Laporan Asuransi Global Allianz 2025: Meningkatnya Permintaan terhadap Perlindungan

Allianz Research merilis Global Insurance Report terbarunya, yang menganalisis perkembangan pasar asuransi di seluruh dunia.

23 Juni 2025 | Allianz Indonesia

Jakarta, 23 Juni 2025 -  Allianz Research merilis Global Insurance Report terbarunya, yang menganalisis perkembangan pasar asuransi di seluruh dunia.

Dunia: Pertumbuhan Luar Biasa

Menurut laporan ini, industri asuransi global diperkirakan tumbuh sebesar +8,6% pada tahun 2024, kembali melampaui pertumbuhan luar biasa sebesar +8,2% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Perusahaan asuransi di seluruh dunia mencatatkan peningkatan premi sebesar EUR 557 miliar, sehingga total pendapatan premi mencapai EUR 7,0 triliun. Asuransi jiwa tetap menjadi segmen terbesar dengan pendapatan premi sebesar EUR 2.902 miliar, diikuti oleh asuransi umum (P&C) sebesar EUR 2.424 miliar dan asuransi kesehatan sebesar EUR 1.682 miliar.

Pertumbuhan pada asuransi umum tercatat sebesar +7,7% tahun lalu, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya (+8,3%). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pasar terbesar, Amerika Utara, di mana pendapatan premi meningkat +8,2%. Lebih dari setengah total premi dunia berasal dari kawasan ini. Sementara itu, pendapatan premi di Eropa Barat meningkat +6,0%, dan pasar Asia tumbuh lebih lambat yakni +4,0%. Akibatnya, pasar Asia masih lebih kecil dibanding Eropa Barat.

Asuransi jiwa tumbuh sebesar +10,4% pada tahun 2024, melampaui dua segmen lainnya, serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 (+8,2%). Pendorong utama kembali berasal dari Amerika Utara, yang mencatat pertumbuhan menakjubkan sebesar 14,4%. Kenaikan suku bunga yang mencapai level tertinggi baru mendorong lonjakan permintaan produk anuitas. Kenaikan suku bunga juga berdampak pada peningkatan premi di Eropa Barat (+7,1%). Di Asia, sebagian besar pasar menunjukkan pertumbuhan kuat, dipimpin oleh Tiongkok dengan tingkat pertumbuhan sebesar +15,4%. Berbeda dengan dominasi AS di sektor P&C, pangsa pasar global pada asuransi jiwa terdistribusi lebih merata, dengan Asia (termasuk Jepang dan Tiongkok) memimpin dengan lebih dari sepertiga total premi.

Asuransi kesehatan tumbuh sebesar +7,0%. Permintaan tetap sangat tinggi, terutama di Asia (+12,6%), mencerminkan tingkat penetrasi asuransi yang masih rendah di kawasan tersebut (premi terhadap output ekonomi), yang masih di bawah 1% di semua negara kecuali Taiwan. Bahkan lebih dari asuransi jiwa, permintaan asuransi kesehatan sangat bergantung pada kondisi sistem jaminan sosial, yakni kualitas dan cakupan layanan kesehatan publik.

Ketidakpastian geopolitik dan ketegangan perdagangan dapat membebani volume asuransi melalui pertumbuhan ekonomi yang melambat, penurunan perdagangan, serta meningkatnya risiko kredit dan pasar. Di sisi lain, permintaan terhadap solusi manajemen risiko dapat meningkat sebagai efek perlindungan dalam kondisi krisis dan ketidakpastian saat ini. Dalam jangka panjang, fragmentasi finansial dan lemahnya kerja sama internasional—termasuk dalam isu iklim, siber, dan kesiapsiagaan pandemi—dapat meningkatkan biaya asuransi atas risiko-risiko tersebut.

Global Insurance Report

Indonesia: Pertumbuhan Stabil

Pasar asuransi Indonesia mencatatkan pertumbuhan stabil sebesar +4,6% pada 2024, dengan total pendapatan premi mencapai EUR 18,1 miliar. Meskipun tingkat pertumbuhan ini sama dengan tahun sebelumnya, tren yang mendasarinya berbeda cukup signifikan. Asuransi umum melambat menjadi +7,9% (dari +8,9% pada 2023), sementara asuransi jiwa mencatatkan pemulihan signifikan setelah dua tahun mengalami penurunan. Pendapatan premi asuransi jiwa meningkat +3,4% menjadi EUR 9,8 miliar, mewakili lebih dari setengah total pasar asuransi Indonesia. Namun, meskipun mengalami pemulihan, pendapatan premi ini masih berada di bawah tingkat sebelum pandemi.

Sementara itu, pertumbuhan premi asuransi kesehatan mengalami normalisasi, naik sebesar +8,0% setelah pertumbuhan impresif +21,6% pada 2023. Meskipun demikian, dengan pangsa sekitar 7% dari total premi, asuransi kesehatan masih merupakan pasar yang relatif kecil atau bersifat niche.

"Di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi, industri asuransi Indonesia menunjukkan resiliensi yang menjanjikan. Pada kuartal pertama 2025, industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 3,2% secara tahunan, sementara sektor asuransi umum tetap stabil dengan pertumbuhan 0,3%. Hal ini mencerminkan bahwa kesadaran akan pentingnya proteksi terus tumbuh di kalangan masyarakat maupun pelaku bisnis," kata Alexander Grenz, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia. "Kinerja positif juga tercermin di Allianz di Indonesia. Ketiga entitas Allianz Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 9% dibandingkan tahun sebelumnya, sebuah refleksi dari kepercayaan nasabah dan relevansi solusi perlindungan yang kami tawarkan. Dengan strategi yang adaptif, pengelolaan risiko yang disiplin, serta komitmen pada inovasi dan kebutuhan nasabah, kami optimis industri asuransi akan terus bertumbuh secara berkelanjutan dan inklusif di Indonesia."

Logo Allianz Indonesia

Prospek: Permintaan Perlindungan yang Terus Meningkat

Secara keseluruhan, pasar asuransi global diperkirakan tumbuh dengan laju tahunan sebesar +5,3% selama sepuluh tahun ke depan, sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global. Untuk Indonesia, pertumbuhan diperkirakan sebesar +6,4%.

Untuk asuransi umum (P&C), pertumbuhan tahunan diperkirakan mencapai +4,5% hingga 2035 (Indonesia: +7,5%). Segmen ini akan mencatat pertumbuhan yang solid di hampir seluruh pasar, karena meningkatnya kebutuhan akan perlindungan merupakan fenomena global. Allianz Research juga optimistis terhadap prospek asuransi jiwa, yang diperkirakan akan tumbuh +5,0% per tahun, didorong oleh suku bunga yang lebih tinggi. Asia dan Tiongkok tetap menjadi motor utama pertumbuhan, didorong oleh kebutuhan akan proteksi pribadi seiring dengan perubahan demografis yang semakin cepat (Indonesia: +4,7%).

Segmen terkecil, asuransi kesehatan, diperkirakan tetap menjadi yang paling dinamis, dengan pertumbuhan tahunan sebesar +6,7%. Kawasan Asia secara khusus masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar (Indonesia: +10,8%).

Secara absolut, total premi global diperkirakan akan tumbuh sebesar EUR 5.319 miliar dalam sepuluh tahun ke depan. Sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari asuransi jiwa (EUR 2.055 miliar), dengan lebih dari setengah tambahan premi ini akan berasal dari Asia (tidak termasuk Jepang) sebesar EUR 1.071 miliar—lebih besar dibanding gabungan Amerika Utara (EUR 416 miliar) dan Eropa Barat (EUR 351 miliar).

Untuk asuransi umum, sekitar 40% dari tambahan premi sebesar EUR 1.522 miliar akan berasal dari Amerika Utara. Sementara untuk asuransi kesehatan, tambahan premi diperkirakan mencapai EUR 1.743 miliar, yang sebagian besar berasal dari pasar AS.

Tentang Allianz Indonesia
Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai bisnis asuransi syariah.

Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 karyawan dan lebih dari 34.000 tenaga pemasar dan ditunjang oleh jaringan mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya. Saat ini, Allianz menjadi salah satu asuransi terkemuka di Indonesia yang dipercaya untuk melindungi lebih dari 8,3 juta tertanggung.

Tentang Allianz di Asia
Asia adalah salah satu wilayah pertumbuhan inti untuk Allianz, yang ditandai dengan keragaman budaya, bahasa dan adat istiadat. Allianz telah hadir di Asia sejak 1910, menyediakan asuransi kebakaran dan maritim di kota-kota pesisir Tiongkok. Saat ini, Allianz aktif di 16 pasar di wilayah tersebut, menawarkan beragam asuransi dengan bisnis inti pada asuransi kerugian, asuransi jiwa, perlindungan dan solusi kesehatan, dan manajemen aset. Dengan lebih dari 36.000 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21 juta nasabah di wilayah ini melalui berbagai saluran distribusi dan platform digital.

Tentang Grup Allianz
Allianz Group adalah perusahaan asuransi dan manejemen aset terkemuka di dunia dengan 100 juta nasabah individu dan perusahaan di lebih dari 70 negara. Nasabah Allianz mendapatkan manfaat dari berbagai layanan asuransi individu dan kumpulan, mulai dari asuransi properti, jiwa dan kesehatan, sampai layanan bantuan asuransi kredit dan asuransi bisnis secara global. Allianz adalah salah satu investor terbesar di dunia, dengan dana kelolaan nasabah asuransi lebih dari 790 miliar Euro. Sementara manajer aset kami, PIMCO dan Allianz Global Investors mengelola aset tambahan sebesar 1,7 triliun Euro milik pihak ketiga. Berkat integrasi sistematik ekologis dan kriteria sosial pada proses bisnis dan keputusan investasi, Allianz memegang posisi terdepan untuk perusahaan asuransi dalam Dow Jones Sustainable Index. Pada tahun 2020, Allianz Group memiliki lebih dari 150.000 karyawan dan meraih total pendapatan 140 miliar Euro serta laba operasional sebesar 10,8 miliar Euro.