Kamu Harus Tahu! Berbagai Hal Baik Ini Terjadi di Dunia Selama Pandemi COVID-19

13 April 2020 | Allianz Indonesia
Bagai dua sisi mata uang, faktanya, tak hanya berita sedih namun banyak hal-hal baik yang terjadi selama masa lockdown dan karantina akibat COVID-19. Mau tahu apa saja?

Dari siaran berita atau pun postingan terbaru di media sosial, kamu pasti tahu, semua orang di seluruh belahan dunia berduka akibat COVID-19. Sekolah-sekolah tutup, sistem layanan kesehatan kelebihan beban pasien, ribuan orang sakit dan tidak sedikit yang meninggal, pasar saham anjlok, banyak karyawan kehilangan pekerjaan, perusahaan-perusahaan menghadapi risiko kebangkrutan, banyak negara menghabiskan miliaran dananya untuk pendanaan penanggulangan bencana.

Tentu saja semua hal itu menimbulkan ketakutan dan kepanikan. Apalagi bila harus memikirkan kapan sebenarnya pandemi ini akan berakhir.

Namun, tak peduli seberapa menyedihkannya ini semua, kita harus selalu punya harapan baru untuk bisa menjadi penyemangat di tengah situasi ketidakpastian ini. Mari sedikit bernapas, dan melihat berbagai kabar baik yang ikut terjadi sepanjang masa pandemi COVID-19.

Apa saja hal-hal baik yang bisa kita lihat selama lockdown dan karantina akibat COVID-19? Yuk, cari tahu bersama!

 

Baca juga: Yuk, Pahami Lebih Jelas Arti Pandemi pada COVID-19

 

Lockdown Membuat Langit Lebih Cerah

Sudah bukan rahasia lagi, kalau China, Indonesia, India dan Amerika Serikat (AS) serta beberapa negara lainnya di dunia merupakan negara dengan puluhan kota tersibuk di dunia. Namun, sejak COVID-19 merebak, pemerintah China, AS, India dan juga Indonesia langsung menutup dan membatasi pergerakan orang di berbagai kota. Membatasi perjalanan orang untuk keluar dan masuk, juga menutup pabrik-pabrik non vital yang ada di sana.

Sejak 20 Maret 2020, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh John Hopkins University negara-negara tersibuk di dunia berhasil mengurangi polusi udara rata-rata hingga 80 persen. Sehingga akhirnya masyarakat dapat menikmati udara yang bersih, bahkan langit biru yang mana selama ini tidak pernah mereka lihat dalam beberapa tahun.

Mengikuti jejak China, Indonesia, India dan AS, Italia juga ikut merasakan sisi terang dalam hal lingkungan. Polusi udara di negara ini turun tajam setelah COVID-19 memaksa pihak berwenang untuk menutup pabrik dan melarang perjalanan, dan beberapa daerah, yang biasanya penuh dengan mobil berubah menjadi “kota hantu”.

WFH = Polusi Turun + Tabungan Naik

Hayo, sudah berapa minggu kamu akhirnya bekerja di rumah alias work from home? Saat menghadapi pandemi COVID-19 ini, alasan awal diputuskan untuk WFH mungkin untuk alasan membatasi penularan COVID-19 ke pada lebih banyak orang lagi.

Tapi, seiring berjalannya waktu, jam-jam sibuk berangkat dan pulang kerja kini tidak terlihat lagi. Kondisi ini tentu mengurangi kepadatan arus lalu lintas serta polusi. Lebih pentingnya lagi, hemat uang. Yes, biaya transportasi dan uang makan sekaligus biaya nongkrong kamu bisa dikumpulkan dahulu dan ditabung, lho! Jika perlu kamu juga bisa menyisihkannya untuk berdonasi membantu penanganan COVID-19.

 

Baca juga: Yuk, Mengenal Istilah-istilah Ini untuk Lebih Memahami Virus Corona

 

WFH dan Karantina Mandiri Tambah Waktu Bersama Keluarga

Selama bekerja, sebagian besar dari kamu pasti hanya bertemu pagi hari sebelum berangkat kerja atau berangkat kuliah, lalu bertemu lagi saat malam setelah pulang ke rumah. Kini, saat menghabiskan waktu bekerja dari rumah dan karantina mandiri dengan #diRumahAja jadi bikin kamu menghabiskan banyak waktu di rumah. Saat yang tepat untuk kamu kembali mempererat hubungan dan menikmati momen bersama orang-orang terkasih. Hal tersebut patut disyukuri mengingat di luar sana masih ada orang-orang yang harus tetap menjalani profesinya demi untuk menafkahi keluarganya.

Perubahan Inovasi Memanfaatkan Teknologi

Coba jujur, selama #diRumahAja berapa jam kamu habiskan untuk berselancar di internet? Tenang saja, tak hanya kamu kok. Semua orang di seluruh belahan dunia yang mengalami kondisi lockdown dan karantina mandiri menunjukkan tingkat penggunaan teknologi yang drastis.

Tapi, tak hanya berkutat di sana saja. Semua pihak akhirnya memikirkan segala cara memanfaatkan teknologi untuk tetap bisa menjalankan roda bisnis dan kehidupan mereka. Restoran-restoran yang tutup menyediakan layanan pengantaran, sekolah atau kursus membuka kelas online, Bahkan, tak hanya kelas online tapi juga ujian online. Kalau tidak dalam kondisi “terpaksa” akibat COVID-19 ini, apa inovasi ini akan meroket drastis?

Banyak Orang Menekuni Hobi Sambil Produktif

Tanpa disadari, setiap kali sepulang kerja atau akhir pekan sudah membuat daftar panjang untuk hangout bersama teman-teman. Misalnya, pergi ke bioskop, nonton konser, hingga olahraga di gym. Sekarang, kamu tidak bisa ke mana-mana dan harus diam di rumah.

Artinya, kamu lebih punya banyak waktu untuk kembali produktif. Banyak orang akhirnya memilih untuk menekuni kembali hobi mereka, seperti mengedit video, melukis, menari, memasak, hingga membaca buku yang selama ini duduk manis saja di rak buku. Nah, hal produktif apa yang telah kamu lakukan? Boleh share lho, kepada kami dan pembaca lainnya.

Pada akhirnya, kita semua memang bersedih menghadapi kondisi ini. Namun, dengan selalu melihat sisi terang kehidupan, kita yakin akan dapat menumbuhkan harapan bersama pada setiap orang. Mari kita jalani hidup dengan semangat dan selalu berpikiran positif.

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023