Jakarta, 1 Agustus 2025 – Sebagai implementasi dari inisiatif global Social Impact Fund 2024 dari Allianz Group, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli berkolaborasi dengan Solve Education!, telah menyelesaikan sebagian dari program Ecopower. Program ini dirancang untuk memberdayakan generasi muda Indonesia—termasuk penyandang disabilitas—melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Ecopower merupakan bagian dari kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDG) 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan mengedepankan akses pelatihan bisnis yang inklusif dan berdampak nyata. Solve Education! menyediakan pembelajaran daring berbasis teknologi kecerdasan buatan yang terbuka untuk masyarakat umum. Sejak dibuka pada bulan Agustus 2024 menggunakan platform Edbot.ai, tercatat lebih dari 18.000 peserta telah mendaftar dan mengikuti modul mengenai literasi keuangan dan ekonomi sirkular yang lebih ramah lingkungan.
Secara paralel, enrichment program Ecopower dibuka selama bulan Agustus – November 2024 untuk generasi muda dan komunitas disabilitas yang sedang merintis bisnis dan berdomisili di sekitar kota Bandung. Disaring dari lebih 1.000 pengguna Edbot.ai yang belajar Ecopower course, dari total lebih dari 160 pendaftar, akhirnya terpilih 55 peserta yang lolos seleksi. Enrichment program memadukan pembelajaran daring yang menyenangkan, adaptif, dan relevan, serta sesi webinar bulanan bersama para ahli dengan topik-topik seperti: mengelola keuangan, pengembangan ide, pelatihan membuat produk ramah lingkungan, serta panduan melakukan presentasi bisnis. Rangkaian program Ecopower mencakup sesi mentoring langsung yang difasilitasi oleh para karyawan Allianz Indonesia sebagai volunteer.
“Kolaborasi dengan Solve Education! melalui program Ecopower memberikan manfaat nyata bagi generasi muda dalam meningkatkan keterampilan keuangan dan bisnis. Program ini selaras dengan komitmen CSR Allianz Indonesia untuk mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, agar mereka lebih berdaya dalam mengembangkan usaha yang dirintis,” kata Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli.
Ecopower Ideation Showcase Bandung: Dari Ide Menjadi Aksi
Sebagai bagian dari implementasi program dan menutup rangkaian pembelajaran untuk kota Bandung, Ecopower Ideation Showcase digelar baru-baru ini di Saung Angklung Udjo, Bandung. Acara ini mempertemukan 15 finalis terbaik dari 55 total peserta untuk memaparkan ide bisnis berkelanjutan mereka di hadapan para dewan juri yang terdiri dari praktisi bisnis dan mentor keberlanjutan.
Tiga pemenang Best Business Ideas telah terpilih untuk menerima dukungan penguatan usaha untuk mengembangkan bisnis mereka lebih lanjut. Ketiga inovator muda ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menciptakan dampak. Mereka menjadi inspirasi nyata bahwa bisnis dapat menjadi alat perubahan sosial dan lingkungan yang inklusif. Mereka adalah:
Ranti Silvi Agustin, dengan brand RD Collection, menghadirkan fashion yang ramah disabilitas, didesain khusus agar penyandang disabilitas dapat berpakaian mandiri tanpa bantuan,
Muhamad Sabar, dengan I-Gre-En, sebuah solusi cerdas berupa budidaya larva organik (magot) dari sisa makanan. Inisiatif ini digerakkan oleh penyandang disabilitas, menciptakan peluang ekonomi sambil mengatasi persoalan limbah pangan, dan
Nazario Prianggara Kurniawan, dengan Tumbler Arizona, produk tumbler bermotif unik yang tak hanya menjaga suhu hingga 10 jam, tapi juga dibuat dari bahan ramah lingkungan. Sebuah langkah kecil dengan pesan besar tentang gaya hidup keberlanjutan dan pengurangan sampah air minum dalam kemasan plastik.
Acara ini juga menghadirkan lokakarya bisnis ramah lingkungan, sebagai bagian dari komitmen Ecopower dalam membangun kesadaran dan praktik ekonomi sirkular dikalangan generasi muda.
“Melalui Ecopower, kami tidak hanya memperluas akses literasi keuangan dan pelatihan wirausaha. Kami juga menciptakan ruang aman bagi generasi muda untuk berinovasi, tumbuh, dan membangun kepercayaan diri. Showcase ini menunjukkan bahwa ketika diberi kesempatan dan pendampingan, mereka mampu menghasilkan solusi yang berdampak dan relevan,” ujar Ni Made.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah jembatan menuju kesetaraan dan keberdayaan. Ecopower menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis teknologi, inklusif, dan kolaboratif bisa menghasilkan solusi nyata. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan luar biasa para inovator muda ini.” tutup Talitha Amalia, Co-founder Solve Education!.
Program Ecopower di Lombok akan dimulai pada Agustus 2025 sampai Juli 2026, melengkapi rangkaian inisiatif Ecopower sudah selesai dilaksanakan di Bandung. Dengan pendekatan pelatihan yang serupa—menggabungkan pembelajaran daring berbasis teknologi, sesi pelatihan tatap muka, webinar tematik, serta pendampingan dari para mentor—Ecopower di Lombok diharapkan dapat menjangkau lebih banyak generasi muda, termasuk penyandang disabilitas, untuk memperkuat kapasitas kewirausahaan mereka dan menciptakan solusi bisnis yang berkelanjutan dan berdampak bagi komunitas lokal.