Apa Saja Investasi yang Aman
di Tengah Ancaman Resesi Global?

23 Januari 2023 | Allianz Indonesia
Kabar tentang ancaman resesi global terus menggema di tahun 2023. Lantas, adakah jenis investasi yang tetap aman untuk menghadapi situasi ini? 

Setelah memasuki tahun 2023, isu tentang ancaman resesi global semakin santer terdengar. Menurut laporan dari Bloomberg, Barclays Capital Inc. mengatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi salah satu tahun terburuk bagi perekonomian dunia dalam empat dekade terakhir.

Kabar terbaru yang dilansir dari laman resmi CNBC, Al Jazeera melaporkan terdapat lima ramalan ekonomi yang akan terjadi di tahun ini, yakni inflasi dan suku bunga, resesi global, pembukaan kembali China, kebangkrutan massal, dan globalisasi terganggu.

Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu perlu merencanakan keuanganmu dengan baik agar tetap aman dan stabil. Bagaimana caranya? Jawabannya adalah investasi bisa jadi alternatif solusinya.

Namun sebelum itu, kamu perlu memperhatikan dan menentukan jenis investasi yang aman untuk menghadapi kondisi ancaman resesi global ini. Apa saja itu? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Meskipun ancaman resesi global berada tepat di depan mata, namun bukan berarti kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Investasi menjadi salah solusi untuk menghadapi resesi. Namun, apa jenis investasi yang aman di tengah kondisi ini?

1. Emas

Bhavin Patel, Co-founder & CEO, LenDenClub mengatakan bahwa instrumen investasi yang tidak terlalu terpengaruh oleh kemerosotan ekonomi adalah emas dan obligasi. Emas merupakan aset yang dianggap cukup stabil dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi. Nilai emas cenderung naik saat ekonomi sedang mengalami resesi, krisis keuangan, atau ketidakstabilan politik. 

timbangan emas

Emas juga dianggap sebagai aset hedging (lindung nilai). Hal ini karena harga emas cenderung naik saat tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dalam perekonomian, yang dapat menyebabkan nilai uang menurun.

Sehingga, investasi emas menjadi pilihan yang baik karena emas tidak terpengaruh oleh inflasi dan nilainya tetap konstan. Selain itu, emas juga dianggap sebagai aset safe haven, yang artinya investor cenderung membeli emas saat pasar saham atau mata uang sedang tidak stabil.

Keunggulan lainnya adalah emas merupakan salah satu aset yang dapat diperdagangkan dalam berbagai bentuk, seperti emas batangan, emas perhiasan, emas dalam bentuk ETF (Exchange Traded Fund) atau dalam bentuk kontrak berjangka. Hal ini memudahkan investor dalam memilih jenis investasi emas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan investasinya. 

 

Baca juga: Mengapa Kita Harus Mulai Investasi?

 

2. Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi yang saat ini cukup digemari. Obligasi negara sangat diminati karena relatif lebih aman dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya, terutama dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN).

Berinvestasi melalui obligasi pemerintah dianggap aman karena dijamin oleh undang-undang yang menjamin pengembalian dana 100% kepada investor. Alasan lainnya adalah karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membayar utangnya melalui pajak atau pinjaman.

Obligasi korporasi juga dianggap cukup aman karena perusahaan yang mampu membayar kembali utangnya dengan bunga yang lebih tinggi. Pembeli obligasi akan menerima bunga atau imbalan dari penerbit obligasi sebagai penghasilan. Sebelum memilih investasi jenis obligasi korporasi, kamu harus mengetahui peringkat layak investasi (investment grade) yang mencerminkan risiko yang terkandung di dalam obligasi tersebut. Peringkat tertinggi adalah peringkat AAA, lalu ada AA+, AA-, BBB.

Obligasi juga dianggap sebagai aset yang menguntungkan dalam jangka panjang, karena investor dapat memperoleh bunga yang stabil dari obligasi, serta dapat menjual obligasinya saat harga obligasi naik.

3. Reksa dana

Reksa dana termasuk aman untuk menghadapi ancaman resesi karena pengelolaan portofolionya dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman dan mengikuti aturan yang ketat.

Selain itu, reksa dana juga diversifikasi dengan menempatkan dana dalam berbagai jenis instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. Diversifikasi ini membuat risiko terkonsentrasi pada satu jenis instrumen menjadi lebih kecil, sehingga risiko dari seluruh portofolio menjadi lebih rendah.

trading online

Kelebihan lainnya dari reksa dana yaitu memiliki likuiditas yang tinggi. Sehingga investor dapat menjual unit reksa dana kapan saja. Ini memungkinkan investor untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar dalam situasi yang sedang baik-baik saja atau mengurangi risiko dalam kondisi pasar yang sedang memburuk.

Itu sebabnya, reksa dana dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan cocok untuk jangka panjang. Terutama bagi investor pemula atau yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola portofolio investasi secara mandiri.

 

Baca juga: Investor Pemula? Pelajari 20 Istilah di Dunia Investasi ini

4. Valuta asing (Valas)

Investasi dalam valuta asing (valas) dianggap aman untuk menghadapi ancaman resesi karena pasar valas adalah pasar terbesar dan paling likuid di dunia. Ini berarti bahwa ada sejumlah besar pembeli dan penjual yang siap untuk melakukan transaksi kapan saja, sehingga menciptakan stabilitas harga dan likuiditas yang tinggi.

Selain itu, pasar valas juga tidak terpengaruh oleh faktor politik atau ekonomi negara tertentu, sehingga lebih stabil dibandingkan dengan pasar saham atau obligasi. Ini membuat investasi valas menjadi lebih terjamin dan mengurangi risiko terkait dengan investasi dalam satu negara saja.

Investasi valas juga memberikan diversifikasi yang baik dalam portofolio investasi. Hal ini karena fluktuasi nilai mata uang yang berbeda tidak selalu bergerak dalam arah yang sama.

Jika sebagian besar pasar saham atau obligasi sedang turun, mata uang asing yang diinvestasikan dapat meningkat nilainya, sehingga mengurangi kerugian dari portofolio secara keseluruhan.

Beberapa mata uang asing yang dianggap memiliki potensi untuk investasi valas adalah: 

  • Dolar AS
    Dolar AS dianggap sebagai mata uang safe haven karena mata uang ini sering digunakan dalam transaksi internasional dan menjadi mata uang cadangan utama dunia.
  • Euro
    Euro juga menjadi mata uang yang stabil karena didukung oleh ekonomi zona Euro yang kuat dan merupakan mata uang cadangan utama kedua dunia.
  • Yen Jepang
    Yen Jepang potensial untuk menjadi instrumen investasi karena ekonomi Jepang yang stabil dan surplus perdagangan yang konsisten. 

 

Baca juga: Prediksi Resesi Global 2023, Apa yang Harus Dipersiapkan?

 

Profil risiko dalam investasi adalah tingkat kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi pada sebuah investasi.

Investor perlu mengetahui tentang profil risiko diri sendiri karena ini akan membantu dalam membuat keputusan investasi yang lebih informatif dan sesuai dengan tujuan keuangan.

Jenis-jenis Profil Risiko dalam Investasi

Dilansir dari IDX Channel, terdapat tiga profil risiko yang harus diketahui dan dipahami oleh investor dan calon investor.

1. Konservatif

Jenis investor konservatif adalah yang paling tidak ingin mengambil risiko. Mereka menginginkan investasi yang aman dan imbal hasil yang stabil.

Investor jenis ini cenderung memilih jenis investasi yang stabil dan berisiko rendah atau tidak ada risiko sama sekali. Investor pemula yang baru tertarik untuk berinvestasi biasanya masuk dalam kategori ini dan cocok untuk berinvestasi pada reksadana pasar uang. 

2. Moderat

Jenis investor moderat adalah yang memiliki profil risiko sedang. Mereka memiliki tujuan finansial jangka menengah dan siap dengan tingkat return yang fluktuatif, tetapi masih tidak terlalu berani mengambil risiko.

Investor jenis ini cocok untuk berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran.

3. Agresif

Jenis investor agresif adalah yang paling berani terhadap risiko. Jenis profil risiko yang satu ini sudah siap apabila investasi pokoknya berkurang atau bahkan hilang untuk meraih imbal hasil yang tinggi.

Investor yang sudah berpengalaman biasanya masuk dalam kategori ini dan cocok untuk berinvestasi pada jenis reksadana saham.

Itulah jenis investasi yang aman untuk menghadapi ancaman resesi global di tahun 2023 ini. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada investasi yang benar-benar tanpa risiko.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan untuk melakukan riset dan memahami risiko yang terkait dengan setiap jenis investasi yang kamu pertimbangkan. 

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023