Di Hari Kemerdekaan RI, Kita Juga Harus Merdeka dari Beban Finansial

13 Agustus 2020 | Allianz Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 2020, gegap gempita perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75 berlangsung di seluruh penjuru Tanah Air. Bahkan semangatnya terus terasa hingga hari ini. Hari nasional tersebut patut dirayakan dan disyukuri, untuk mengingatkan kembali jasa pahlawan hingga negara kita bisa merdeka.

Tapi, benarkah sebagian besar dari kita sudah merasa merdeka? Kita memang puluhan tahun sudah merdeka dari para penjajah, tapi dalam konteks ekonomi, rupanya kita belum sepenuhnya "merdeka" dari kondisi keuangan kita lho. Bahkan, belakangan ini semakin banyak orang nekat mengakhiri hidupnya karena masalah utang.

Padahal, bunuh diri tidak mengakhiri utang. Ahli waris kita masih akan tetap ditagih guna melunasi utang yang ada. Nah, tentunya kamu tidak mau 'kan kalau mengalami hal seperti ini? Kalau kamu mau merdeka dari tagihan utang, ada baiknya kamu mengikuti tips-tips berikut ini ya.

1. Mendata utang

Tahap awal yang harus dilakukan adalah mendata semua utang yang ada. Urutkan semua utang berdasarkan jatuh tempo, beban bunga, penggunaan hingga sumber utang.

Pendataan ini penting, karena kita tidak akan bisa melunasi utang kalau tidak menyadari dan mengetahui jumlah utang. Kita bisa memprioritaskan utang yang harus segera dilunasi. Kita juga bisa mengetahui penggunaan utang tersebut apakah untuk hal penting atau tidak, sehingga ke depan bisa dihindari.

2. Perbesar sisa anggaran bulanan

Untuk mencapai kemerdekaan utang, mau tidak mau kita harus menyediakan dana untuk melunasinya. Sumbernya dari mana? Dari sisa pendapatan bulanan dikurangi pengeluaran. Namun, bagaimana jika besar pengeluaran dibanding pendapatan? Ada dua cara:

Pertama, harus memperbesar pendapatan bulanan. Kita bisa mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi freelancer, agen asuransi, konsultan finansial, hingga menjual barang-barang yang tidak terpakai. Saat ini, keahlian dan hobi bisa menjadi sarana menghasilkan uang. Seperti kalau memiliki banyak teman dan bisa pintar bahasa Inggris, bisa menjadi penerjemah hingga menjadi guru les. Kita juga bisa meningkatkan pendapatan dengan menjual barang-barang yang tidak terpakai. 

Kedua, pengeluaran harus dihemat. Hitung lagi pengeluaran bulanan, lalu buang hal-hal yang tidak penting. Dalam kondisi ini, kita wajib menurunkan gaya hidup dan menjadi lebih sederhana. Jika selama ini ngopi di kafe setiap hari, harus kita kurangi menjadi seminggu sekali atau sebulan sekali. Lalu, makan siang bisa dengan membawa bekal dari rumah.

Kita juga harus cerdas dalam belanja bulanan. Manfaatkan program diskon untuk mendapatkan barang belanjaan dengan harga miring.

 

Baca juga: 6 Langkah Jitu Atur Keuangan untuk Pasangan

 

3. Mulai lunasi utang

Setelah ada sisa dana, kita wajib mengalokasikan uang tersebut untuk melunasi utang. Utamakan pelunasan utang yang memiliki bunga besar dan segera jatuh tempo. Bunga utang yang besar jelas akan membebani pengeluaran bulanan.

Anda juga bisa memanfaatkan pembayaran utang secara otomatis dari rekening tabungan. Tentunya ini butuh tekad kuat. Namun ini akan efektif melunasi utang, karena sebagian penghasilan langsung terpotong untuk membayar tagihan bulanan.

4. Hindari gali lubang tutup lubang

Melunasi utang dengan utang baru bukanlah solusi tepat. Hal ini hanya akan menambah pelik persoalan finansialmu. Karena gali lubang tutup lubang hanya menggantikan utang lama dengan utang baru. Bahkan, utang baru bisa saja memiliki bunga yang lebih besar.

5. Bekali diri dengan proteksi

Terkadang, hal-hal tidak diduga dapat berpengaruh pada kondisi keuangan kamu. Contohnya ketika jatuh sakit dan harus berobat ke rumah sakit. Mau tidak mau tabungan yang sudah kita sisihkan sebelumnya akan berkurang.

Nah, agar terhindar dari kondisi tersebut, ada baiknya kamu juga mempersiapkan perlindungan atau proteksi berupa asuransi. Asuransi itu unik lho, karena merupakan satu-satunya produk yang harus dibeli ketika kamu nggak butuh. Kemudian ketika kamu baru sadar butuh asuransi saat sudah terkena risiko, kamu sudah tidak lagi bisa membelinya.

Untuk itu, ada beberapa proteksi yang bisa kamu siapkan dari sekarang seperti asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, ataupun properti. Sebelum menentukan, coba pikir lagi kira-kira jenis asuransi yang mana nih yang akan kamu butuhkan kelak?

 

Baca juga: Merencanakan Keuangan untuk Keluarga

 

Memang akan ada biaya premi yang akan kamu keluarkan setiap bulan. Namun, ketika ada kondisi tak terduga seperti jatuh sakit atau terkena musibah, kamu bisa mengantisipasinya dengan asuransi. Sehingga kondisi keuanganmu tidak akan terganggu dan meminimalisir risiko pengeluaran yang membengkak. Ibaratnya, sedia payung sebelum hujan.

Selanjutnya, jalankan semua tips-tips di atas dengan disiplin. Patuhi, bila perlu minta dukungan kepada keluarga, teman, dan pacar untuk mengingatkan agar kita tetap on the track. Ingat, seberapa pun besar utang, kalau kita bertekad melunasinya, pasti bisa. Selamat mencoba ya!

Author: Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Kini Allianz Indonesia hadir untuk bisnis asuransi umum, asuransi jiwa, kesehatan, dana pensiun dan asuransi syariah yang didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari 7 juta tertanggung di Indonesia.
Pilihan Artikel yang direkomendasikan

Nov 08, 2023

Okt 26, 2023