Waspada, Penyakit Kritis Intai Anak Muda

13 Agustus 2019 | Allianz Indonesia
Jangan anggap sepele, meski usia masih terbilang muda, bukan berarti kamu terbebas dari penyakit kritis berikut.

Usia muda, kondisi prima. Dari luar tampak sehat, tapi ini bukan jaminan seseorang terbebas dari ancaman penyakit kritis. Kondisi lingkungan sosial dengan tingkatan stres tinggi, gaya hidup, hingga pola makan tidak sehat bisa membuat ancaman penyakit kritis semakin meningkat di kalangan muda.

Mereka yang seharusnya masih produktif kini bisa saja tiba-tiba diserang penyakit kelas berat, seperti stroke, jantung, ginjal, hingga kanker.

Penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular (cardiovascular diseases/ CVD) seperti jantung koroner, gagal jantung, dan stroke masih menjadi momok menakutkan, bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu sedunia.

Data World Heart Federation pada 2017 menunjukkan, CVD menjadi penyebab satu dari tiga kematian. Setiap tahun, CVD memakan korban jiwa sebanyak 17 juta jiwa. Pada 2030, angka ini diperkirakan akan membengkak hingga 23 juta jiwa. Sebagai perbandingan, kematian yang disebabkan penyakit kanker “hanya” memakan korban 8 juta jiwa setiap tahun.

Penyakit tidak menular yang kritis seperti jantung, kanker, ginjal dan sebagainya juga berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan.

Penelitian ASEAN Cost in Oncology mengungkap bahwa dari 9.513 pasien pengidap kanker yang diteliti pada 2014-2015, hampir separuhnya mengalami kebangkrutan atau masalah finansial setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan.

Sayang sekali jika anak muda usia produktif terkena penyakit kritis, sehingga tak bisa menikmati usia muda dan jerih payah dalam bekerja.

 

Baca juga: Mengenal Asuransi Kesehatan dari Kantor

 

Semua sebenarnya bisa dihindari dengan pola hidup sehat seperti mengatur asupan makan, menghindari kebiasaan tak sehat seperti merokok dan minum minuman keras. Di satu sisi, kamu juga bisa melakukan antisipasi dengan memberikan perlindungan tambahan pada diri sendiri lewat asuransi jiwa, seperti asuransi jiwa unit link yang ditawarkan Allianz yang memiliki beberapa keunggulan fitur tambahan.

Rider atau manfaat tambahan Allianz yang diunggulkan adalah perlindungan terhadap 49 penyakit kritis yang bisa melindungimu hingga usia 70, 80, bahkan 100 tahun. Salah satu program rider yang paling dijagokan adalah Flexy CI (Critical Illness). Dengan rider itu, pihak asuransi sebagai penanggung akan membayar beban biaya pengobatan ketika nasabah didiagnosis penyakit kritis, sekalipun baru pada tahap stadium awal.

Data World Heart Federation pada 2017 menunjukkan, CVD menjadi penyebab satu dari tiga kematian.

Selain itu, Flexy CI juga akan membayarkan kembali uang pertanggungan secara utuh ketika nasabah didiagnosis penyakit kritis untuk kali kedua. Dengan manfaat tersebut, keuangan dan kehidupan keluarga tidak akan terganggu ketika kepala keluarga mencari nafkah tidak mampu mencari nafkah karena penyakit kritis yang dideritanya.

Dengan begitu, kamu sebagai nasabah akan mendapat perlindungan perawatan sedini mungkin dan bisa fokus untuk berobat tanpa mengkhawatirkan biaya

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023