Dilansir dari Siloam Hospitals, Pada dasarnya, minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) merupakan minuman kemasan yang mengandung gula atau pemanis buatan dengan jumlah yang tinggi.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, gula atau pemanis buatan dalam minuman soda, jus kemasan, minuman berenergi, air sirup, minuman kopi kemasan, atau minuman olahan lainnya akan meneybabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain sebagai berikut:
1. Risiko Obesitas Meningkat
Minuman berpemanis dalam kemasan umumnya mengandung banyak fruktosa, yang merupakan jenis gula sederhana yang dapat dicerna secara cepat dalam tubuh, sehingga tidak membuat hormon lapar menurun.
Selain itu, Healthline juga menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman manis kemasan akan mendapatkan 17% lebih banyak kalori. Diluar dari kedua hal tersebut, mengonsumsi minuman jenis ini juga berkaitan dengan resistensi hormon leptin, merupakan hormon yang berfungsi mengendalikan nafsu makan.
Itulah sebabnya, minuman manis kemasan berpotensi membuat seseorang mengonsumsinya secara berlebihan dan meningkatkan risiko obesitas.
2. Risiko Diabetes Meningkat
Penambahan berat badan berkaitan erat dengan meningkatnya risiko diabetes. Mengapa? Karena resistensi insulin dapat terjadi jika tubuh mengalami asupan fruktosa secara berlebihan.
Insulin adalah hormon yang diperlukan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah atau glukosa. Namun, hormon ini tidak akan merespon secara normal oleh sel-sel tubuh jika terjadi resistensi.
Jika glukosa menumpuk dalam darah karena sudah tidak mudah masuk ke sel-sel tubuh, maka akan menyebabkan penyakit diabetes.
3. Penumpukan Lemak di Hati
Lagi-lagi, kondisi ini disebabkan oleh fruktosa. Jika setiap sel di tubuh bisa memetabolisme glukosa, maka metabolisme fruktosa hanya dapat dilakukan di organ hati.
Jika kamu sering mengonsumi minuman kemasan, maka organ hati tak mampu lagi menanggung beban normalnya hingga akhirnya mengubah fruktosa menjadi lemak. Beberapa lemak tersebut kemudian akan dikirim keluar sebagai trigliserida darah, sementara sebagian tetap berada di hati.
Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut dapat memicu kondisi Nonalcoholic Fatty Liver Disease dan jika NAFLD tidak ditangani sesegera mungkin, maka dapat berkomplikasi menjadi kerusakan jaringan hati, hingga gagal hati.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Asupan gula berlebih telah lama dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Fruktosa yang terkandung dalam jenis minuman ini dapat memicu peradangan dan penumpuk lemak di sel-sel otot jantung. Itulah yang membuat meningkatnya faktor risiko penyakit jantung, termasuk gula darah tinggi, trigliserida darah, dan partikel LDL kecil dan padat.
Dilansir dari Halodoc, sebuah studi yang dilakukan selama 20 tahun pada 40.000 laki-laki, menemukan bahwa orang yang minum satu prosi minuman manis per hari memiliki risiko 20% lebih tinggi mengalami atau meninggal karena serangan jantung
5. Risiko Asam Urat Meningkat Drastis
Jika kamu mengalami nyeri dan peradangan pada persendian, kemungkinan ini adalah gejala asam urat. Apalagi jika rasanya sering terjadi di ibu jari kaki.
Lalu, apa yang meningkatkan kadar asam urat? Salah satunya adalah fruktosa. Proses metabolisme fruktosa akan menghasilkan asam urat, yang menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh meningkat, bahkan hingga mengkristal.
Sebuah penelitian jangka panjang mengaitkan minuman kemasan manis dengan peningkatan risiko asam urat sebesar 75% pada perempuan dan hampir 50% pada laki-laki.
6. Peningkatan Risiko Demensia
Demensia adalah istilah kolektif untuk penurunan fungsi otak pada orang dewasa yang lebih tua dan bentuk yang paling umum adalah penyakit Alzheimer.
Tingginya gula atau pemanis buatan dalam minuman ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko demensia. Artinya, semakin tinggi gula darah, maka semakin tinggi risiko demensia.
Karena minuman kemasan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sehingga masuk akal jika ini memiliki dampak terhadap risiko demensia.
7. Risiko Kanker yang Lebih Tinggi
Kemungkinan munculnya kanker menjadi lebih tinggi seiring dengan penyakit kronis lainnya seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Dilansir dari Antara, studi pada lebih dari 60.000 orang dewasa, menemukan bahwa orang yang minum dua atau lebih soda manis per minggu, 87% lebih mungkin terkena kanker pankreas daripada yang tidak minum soda.
Perempuan yang sudah menopause juga bisa berisiko terkena kanker endometrium atau kanker lapisan dalam rahim, jika minum terlalu banyak soda manis.
8. Sangat Buruk untuk Kesehatan Gigi
Minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), seperti soda atau olahan lainnya, mengandung dua jenis asam yang membuat gigi rentan terhadap pembusukan, seperti asam karbonat dan asam fosfat. Ini karena keduanya menciptakan lingkungan yang sangat asam di mulut.
Lalu, jika asam dikombinasikan dengan gula, maka hasilnya bisa sangat berbahaya untuk kesehatan gigi. Hal ini karena gula dalam minuman kemasan akan memberikan energi yang mudah dicerna untuk bakteri jahat di mulut.
Jika kamu mengalami salah satu kondisi kesehatan di atas karena seringnya mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan, sebelum terlambat jangan ragu untuk segera konsultasikan diri ke dokter.