

 

Ada banyak cara untuk menghabiskan bonus. Namun, lebih baik kamu manfaatkan untuk hal-hal penting dan berguna untuk tujuan hidup jangka panjang.