Allianz Indonesia Edukasi Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pada Pasien Komorbid 

 

Dalam rangkaian program Cintai Keluarga & Cintai Bumi, Allianz menggelar webinar dengan topik “Pencegahan dan Penanganan Covid-19 pada Pasien Komorbid” untuk mengedukasi nasabah dan masyarakat luas.

06 September 2021 | Allianz Indonesia 

Jakarta, 06 September 2021 – Allianz Indonesia menggelar webinar series dengan topik “Pencegahan dan Penanganan Covid-19 pada Pasien Komorbid” untuk para nasabah dan masyarakat umum. Webinar ini merupakan salah satu dari rangkaian program Cintai Keluarga & Cintai Bumi yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia, untuk memberikan apresiasi kepada nasabah selama bulan September – Oktober 2021.

Dian Ekawati, Head of Customer Relationship Management Allianz Life Indonesia memaparkan mengenai program Cintai Keluarga & Cintai Bumi. “Meskipun masa pandemi belum berakhir, tak menjadikan Allianz Indonesia surut dalam menunjukkan komitmen untuk memberikan perlindungan dan layanan prima kepada nasabah. Hal ini merupakan bentuk dukungan Allianz Indonesia terhadap nasabah untuk memberikan cinta kepada keluarga melalui perlindungan asuransi. Selain itu yang tak kalah penting adalah rasa cinta terhadap bumi sebagai tempat tinggal kita. Kami mengajak nasabah untuk mendukung kelestarian bumi dengan mengurangi konsumsi kertas dan memaksimalkan korespondensi elektronik, serta layanan dan transaksi digital di Allianz. Setiap satu polis elektronik yang diterbitkan, Allianz akan menyumbangkan 1 pohon untuk kelestarian bumi tercinta.”

Dian Ekawati, Head of Customer Relationship Management Allianz Life Indonesia

Hadir sebagai pembicara pada webinar ini, dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, yang tak asing hadir di layar televisi serta di media sosial, karena aktif memberikan informasi seputar kesehatan. dr. Vito membahas tentang upaya yang dapat dilakukan pasien komorbid untuk melindungi dirinya dan mencegah efek yang lebih berat, serta cara penanganan ketika terkena virus Covid-19.

Pasien komorbid merupakan pasien yang memiliki penyakit penyerta, selain penyakit utama yang sedang dideritanya, atau biasa kita kenal sebagai penyakit bawaan yang kronis. Apabila kita memiliki penyakit jantung, obesitas, dan hipertensi, maka kita tergolong memiliki penyakit komorbid. Komorbid membuat seseorang berisiko mengalami sakit lebih berat ketika terkena Covid-19. Apalagi, sering terjadi keadaan darurat ketika ketersediaan kamar perawatan di rumah sakit menipis. Kombinasi dari dampak dan situasi ini, tentu menjadi risiko dan berbahaya bagi pasien komorbid, sehingga komorbid perlu dikendalikan serta dideteksi sejak dini.

“Agar kita dapat bertahan melewati pandemi ini, selain menjalankan protokol kesehatan kita juga perlu mengendalikan komorbid. Komorbid dapat menjadi sebuah bom waktu apabila tidak dideteksi sejak dini. Efek yang timbul pada pasien komorbid akan lebih parah dan berdampak pada fungsi organ secara jangka panjang. Untuk mencegah risiko yang lebih parah, maka lakukanlah pencegahan dengan mendeteksi komorbid sejak dini serta menerapkan pola hidup sehat yang baik. Untuk yang terpapar, maka diperlukan penanganan efek komorbid dengan mengobatinya,” ujar dr. Vito.

dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC

Pencegahan komorbid ini dapat kita lakukan dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, rutin berolahraga dan berjemur untuk membentuk imunitas tubuh yang kuat. Selain itu ketika pandemi, patuhi protokol kesehatan dengan memakai double mask sesuai anjuran, menjaga jarak untuk mengurangi dampak terpapar, meminimalisir kerumunan dan senantiasa menjaga kebersihan.

Deteksi dini komorbid dapat dilakukan dengan memeriksa tekanan darah untuk mengetahui apakah kita memiliki penyakit hipertensi, selain itu dapat mengukur lingkar pinggang untuk mengetahui apakah kita mengidap obesitas, serta memeriksakan diri apakah kita mempunyai penyakit jantung. Deteksi komorbid dianjurkan untuk dilakukan di usia 20 tahun untuk mengetahui apakah kita mempunyai penyakit bawaan atau tidak. Jadi ketika terdeteksi, dapat diobati sejak dini untuk mencegah risiko yang lebih besar lagi. Kita dapat melakukan medical check up, pemeriksaan EKG, pemeriksaan LDL yang dapat dilakukan setiap tahun untuk mengetahui perkembangan faktor metabolik yang cenderung berubah. Selain itu pemeriksaan CT scan, ronsen, X-ray, lab test juga dapat dilakukan secara berkala untuk memiliki informasi dasar kondisi organ tubuh kita dan tentunya untuk mengetahui komorbid.

“Selama virus itu masih ada, maka virus akan bermutasi menjadi varian-varian lain untuk bertahan, karena itulah sifat natural dari virus. Agar kita dapat bertahan di tengah pandemi, kita harus berani karena kita sudah memiliki pemahaman. Tak dapat dipungkiri bahwa kita harus tetap beraktifitas meski ketika pandemi. Oleh karena itu, kita harus memahami protokol kesehatan yang harus dipatuhi, serta sadar akan kondisi kesehatan diri kita. Mengetahui dan mengontrol komorbid itu sama pentingnya dengan menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi untuk  mengendalikan pandemi ini.” Ujar dr. Vito untuk menutup materi yang dibawakannya.

Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia menambahkan mengenai program perlindungan tambahan terkait Covid-19 bagi nasabah. “Bagi nasabah Allianz yang terdiagnosa positif Covid-19, Allianz masih memberikan manfaat perlindungan khusus untuk nasabah asuransi kesehatan perorangan, berupa program Isoman Sehat. Dengan adanya program ini, nasabah dapat menjalani isolasi mandiri di rumah sendiri.”

Allianz Indonesia berkomitmen untuk senantiasa menyediakan produk dan layanan terbaik untuk nasabah, sehingga program Isoman Sehat ini menjadi wujud nyata bagi nasabah yang terdiagnosa positif Covid-19. Allianz akan memberikan paket isolasi mandiri yang terdiri dari obat, vitamin, serta suplemen. Selain itu nasabah yang harus menjalani isoman juga akan diberikan konsultasi secara gratis dengan dokter secara online di Halodoc selama 14 hari. Allianz Indonesia mewujudkan bukti kepeduliannya untuk bersama-sama menekan laju penyebaran COVID-19 di Indonesia dengan membantu lebih banyak pasien, agar cepat sembuh lewat dukungan isoman ini.

Tentang Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.

Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 34.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 8,3 juta tertanggung.

Tentang Allianz di Asia
Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Allianz telah hadir di Asia sejak 1910, menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir Tiongkok. Saat ini, Allianz aktif di 16 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen aset. Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.

Tentang Grup Allianz
Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manejemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara. Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global. Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 790 miliar Euro. Sementara manajer aset kami, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,7 triliun Euro milik pihak ketiga. Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index. Pada tahun 2020, Allianz Group memiliki lebih dari 150.000 karyawan dan meraih total pendapatan 140 miliar Euro serta laba operasional sebesar 10,8 miliar Euro.